The Unrequited Love

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ketua OSIS yang diam-diam bertukar buku harian di perpustakaan denganmu rupanya adalah 'unrequited love' untukmu.

~~~~

Setiap jam istirahat kedua, seorang Pemuda berparas tampan masuk ke dalam perpustakaan. Pemuda itu bernama Arka Angkasa dan seorang Ketua OSIS di sekolah ini.

Arka menyapa petugas perpustakaan, lalu menulis daftar hadir di buku tebal yang telah tersedia. Arka menelusuri rak-rak buku, lalu terhenti di salah satu rak bertuliskan 'Novel'.

Arka mengambil sebuah novel berjudul 'Unrequited Love' karya penulis Trafagar. Novel itu kira-kira berjumlah 500 halaman.

"Hari ini aku bete sekali dengan teman sekelasku."

Arka tersenyum tipis. Ia pun mengambil sebuah pulpen bertinta hitam. Arka menulis sebuah kalimat di bawah tulisan tadi.

"Hahaha... aku juga sama. Saat berkumpul tadi suasana sungguh menyebalkan."

Arka menutup novel tersebut setelah membalas kalimat itu. Kira-kira sudah 2 minggu lamanya, ia bertukar pesan dengan seseorang yang ia sendiri pun tak tahu siapa.

Awalnya Arka hanya sekedar iseng. Lama-kelamaan menjadi tertarik dan selalu membalas pesan di halaman paling belakang novel.

Sudah sepuluh menit Arka berada di perpustakaan. Arka pun mengakhiri kegiatan di sana. Arka akan menuju ke ruang OSIS untuk melanjutkan membuat laporan kegiatan pentas seni yang diadakan sepuluh hari lagi.

"Saatnya kembali ke rutinitas membosankan," keluh Arka.

~~~~

Hari telah berganti. Musim gugur telah tiba, banyak dedaunan mulai berjatuhan memenuhi jalan setapak.

"Selamat pagi dunia," ucap Arka tersenyum tipis, lalu menghirup aroma khas daun-daun berguguran.

Arka berjalan menuju halaman depan rumah. Motor matic sudah terparkir rapi di sana. Arka selalu menaiki motor kesayangan sudah menemani sejak kelas 1 SMA.

Motor matic berjalan pergi meninggalkan rumah Arka. Di tengah perjalanan Arka bertemu dengan seorang Siswi yang tengah berjalan kaki memandangi daun berjatuhan.

"Mau berangkat bareng?" tawar Arka kepada Siswi yang bertuliskan nama Roselin.

Roselin, teman sekelas Arka di sekolah. Ia menatap Arka sejenak, lalu menganggukan kepala kecil.

"Boleh," jawab Roselin tersenyum manis.

Sepanjang perjalanan Arka dan Roselin lebih banyak diam. Tak lama sampailah mereka di sekolah. Roselin mengucapkan 'terima kasih' lalu berpisah di parkiran motor.

"Dia selalu cantik," gumam Arka terpesona.

~~~~

Rutinitas di perpustakaan berlanjut. Arka sudah berdiri di rak khusus novel. Ia mengambil novel berjudul 'Unrequited Love'.

Di halaman belakang sudah terdapat balasan pesan Arka kemarin. Arka tersenyum tipis membacanya.

"Tadi pagi aku bahagia banget bisa berangkat sekolah dengannya."

"Wah! Selamat ya! Aku pun turut bahagia. Dan sepertinya kita mengalami kejadian yang sama."

Arka sudah membalas pesan. Ia segera pergi keluar ruang perpustakaan.

Keesokan harinya, Arka kembali mengunjungi perpustakaan. Ia melakukan hal yang sama berdiri di depan rak khusus novel, lalu membalas pesan seseorang di halaman belakang.

"Aku sedih. Sepertinya dia sudah memiliki pacar. Dan yang membuat aku semakin sedih dia berpacaran dengan sahabatku sendiri. Aku jadi tak semangat untuk bertemu dengannya di kelas nanti."

Arka terdiam. Isi pesan tersebut seperti kejadian yang Arka alami saat jam istirahat. Di mana teman sekelasnya bernama Atika menyatakan cinta kepada Arka. Arka pun tak menolak karena ia juga menyukai Atika.

"Aku turut bersedih. Semoga kamu bisa melupakannya dan menjalani hari-hari di kelas seperti biasanya. Kalau aku merasa senang, karena cintaku telah terbalas."

Arka merapikan novel tersebut. Ia memandangi novel sejenak, lalu melangkahkan kaki menjauhi rak khusus novel.

~~~~

Roselin terdiam melihat kepergian Arka sang Ketua OSIS. Sejak tadi Roselin menyembunyikan diri di saat Arka datang dan menulis sesuatu di halaman belakang novel.

"Ini pasti nggak mungkin," gumam Roselin menenangkan diri.

Satu tarikan napas, lalu dihembuskan perlahan. Roselin merasa cukup tenang. Ia memberanikan diri menuju ke rak khusus novel.

Novel berjudul 'Unrequited Love' Roselin ambil dari jajaran novel lainnya. Ia sudah hafal sekali letak novel tersebut.

Perasaan Roselin saat ini bercampur aduk. Ia tak ingin membuka novel, tetapi rasa penasaran membuat ia mengambil keputusan untuk membuka halaman belakang.

"Jadi, selama ini yang membalas pesan di novel adalah Arka." gumam Roselin merasakan rasa sesak di dada.

Setetes air mata jatuh dari kedua kelopak mata indahnya. Sudah setahun lamanya Roselin diam-diam memiliki perasaan kepada sang Ketua OSIS.

Roselin cukup merasa senang karena menghetahui yang membalas pesannya selama ini adalah Arka, tetapi rasa itu menghilang dalam sekejap. Fakta menyakitkan untuk Roselin.

Lelaki yang Roselin sukai ternyata sudah berpacaran dengan sahabatnya sendiri. Roselin menyaksikan langsung kejadian tadi pagi di kelas.

"Ternyata rasa suka ini hanya bertepuk sebelah tangan."

~~The End~~

Jumlah: 700kata

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro