walk in Vampire World

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Yayayaya aku abis baku hantam sama Am—Hanako.
Abis itu aku ganti pake bajunya. Tau tampangku setelah ganti baju?.


Yayayaya! Kira kira gitu!.

Aku hampir frustasi karena bajunya gitu semua. Untung ada rok penampilanku juga sedikit tertolong. Tapi,
Dia juga maksa aku pake topi nya.

Gaadil. Dia gatau efek topi buat rambut cewek!.

"Jangan masang tampang kusut gitu! Kitakan mau jalan jalan!." dia mendengus. Iya kalian gasalah baca. Dia emang mendengus. Parah ga tuh?!.

"no babe. I just.... (ga sayang, aku cuma) Terimindasi"  ucapku sambil memalingkan wajah.
Kalian taukan? Aku baru sebut dia dengan kata 'sayang'.
Fuck for that. Aku tau aku dungu

Kalian mau tau kenapa aku terintimidasi?
Karena dia lepas pakaian depan mataku!
Aku tiba tiba punya mood untuk berbalik arah, dan melihat ke bawah. Daripada liat di ganti baju? Ihh jijik!.

Sebenernya dia gausah ganti baju. Bajunya semua sama. Gaada gunanya dia ganti baju.

Karena alasan kepo yang menyesakkan dada, aku bertanya padanya. Tapi jawabannya sangat menyebalkan. Saat ini aku punya mood untuk nonjok dia sampe lebam.

"he...? Kupikir manusia pintar. Ternyata ada yang dungu juga. Kamu tadi memelukku bodoh! Aromamu tercium sangat jelas. Wangimu kecewek-an sih."

Kali ini dia merenggut. Aku gatau kenapa mukanya malah nambah menggemaskan.

"ngaco!, mana ada orang yang penciumannya setajam itu!" gatau dari mana, aku mendapatkan nada ketusku lagi.

Dia mendorong keningku dengan jari.

"moron"

Fuck for sake! Aku gabodoh!.

"emangnya kenapa sih? Wangi cewe doang kok!" kataku sambil berjalan mengikutinya melewati lorong lorong panjang dan banyak.

"he...? Buat pangeran penerus kerajaan VampDemonic aku harus berhati hati. Satu kesalahan saja gunjingannya akan dikenang oleh warga vampire world."

Mulanya aku hanya mengangguk. Lalu, aku sadar dia ngomong apa.

Pangeran

"Hah?! Pangeran?" jeritku frustasi. Hanako sampe menutup telinganya. Menyebalkan.

"mana mungkin aku tinggal di tempat seluas ini dengan barang semewah ini kalo bukan karena aku pangeran dasar dungu!"
Lama lama aku dongkol sama dia karena nyebut aku dungu. Kali ini aku nabok dia beneran.

"sakit tau!"
"makanya jangan suka nyinggung perasaan orang!"
"aku gamenyinggung perasaan mu! Aku memuja perasaanmu!"

Oke jawaban dia bingin aku bersemu merah. Tubuhku juga jadi panas.

"haha. Nice joke pangeran VampDemonic".
Kataku sambil menunduk anggun ala ala kerajaan.

"he..? Kerasukan apa kamu? Sampe mau nunduk gitu. Aku ini pangeran, tapi harus berebut juga dengan adikku untuk memenangkan kerajaan ini."

"memangnya kamu bukan anak sulung?" aku memerenyit.

"harusnya begitu. Tapi..  Umur kami sama. Kami hanya berbeda 2 menit. Kami kembar. Makanya, kami masih Harus berebut kerajaan." dia menghela nafas berat.

"hmm? Memangnya gaada kerajaan lain.. Uhm..  Maksudnya, posisi lain di kerajaan kalo kamu gajadi raja"

Aku mengatakan apasih??? Itu bisa membuat dia sakit hati. Bodoh!

Dia berenti. Aku juga. Kukira dia tersinggung, tapi dia malah bercerita.

"bukan gitu. Bukan orang tuaku yang memilih. Tapi pertandingan. Aku harus melawan adikku. Bukan melawan, tapi membunuh. Disamping alasan dia akan merebut posisiku, dia merupakan vampir yang berbahaya. Sangat..  Terkadang dia menghabisi vampir lain untuk alasana gajelas. Dia pernah membunuh penasihat kerajaan karena katanya 'omongannya panjang aku gabisa mencernanya'.  Dia juga...  Gila. Dia menggunakan kekuatan untuk menghabisi orang. Dia licik, dia bisa aja berpura pura minta tolong. Tapi ditempat sepi, ia akan menghabisi mu"

Oke ucapannya bikin merinding, tapi aku gabisa apa apa karena aku manusia. Yang aku lakukan adalah mengusap punggungnya untuk menenangkan.

"adikku..  Punya penyakit aneh. Dia.. Merasa bergairah—saat melihat mayat. Dia suka mayat, bahkan ia mengoleksi mayat. Katanya :
'mayat adalah hal yang luar biasa. Aku merasa terangsang saat melihatnya. Aku juga merasa bergairah'
Adikku mungkin sudah gila".

Aku tau penyakit ini. Dad mengidapnya, makanya sampe hampir membunuh mom. Tapi mom berhasil selamat dengan menyeretku ke rumah nenek.

"Nekrofilia... " ucapku sambil menggigit bibirku. Aku takut.

"apa itu? Sejenis makanan? Namanya aneh sekali.. "

" nekrofilia merupakan kelainan dimana penderitanya merasa terangsang ketika melihat mayat atau bercinta dengan orang yang sudah meninggal atau mayat. Kelainan yang satu ini merupakan jenis yang paling jarang ditemukan"
Aku serch lah di google. Mana mungkin aku bisa ngomong kaya gini.

"kenapa..  Bisa ada yang mengidap penyakit seperti itu? Itu mengerikan. Sungguh.. " dia memerenyit ngeri.
Kupikir Vampir gatakut apapun.

"Dad dulu..  Bekerja sebagai pedagang. Ia berdagang Ayam. Tapi ia memotong Ayam dengan cara tidak layak. Dia memotong di bagian mana saja yang dia mau. Dia sudah mencoba pada hewan, tapi ia merasa belum puas. Ia masih... Menginginkan manusia. Manusia yang dicintainya. Mom..  Ibuku... " air mataku jatuh.

Hanako terlihat berfikir

"how's.. (bagaimana..). Itu masuk akal. Adiku pernah melihat manusia yang ia sayangi mati karena Vampir lain. Dan itu ulah ibuku.. Mungkin karena itu.. " kali ini wajahnya sedikit pucat.

Aku juga sih. Bibirku juga gemeter.

Kami jalan sambil bercerita. Walaupun istananya luas, dan aku tersenggal saat sampai disana, kami sampai di pintu utama.

Kami jalan jalan, yah..  Jalan biasa. Gaada yang istimewa. Kami ke gunung yang ternyata banyak pohonnya. Hanako juga bilang :
"Hmm? Kami juga peduli terhadap alam. Mungkin kami dikenal sebagai makhluk kejam. Tapi itu tidak benar. Kami memang membunuh manusia karena mereka makanan kami. Tapi kami menebusnya dengan tidak mengusik alam."

Oke vampir juga peduli terhadap ekosistem. Ini malah makin menarik.

Terakhir kami ke pantai. Tepat saat senja ada di antara langit langit.

Lihatkan? Itu memang sangat indah. Soooo fantastic.

Dan tau apa lagi? Aku bisa melihat mata Hanako yang berkilau karena pantulan senja. Itu pemandangan yang sangat epic.

That's look epic, babe!


Kami juga berbincang ringan. Kami menceritakan bagaimana kisah hidup kami. Tapi, dia malah bikin aku ngoceh sendiri. Pas giliran aku nannya, dia pasti jawab "apa yang istinewa dari vampir biasa ini? Aku bahkan gatau apa yang menarik dalam hidup."

Kami berbincang saaaaaaaaaaaaaaaaangat lama. Sampai langit pun berubah menjadi gelap. Oke, aku memang kebanyakan ngoceh. Tapi aku suka.

Bayangin, kalian ngobrol ama orang seimut dan semanis Hanako ditemani dengan indahnya matahari senja. Lalu kami ngobrol sampe malem. Sampe kami benar benar lelah, dan tiduran di pasir.
Sambil pegangan tangan—


Disaat moment moment yang menyenangkan dan menyejukkan hati ini. Selalu saja ada perusak.

Kalian tau? drama cerita ini akan dimulai dari titik ini.

Aku gaakan lupa, hari itu. Hari dimana lelaki yang sangat mirip dengan Hanako datang, dan menghancurkan segalanya.

"Hanako..!"
Suaranya sangat dingin. Aku hampir bergidig. Melihat ekspresi Amane yang tegang aku tau bahwa itu adiknya.

"aku mencium bau darah disini..! Boleh aku minta sedikit darah anak itu?"

"No  thanks, aku udah kehabisan—" tiba tiba hanako menekan tanganku.

"Dia Vampir! Bukan manusia bodoh!" Amane mendesiskan kata kata itu dengan sangat dingin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Yoooo minnaaaaaa sannnnnnn.
Jangan lupa vote comment follow and share cerita ini. Karena dukungan kalian sangat penting untuk Pixiv dan Damien, serta kelanjutan dari cerita ini.

Makasih buat yang udah dukung Pixiv ama Damien. Terimakasih juga dukungan dan kerecehan yang kalian lakukan di komentar. Itu membuat kami hidup, walaupun males rangkit cerita— .

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro