Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kousei-kun, jalan-jalan tengah malam sendirian itu berbahaya. Bagaimana kalau ada orang jahat? Hantu jelek yang menculikmu?"

Omelan si perempuan pirang ditanggapi kekehan kecil oleh laki-laki berkepala arang di sebelahnya. "Gomen gomen, aku aku menemukan banyak inspirasi di malam hari."

"Tidak tengah malam juga, baka!" Penuturan Kousei mengundang sebuah pukulan mendarat di atas kepalanya.

"Aku bisa menjaga diriku, tenang saja. Lagi pula aku tidak lama."

"Tetap saja bahaya, Kousei-kun."

Sepasang manusia dewasa itu berhenti di depan sebuah gedung sekolah menengah pertama.

Tempat yang mempertemukan mereka di sana. Tempat nostalgia masa-masa awal membangun hubungan.

Gedung itu mengalami perubahan, tentu lebih bagus dari sebelumnya. Ada penambahan gedung dan fasilitas, halaman diperbesar, dan air mancur yang mengalir di tengah bunga-bunga yang merekah.

"Kenapa sekolah kita jadi bagus ketika ditinggalkan?" Perempuan pirang itu—Kaori—bertanya sebal. Terbesit rasa iri pada murid-murid baru yang termanjakan oleh sekolah yang telah diperbarui.

"Perubahan selalu terjadi, Kaori. Justru aneh sekolah kita tidak berubah sama sekali, jangan-jangan uangnya dimakan."

"Uang tidak bisa dimakan, Kousei-kun."

"Maksudnya digunakan untuk kepentingan pribadi."

Kaori tertawa, kadang Kousei terlewat serius menanggapi candaannya. Ia tatap Kousei dari samping, laki-laki itu memandangi sekolah lama mereka yang berada di seberang. Mungkinkah bernostalgia?

"Ne, Kousei-kun, ingatkah kau legenda di depan sekolah kita ini?"

"Um ... legenda yang mengatakan, ada sebuah portal berupa pohon sakura tua yang muncul setiap 33 tahun sekali, pada pukul 03.33 detik ke-33 dan tanggal 30 Maret. Benar 'kan?"

"Benar. Terakhir kali pohon itu muncul tahun 1990 dan sekarang 2023. Dua hari lagi tanggal 30 Maret. Bukankah ini menarik?"

"Iya, katanya portal itu dibuat seorang penyihir yang ingin bertemu orang yang dicintainya. Lebih menarik lagi legenda ini ada kaitannya dengan dunia paralel."

Kousei dan Kaori lanjut melangkah, dengan topik konversasi mengenai pohon sakura misterius yang muncul di waktu istimewa saja.

"Dunia paralel? Oh, dunia-dunia lain yang berjalan sejajar dengan dunia kita. Aku penasaran apa diriku di dunia lain seorang ilustrator light novel juga, ya? Aku pernah dengar ada kembaran kita di dunia paralel."

"Entahlah. Katanya kehidupan kita di dunia ini dan di dunia lain berbeda. Tapi kebenarannya belum pasti, Kaori. Biasanya dunia paralel identik dengan sains, bukan sihir dan legenda. Aku tidak yakin legenda itu benar."

"Hah ... padahal menarik kalau dunia paralel benar-benar ada."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro