01

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Fabian," Elmira langsung membalikkan tubuhnya, saat dilihatnya Fabian yang tiba-tiba sudah berdiri di depan jendela kamarnya.

"Biasa aja kali El, liat ukuran 36c aja gue b aja. Apalagi liat punya lo yang rata!" ucapnya dengan nada datarnya.

"Sialan lo, dasar dokter mesum, gak waras." Elmira langsung melemparkan bantal kecil bergambar club bola Barca ke arah wajah Fabian.

"Emang ia kan?!"

"Cepet balik badan lo!"

"Hmm." tanpa ingin memperpanjang perdebatan Fabian langsung mengikuti perintah Elmira.

"Lo tuh kebiasaan sih Bi, kalo masuk tuh ketuk pintu dulu!" gerutu Elmira dengan tangan yang masih sibuk mengenakan pakaiannya.

"Ketuk jendela kali El!" sanggah Fabian.

Fabian, dan Elmira adalah tetangga. Dengan letak rumah yang bersebelahan. Letak kamar mereka pun, hanya dipisahkan oleh pagar balkon kamar masing-masing. Yang membuat keduanya terbiasa melakukan kegiatan berkunjung, lewat jendela.

"Lo, mau ke mana?" Fabian mengangkat sebelah alisnya. Menatap penuh tanya dengan pemandangan di hadapannya.

"Nge-date!" Elmira tetap asik merapikan pakaiannya.

"Hahaha ... jomlo ngenes kayak lo, mau nge-date?"

"Serah lo," Elmira memutar bola matanya, lalu mengambil tasnya dan berlalu ke luar kamar. Meninggalkan Fabian yang masih terpaku, dengan apa yang dilihatnya.

                        ~^°^~

Fabian Vop

Dua puluh tahun, sepuluh bulan, tiga hari aku kenal El. Tapi baru kali ini melihatnya menggunakan sebuah gaun. Terlihat begitu anggun, dan sanggup membuat jantungku berdegup tak terkendali. Namun sayang, perubahannya bukan untukku. Melainkan untuk musuhku, orang yang selalu jadi saingan di setiap bidang, sejak kami SMA.

Kini, seakan semakin jelas. Bahkan sahabatku direnggutnya. Entah apa yang rencana sebenarnya dari Dirga. Namun yang pasti, aku tak percaya jika sikapnya benar-benar tulus pada Elmira.

Hasil revisi, semoga suka. Tak penuh typo lagi 😁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#me