Alur dan Penokohan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

1. ALUR

Cerita 'Turn On' ini menggunakan alur maju, dengan sedikit beberapa bagian flashback. Saya suka bacanya karena nggak buat otak mikir bolak-balik (berhubung saya kan lemot). Flashback pun ditulis di bagian yang tepat.

Awalnya saya berpikir cerita ini agak sedikit ga masuk akal karena sebenarnya di awal cerita rasanya ceritanya udh mau selesai, pas si Andreas akhirnya melepaskan Maria setelah perjanjian jadi asisten rumah tangganya selesai. Ternyata, bisa-bisanya Andreas kepikiran Maria untuk dinikahkan demi kesehatan papanya. Dan di situlah cerita utamanya sebenarnya mulai.

2. PENOKOHAN

Di dalam cerita, ini ada dua tokoh utama, yaitu Andreas dan Maria. 

Menurut saya, karakter mereka dalam kepala saya sudah terbentuk sejak saya baca blurb-nya. Tapi semakin saya baca cerita ini, semakin berkembang karakter mereka, semakin jauh dari bayangan awal saya. Hehehe... Saya coba bahas satu-satu ya. Maafkan kalo nggak sama apa yang yang diciptakan penulis. Saya cuma pembaca ngeyel yang otaknya somplak kok.

Andreas
Imajinasi awal: dingin, kasar, tukang marah-marah (saya kebanyakan baca cerita yang cowoknya karakternya kayak gini, jadi kayak udah di-brainwash gitu.)
Imajinasi akhir: penyayang, konsisten, bertanggung jawab. Dan ya sikapnya di awal itu hanya imbas dari masa lalunya, bukan karakter konsisten yang dia punya.

Maria
Imajinasi awal: keras kepala, jahat (as in bad attitude gitu, bukan jahat yang devil or evil, saya bingung jelasinnya...) tapi tidak bisa melawan, cuma bersungut-sungut dalam hati.
Imajinasi akhir:  lembut, mau berkorban (pas awal2 juga ada sih karakter ini, cuma aku lihatnya lebih ke arah terpaksa, ternyata beneran dia punya karakteristik ini), pasrah, mandiri

Secara keseluruhan saya suka karakter dua tokoh ini, mereka saling melengkapi. Hanya saja Maria kadang-kadang punya pemikiran sendiri, ya semua cewek juga gitu kali. Jadi, wajar-wajar saja. Hehe

Selain dua tokoh ini, ada tokoh yang menarik perhatian saya. Dicko dan Ziezie. 

Dicko adalah cowok yang juga suka sama Maria, saingan Andreas. Cowok ini baik dan lembut, cuma kurang greget aja. Harusnya dia bantuin bikin rusuh hubungannya Maria dan Andreas di cerita ini. Dia malah mundur secara teratur dari perasaannya kepada Maria karena dia tahu Maria sayang sama Andreas. What a gentleman!

Lalu, ada Ziezie, mantan pacarnya Andreas. Yang jahatnya ngalahin Lucifer hehe. Sayangnya di part ketika dia muncul lagi, karakter jahatnya diperhalus dengan alasan yang buat iba. Hm...jadi kurang seru. Harusnya dia tetap aja jadi evil the devil, apapun kondisinya. Mungkin ini pengaruh dari gaya penulisan Mba Tiara yang berhati lembut ini, jadi karakternya terbaca punya sisi lembutnya, termasuk si Ziezie. Saya ga rela. 

Trus ada lagi Arda. Arda ini sahabatnya Andreas sekaligus yang nikung Ziezie. Dia sebenarnya memegang peranan penting sehingga bisa ada kisah ini. Coba kalo nggak ada dia, Andreas bakalan bahagia sama Ziezie dan tidak akan kenal sama Maria. Tapi, karakternya nggak terlalu menonjol, menurut saya. Karakter sambil lalu gitu (ya iyalah, saya bacanya juga sambil lalu, hehe). Arda ini...entahlah, mirip Ziezie. Dia melakukan hal yang jahat tetapi sebenarnya itu untuk kebaikan si tokoh utama. Bad guy outside, hero inside

Yang penting dari penokohan ini, Mba Tiara berhasil membuat saya membayangkan semua karakter yang diciptakannya. Nggak kayak saya yang tukang nulis abstrak. Hahaha...

Cheers,

-Astrid-

Next: Kesimpulan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro