8

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Min, untuk sementara ini kamu jangan latihan dance dulu, ya."

Senyum dan semangat Minji sore itu seketika luntur, bahkan tas yang tergantung di bahunya terjatuh begitu saja. Dia menatap heran Bu Hyeoyeon.

"Loh, ada apa ya, Bu? Memangnya saya berbuat kesalahan?"

Bu Hyeoyeon hanya melempar senyum tidak enak. Dia kemudian menarik lengan Taehyung.

"Biar kamu aja yang jelasin ya, Taehyung. Ibu rasa, kamu bisa menyampaikan lebih baik," kata Bu Hyeoyeon sebelum berlalu. Minji semakin tidak mengerti, dan cepat-cepat melempar tatapan tajam kepada Taehyung yang masih berdiri di depan dia.

"Apa-apaan nih?!" kata Minji sebal sambil menatap kesal Taehyung. Pria di depannya itu menaikkan sebelah alisnya mendapat tatapan tajam dan kesal dari gadis yang lebih pendek darinya.

"Lo harus memperbaiki nilai lo, ingat?"

Minji menatap Taehyung tak percaya. Kali ini pria itu sangat diluar batas. Apa hak dia buat memutus kesenangan Minji? Tidak ada hak sama sekali! Minji sudah melayangkan tamparan ke pipi pemuda itu karena sudah terlalu marah. Sudut matanya juga mulai mengeluarkan setitik embun yang kita ketahui sebagai air mata.

"Lo, Kim sialan Taehyung!" Minji berusaha mengatur napasnya karena terlalu emosi. "Jangan ikut campur dengan kehidupan gue! Lo cuma tutor dan gue nggak butuh lo—kalo lo pengen tahu. Semua ini diluar batas, apa hak lo buat menghancurkan mimpi gue, hah?!" Minji sudah terisak sekarang. Dia sempat berpikir mungkin dia tidak ditakdirkan mengikuti audisi di agensi pilihannya itu. Ayolah, siapa sih yang tidak sedih ketika selangkah lagi mencapai sebuah cita-cita lalu terhenti karena ke-sotoy-an orang lain?

Taehyung, anehnya, masih bersikap santai. Dia membiarkan gadis pendek di depannya mengeluarkan isi hatinya. Sampai kapan pun dia sudi mendengarkannya kalau gadis itu adalah Minji.

"Sudah?" Taehyung bertanya, yang jelas memancing kembali emosi Minji yang sudah mulai mereda.

"Lo apa-apaan sih? Nyebelin tahu nggak?!" Minji baru ingin melangkah pergi ketika tangan Taehyung menahannya.

Gadis itu menoleh dengan mata menyalang. "Apaan lagi? Belom puas udah ngerusak mimpi gue?"

"Nggak ada yang ngerusak mimpi lo. Lagian, lo semudah itu nyerah sama mimpi lo? Gue kira lo orang yang gigih dalam menggapai apa yang lo mau."

Perkataan Taehyung sukses membuat Minji tersadar. Dia kemudian menghentakkan tangannya yang masih tertahan oleh tangan Taehyung.

"Jangan sok tau tentang gue!"

"Choi Minji, lo itu gampang kebaca. Gue nggak bilang kalau lo nggak boleh nge-dance lagi."

"Terus apaan dong?! Jangan berbelit-belit, langsung aja ke intinya bisa?" tanya Minji dengan nada tidak santai.

Taehyung membenarkan letak kacamata sebelum menyelipkan tangannya di saku celana. Dia kemudian menyeringai.

"Minggu depan ulangan harian pertama di semester ini. Buktiin dengan nilai bagus kalau lo bener mau dance lagi," tantang Taehyung. Minji jadi berapi-api. Sepertinya dia tidak bisa bicara tanpa emosi kepada pria ini.

"Gitu doang?" kata Minji. Taehyung terkekeh, dalam hati dia senang Minji mulai terpicu oleh tantangannya.

"Ada hukumannya. Nggak seru dong kalau cuma gitu doang?"

Minji menghela napas dan memutar bola matanya dengan malas.

"Ya udah, apaan?! Tolong jangan macem-macem." Minji memperingati, karena image Taehyung yang sudah terekam di otaknya —selain sombong dan menyebalkan— adalah mesum.

Taehyung melangkah mendekat lalu membisikkan Minji. "Kalo lo kalah, lo bakalan dipecat jadi siswa ekskul dance."

Minji nampak berpikir, agak lama karena ini bukan hal main-main. Dia kemudian mengangguk.

"Oke, gue setuju. Cuma itu aja, kan?"

Taehyung menggeleng dengan senyum jahilnya.

"Lo juga harus jadi pacar gue kalau lo kalah dalam tantangan ini."

Minji menggeram kesal. Dia tidak tahu bagaimana membuat pria di depannya ini tidak terlihat menyebalkan di matanya.

"Lihat aja, gue bakalan buktiin ke lo kalau gue bisa!"

Minji kemudian berlalu, meninggalkan Taehyung yang akhirnya tersenyum lega.

"Lo lucu banget. Tahu nggak?" gumam Taehyung sambil terkekeh pelan melihat kepergian gadis itu.

~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro