「𝓿┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟖┆𝒕𝒉𝒆 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈」

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Waktu berjalan begitu saja, seolah kemarin tidak terjadi apa - apa dan esok adalah langkah baru. [Name] hidup dengan prinsip tersebut, ia berhasil keluar dari keterpurukkannya walau memakan waktu yang tak sebentar. 

Saat itu, dirinya yang di guyur hujan terkena demam yang cukup parah. Mengharuskannya absen dari kegiatan sekolah untuk memulihkan diri. Dalam lirihnya ia terus berkata "tidak, jatuh cinta terlalu menyakitkan, aku tak mau lagi"

Setelah itu, ia berjuang untuk mengembalikkan semangat hidupnya, ia banyak bergaul dengan teman yang sebelumnya ia tinggalkan, tak lupa dukungan keluarganya yang paling berarti. Sebuah hikmah yang ia dapatkan setelah kejadian itu, sang ayah yang semula acuh kini mulai menunjukkan sikap overprotektif -nya kepada putri semata wayangnya.

Hiruk piruk manusia memenuhi aula sekolah, karena saat ini sedang di adakannya upacara kelulusan untuk siswa kelas tiga. Tak terasa, kini mereka akan menginjak kehidupan bermasyarakat. [Name] melihat sekelilingnya dan mendapati beberapa temannya memanggi namanya.

[Name] melangkahkan kakinya menghanmpiri mereka. Kemudian kehadiran sang kepala sekolah membuat ribuan manusia ini terdiam. Pembawa aacara membuka suara, menandakan acara akan segera dimulai. Semua siswa mengikuti serangkaian acara hingga akhir. Ketika acara resminya telah berakhir, [Name] yang merasa sedikit sesak nafas memilih berpamitan kepada teman sebayanya, dan melangkah keluar gedung.

Berjalan menyusuri sekolah sehingga tak terasa kakinya membawa [Name] ke halaman belakang sekolah. Temapt sebuah pohon sakura tengah bermekaran. Kelopaknya berterbangan terbawa oleh angin musim semi, sangat memanjangakan mata. [Name] menyandarkan tubuhnya ke batang pohon, dan memejamkan kedua netra. Merasakan hembusan angin menari - nari di atas permukaan kulit wajahnya.

Tanpa ia sadari, sebuah derap langkah semakin mendekat. "Hai" sebuah suara berat mendistrosi kegiatannya menikmati ciptaan tuhan. Suara familiar yang sempat membuat jantungnya berdegup kencang ketika mendengarnya. Tetapi masalalu, hanyalah masa lalu. Kini ia sudah berdamai dengan semua itu, dan siap menghadapinya.

"Halo, apa kabarmu" [Name] membalas sapaan tersebut, tanpa membalikkan tubuhnya. Keduanya berkomunikasi tanpa saling memandang wajah, dihalangi oleh sakura yang menjadi saksi bisu perdamaian di antara keduanya. [Name] kembali mengingat - ngingat, kapan terakhir kali keduanya bisa berbincang dengan santai seperti ini. Dan baginya itu terasa sudah ribuan tahun berlalu.

"Aku, masih tidak terlalu baik. Tetapi sepertinya kau baik - baik saja" Mendengar jawaban dari Tetsurou membuat [Name] memunculkan senyum miring, ia mendungus dan kembali berusara.

"Yah, seperti yang kau lihat. Aku sudah berdamai dengan semuanya."

Setelah kalimat itu keluar, tak ada percakapan yang berlanjut antara keduanya. Membiarkan keduanya menghirup angin musim semi yang berhembus. Tak ada niatan untuk menghentikan keheningan ini, baik Tetsurou maupun [Name] sama - sama menikmati musim semi dengan caranya masing - masing.

"Sepertinya, aku harus segara pergi" Akhirnya Tetsurou memecah keheningan diantara keduanya. [Name] menghiraukan kalimat Tetsurou dengan dengungan, masih enggan untuk berbicara lebih banyak.

"[Name]" 

"hm"

Sebelum melangkah pergi, Tetsurou masih memiliki sesuatu, sebuah pertanyaan yang sangat ia katakan. "Aku ingin bertanya sesuatu keada mu" ujarnya. Kemudian mendapat izin dari sang gadis.

"Jika, jikalau suatu sat di masa depan aku kembali dtaang kepada mu dan mengajakmu untuk hidup selamanya bersama ku. Apakah kamu di masa depan akan setuju?"

Sebuah pertanyaan yang panjang, yang tentu saja tak [Name] duga - duga akan muncul. Butuh beberapa saat bagi [Name] untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setelah semua yang ia lalui selama ini, ia tak lagi mau gegabah soal keputusan yang ia ambil untuk menentukkan masa depan. 

Belum ada gambaran seperti apa, kehidupan yang ia ingin di masa depan. Ia hanya ingin menikmati semuanya yang mengalir seperti air dan berhembus seperti udara. [Name] tersenyum sekali lagi dan memberikkan jawabannya. Jawaban yang membuat seorang Kuroo Tetsurou ikut menyunggilkan senyumnya. 

Dan Jawaban [Name] adalah.

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒕𝒉𝒆 𝒆𝒏𝒅

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

【 3 September 2023 】

Epilog menyusul...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro