Uknown Summer

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

   Semilir udara hangat menyelimuti kulit seseorang yang tengah duduk bertengger di pinggir jembatan gantung, helai ungu nya berkibar mengikut arus angin.

   Tidak, ia tidak punya niatan untuk mengakhiri hidupnya. Ia cuma sekedar berjalan-jalan selang lamanya ia di kamar menjadi seorang gamer terkenal dan sibuk mengikuti E-Sport menjelang summer tahun ini, sembari berjalan-jalan juga ia singgah di konbini di dekat apartemennya.

.

.

.


(Beberapa menit yang lalu...?)

 "Ah... stok cemilan seminggu ini dah habis." gumam si surai ungu yang masih menenggerkan headphone bluetooth ditelinganya sembari mengecek lemari kulkasnya.

"Jadi mau udahan nih Live Streaming-nya?" tanya seorang diseberang sana- teman main barengnya lewat voice chat-nya karena mendengar gumaman dirinya saat ini.

"Sepertinya, toh belum mulai kontesnya juga ya kan? Masih ada waktu 3 harian lagi baru mulai."

"Hmm... oke deh, otsukare Shima-san."

"Hun, otsukare mou Kuroneko-san."

   Berakhirnya Live Streaming dan koneksi komunikasi berdua, dirinya segera mengganti baju nya dengan pakaian yang agak longgar dan tipis. Iya kan cuaca panas masa mau pakai baju berbahan tebal.


.

.   .

.


   Tidak banyak perlengkapan yang ia bawa- sekedar tas mini berisi smartphone, earphone dan paling penting adalah dompet yang berisikan kartu atm.

   Awal-awalnya ia cuma fokus berjalan menuju konbini dekat apartemennya yang tergolong beberapa meter, tapi dirinya ditabrak oleh sosok yang tak dikenali.

"Akh-"

"Uwa- Maaf!" sambar sepatah kata dari si penabrak lalu memilih kabur.

"Apa-apaan sih... liat-liat dong kalo jalan." keluh Shima dengan alis saling bertautan pertanda heran.

   Dibanding rasa herannya pada orang tersebut, mending ia kembali berjalan lagi sambil bersenandung menyanyikan lagu yang akan dibawakan oleh teman-temannya kali ini.

   .... Tapi siapa sangka yang menabraknya bukanlah manusia sesungguhnya?



.

. . .

.


"Hmm... beli energy drink, chiki, kripik kentang, ah- beberapa bahan instan...."

   Saat ini ia sedang bergelud dengan batinnya barang apa lagi yang perlu dibeli dan yang telah habis dalam masa persediaannya, matanya menelisir rak-rak yang ada di sana melihat barang apa lagi yang ia butuh takutnya ia kelupaan. Tak main-main seperapa agak jauhnya konbini dari apartemennya kalau berjalan kaki, kecuali kalau ia menaiki sepeda yang bertengger di pinggir jalan mungkin iya tapi niatannya kali ini memilih berjalan kaki.

"Hm? Apa itu?"

   Seketika atensi Shima ke suatu barang yang tertera di rak minuman, terlihat sebuah ramune berwarna peach pastel dengan rasa yang sama dengan kemasannya.

"Hmm beli ah, kayaknya ini produk baru."


.

. . . .

.


   Ketika ia ke kasir untuk membayar belanjaannya, ia heran harga belanjaannya kali ini nggak semahal yang ia kira. Bagaimana tidak? Pikirnya cemilan, minuman beberapa kaleng dan botol dikira-kira lebih dari nominal 5, dan beberapa makanan siap dipanasi udah dihitung beberapa yen.

"Anu mbak, ini ada diskon ya?" tanya Shima dengan rasa canggung, soalnya ia merasa heran dengan harga total belanjaan dari hasil struk belanjaan yang ia terima.

"Hm? Nggak kok tuan, seperti biasa."

   Seingatnya tak segini harganya, tapi apa boleh buat gitu dalam pikirnya. Mumpung murah plus ngehemat tabungannya juga saat ini.

   Tapi ada suatu keanehan, susunan rak ramune tadi tetiba hilang dan di dalam struk belanjaannya juga tak tertera nama ramune dan harga itu.

"Orang itu kok bawa minuman lain ya? Ah mungkin sekalian dikantongin kali." samar-samar Shima mendengar salahsatu karyawan kasir yang melayaninya tadi, tapi tetap saja ia tak memperdulikannya.


.


.

. .

.


"Mumpung keluar... jalan-jalan deh~ Refreshing gitu." gumam Shima lalu beralih ke taman untuk sekedar bermain ayunan.

   Hanya sekali dua kali ayunan saja, tiba-tiba juga ia melihat ada jembatan gantung di belakang taman.

"Wah? Aku baru lihat... udah berapa lama sih nggak tau kondisi sekitar gegara sibuk...." rasa penasarannya ingin menyuruhnya menuju kesana, tapi lagi-lagi ia sayup-sayup mendengar omongan dua gadis yang telah membeli ice cream di stand dekat taman.

"Eh jembatan gantung itu katanya belum jadi sepenuhnya ya karena dana proyeknya belum sampai?" ucap gadis bersurai pendek sebahu dengan outfit atasan berwarna coklat, sedangkan temannya yang satu ber outfit atasan abu-abu.

"Iya, udah 2 bulan nggak lanjut. Dengar-dengar juga sih katanya ada 'penunggu' nya."

"Ih serem banget! Berarti ada hubungannya dong dengan taman ini?"

"Nggak tahu juga sih, tapi gitulah."

   Kesal dengan kejadian hari ini, selalu banyak keanehan yang ia dapati membuat rasa malas Shima akan mendengar topik orang-orang di sekitarnya menumpuk dan menjadi acuh. Diambilnya earphone yang ia bawa di tas nya untuk membuang rasa kekesalannya, entah saja kenapa mendadak kesal.

"Ha? Earphone ku mana? Perasaan ku bawa deh tadi sebelum keluar." 

   Menyerah, akhirnya ia berjalan menuju ke jembatan sembari menikmati keheningan yang tercipta di sana. Perlu melewati beberapa pepohonan rimbun membuat terkesan agak sepi karena masih ada beberapa burung berkicauan di pohon, tapi tetap saja hawa yang dirasakan Shima cukup sepi saat ini.


.

.

.


   Kembali ke keadaan sekarang, ia pun meminum satu botol ramune berperisa peach itu sambil  menikmati pemandangan kesunyian saat ini. Yang ada hanyalah deruan aliran air yang berada dibawah jembatan, suara angin, dan deru nafasnya yang menghirup oksigen dengan rakus- karena jarang bepergian jauh selain konbini.

   Lelah berdiri, ia pun memilih duduk di pinggir pembatas jembatan sembari meminum ramunenya sampai habis. Tapi anehnya....

   .... ia merasa dirinya didorong oleh seseorang dan terjun bebas, padahal jembatan itu sepi bukan?

   Dirinya  menoleh, tak ada siapa-siapa melainkan jubah yang melayang dengan sosok gelap yang entah siapa itu, memicingkan mata untuk mempertajam penglihatan.

".... sakata?"

(Anggap aja itu posenya lagi jtuh trus ngelihat dari atas hwhwh)

.

.

-------------------------------------------------

.

.

Hehe, halo? Udah lama ga pernah update hehe /kabur
Terlalu lama berkabung di dunia art jadi ngestuck juga dalam dunia fanfic hdeh, skill saya jg banyak yg ilang ini.

Hope u r all like this. Pankapan ada ide lagi baru update, maap bgt! Apalagi beberapa bookku terasa terlantar berdebu padahal niatnya mau nge-masoin lanjutin juga (TwT).

(Bonus, mumpung mood dudelan ahay)

/bersin/ -Sakata.

.

"Siapa sih bicarain gw dari belakang?!" -Sakata

.

"Gw cuma mau makan dengan tenang plz lah" -Sakata

.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro