Bab 16 Katakan!

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pada akhirnya, topengnya mulai retak dan mulai menunjukkan jati dirinya

*****

Raja membuka knop pintu kamarnya dengan lesu, ia hanya ingin keluar dari kamarnya yang sudah lumayan berdebu karena tak pernah mendapatkan sinar matahari. Tetap memakai pakaian yang sama dari hari-hari yang lalu, Raja mulai berpikir, ini saatnya untuk keluar dan berpikir jernih apa yang harus ia lakukan. Rumah tampak sepi, entah kemana mereka pergi. Mungkin, Raja sedikit bersyukur ketika ia keluar dari kamarnya ia tidak dipergoki oleh mereka.

Tok tok tok

Saat Raja hendak duduk di sofa, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Ia menghampiri pintu tersebut dan membukanya.

"Raja"

Raja hanya diam dan menatap gadis dengan rambut kuncir kuda itu dengan lesu. Karena, tak ingin diganggu Raja menutup pintu tersebut dengan memalingkan wajahnya.

"Raja, tunggu," ucapnya sembari menahan pintu yang akan ditutup, dan masuk tanpa izinnya.

"Lo mau ngapain?" ujar Raja ketus melihat tingkah gadis itu yang menurutnya agak tidak sopan.

"Sikap lo bener-bener berubah," jawabnya ketus.

"Gue emang gini, kalau lo kesini cuma mau ngajak berantem mending lo pergi," ucapnya sembari menutup pintu dengan keras. Vira hanya melihat sorot mata Raja yang marah dan terkejut saat Raja membanting pintu.

"Gue cuma mau kita kembali seperti dulu," katanya sembari duduk di sofa.

Raja tersenyum tipis dan pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

"Lo mau kemana?" tanya Vira saat Raja keluar dari kamarnya dengan berpakaian lumayan rapi, dengan tangan yang menggapai tangannya.

"Bukan urusan lo," jawabnya sembari menepis tangannya. Disaat bersamaan, ada suara ketukan pintu yang membuat mereka terdiam sejenak.

"Biar gue aja yang buka, lo duduk aja. Yang pasti gue ngerti perasaan lo, gue cuma pengen lo tetep di sisi gue," ujarnya lembut dan segera pergi untuk membukakan pintu.

Saat membukakan pintu, Vira terkejut disana juga, gadis yang mengetuk pintu itu tampak terkejut. Mereka terdiam cukup lama dan saling memandang. Karena terlalu lama akhirnya Raja menghampirinya dan disaat bersamaan Vyo memandang Raja yang terdiam dan terkejut. Vyo tak bisa membendung air matanya lagi, air matanya pecah dan ia segera berlari meninggalkan rumah itu, yang menjadi kisah penyesalan.

"Bego, lo kenapa Vyo"

Vyo hanya berlari sekencang-kencangnya ia tak ingin orang-orang melihatnya menangis.

Raja berusaha mengejar gadis itu, namun ditahan oleh Vira.

"Lo ngapain ngejar dia?" ujarnya kesal dan sedih bercampur menjadi satu.

"Inget ya Vira gue cuma nganggep lo temen gak ada yang lain. Lo tau itukan? Gue selalu membicarakan masa lalu, karena gue masih sayang," ucapnya dengan napas memburu dan segera meninggalkan gadis itu sendirian. Gadis itu hanya terdiam dan ternganga mendengar ucapannya.

Raja akhirnya bisa menggapai tangan Vyo dan menghentikan pergerakannya.

"Vyo, aku bisa jelasin," ucapnya dengan napas terengah-engah.

"Gak ada yang perlu dijelasin Kak," ujarnya.

Disaat mereka berdebat, tiba-tiba orang-orang langsung mengetahui bahwa itu adalah Raja, anak dari perusahaan yang licik.

"Bukankah itu Raja?" Salah seorang mencibir tepat ditrotoar.

"Apa dia menyakiti wanita itu," ucap seseorang lagi yang sedang duduk di halte.

"Apa dia pacarnya untuk meminta putus?" ucapnya sembari tertawa terbahak-bahak.

Dijalan itu cukup ramai, dan tanpa sengaja Raja mendapat sebuah cibiran lagi dari mereka. Entahlah, ia hanya berusaha untuk terlihat baik. Raja mulai melepaskan cengkraman tangannya dari Vyo dan menunduk lesu. Entah apa yang Vyo pikirkan, ia melihat sejenak Raja dan menggenggam tangannya kembali dan membawanya lari dari kerumunan orang-orang.

Setelah mereka sampai di taman, tempat yang cukup jauh dari kerumunan, suasana kembali canggung. Karena, biasanya sore hari tidak banyak orang berlalu lalang.

Vyo segera melepaskan tangannya dan terdiam.

"Aku menyukaimu"

"Hah?" Raja menatap Vyo bingung.

"Katakan!"

Raja terdiam dan menunduk bahwa ia tau, ia harus melakukan apa.

"Aku tidak baik-baik saja." Lagi-lagi Vyo langsung mengucapkan apa yang ia ingin ucapkan.

"Hah?"

"Katakan! Katakan! Apa mengatakan itu sungguh sulit?" ujarnya sedikit keras dengan nada kesal.

Lagi-lagi Raja hanya bisa diam dan mengatur napasnya, ia memang ingin melakukan hal itu. Namun, ia tak ingin jati dirinya tergores.

"Bisakah Kakak mengatakan itu, apa karena harga diri?" kata Vyo yang sudah tak tahan dengan sikapnya yang selalu berpura-pura.

"Aku baik-baik aja, Vyo." Raja menghembuskan napasnya dan menatap Vyo dalam.

"Pembohong, yang buat aku benci bukan karena soal Vira tapi, karena sikap Kakak," ujar Vyo dan pergi meninggalkan Raja. Raja mengetahui alasan mengapa Vyo bersikap seperti itu, ia benar-benar khawatir.

"Aku gak bakal kemana-mana, aku bakal nunggu kamu disini, di taman ini," teriaknya.

*****

Vyo melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Gadis itu sedari sore hanya terdiam khawatir dan gelisah. Pasalnya, ia takut lelaki itu benar-benar diam di taman sendirian.

Vyo hanya bisa menghela napas akan kekhawatirannya pada Raja. Ia menatap dirinya pada cermin dan berpikir, apa yang ia lakukan ini adalah benar?

Ponselnya berdering dan segera membuka chat dari Melly.

Melly
Vyo ini berita terkini. Gue juga khawatir Vy

Vyo segera mengklik link yang diberikan Melly dengan perasaan yang tak siap untuk membacanya. Ia takut, itu membuatnya menambah sebuah penderitaan lagi.

INFO KINI

Raja Alviro Geraldo, saat ini memang menjadi topik pembicaraan nomor satu di platform manapun. Namun, ada yang lebih heboh dari berita-berita yang lalu. Saat ini, Perusahaan itu sudah sekitar empat tahunan dikelola oleh Akasha Kenn yang merupakan sahabat dari Hanin Alvira yang dimana ada bocoran bahwa Akasha Kenn memang mengelola Perusahaan itu tidak benar. Melakukan pemotongan gaji dan tetap memakai bahan-bahan yang sudah kadaluwarsa dalam produk-produknya.

Saat ini juga, Perusahaan itu sedang tidak baik-baik saja, karena ada yang beranggapan biar Raja saja yang menjadi penerusnya. Namun, ada yang berpendapat bahwa Raja harus menjadi penerus yang berbeda dari sebelumnya. Hanya saja, itu semua disangkal karena Raja yang masih belum dewasa untuk menjadi penerus. Mereka akan mengadakan Konferensi Pers pada tanggal 29 Juni 2021, 11 hari mendatang.

Vyo tak membacanya sampai akhir, ia terdiam dan lagi-lagi hatinya sedikit tergores. Tidak lupa, ia melihat berbagai komentar antara pro dan kontra dalam kasus ini.

Setelah membaca berita itu, tanpa memikirkannya lagi ia segera pergi ke taman. Entah apa yang membuat ia yakin bahwa lelaki itu masih berada disana. Saat Vyo hendak membuka gerbang, hujan mulai turun dan membuat ia sedikit kesal. Segera ia membawa payung dan berlari ke arah taman.

Hujan mulai turun dengan deras, namun gadis itu tetap berlari tanpa memedulikannya. Setelah sampai di sana ia melihat seorang lelaki yang sedang berdiri dengan mata yang menatap pada layar ponselnya yang sudah basah oleh hujan, ia bergeming dan menatapnya sendu.

Vyo mulai berjalan ke arah lelaki itu yang sudah basah kuyup. Tanpa disadari lelaki itu, Vyo sudah berdiri dihadapannya dan memayunginya. Tatapan lelaki itu beralih pada sosok gadis yang terlihat sangat khawatir.

"Aku.. menyukaimu, dan aku.. tidak baik-baik saja," ucap Raja sambil memeluk gadis itu dengan mata yang entah menangis atau hanya karena hujan.

Vyo tersentak kaget, jantungnya berdegup kencang dan hatinya yang sedikit hangat mengobati goresannya.
Namun, yang membuat ia tambah kaget adalah ketika lelaki itu menjatuhkan ponselnya dan menutup mata dalam pelukannya.

Ada orang yang menyembunyikan perasaannya hanya karena ia tidak memiliki seseorang disisinya. Ada juga, ia hanya ingin memendamnya karena tidak ada tempat yang benar-benar mengerti keadaannya. Pada akhirnya, topeng yang dirancang sedemikian rupa di wajahnya perlahan mulai retak dan mulai menunjukkan sisi yang tidak orang pernah tau, kepalsuan.

To Be Continued

Bagaimana menurut kalian?



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro