Chapter 38 : Peraturan Perjanjian Darah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Story by ©

Δ SitiaraPelmansyah Δ

.
.
.
.
.

Happy Reading!

.
.
.
.
.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

-------------------🆙🆙-------------------

BUKKK!!!

Raja Danzz menggerbak meja dengan keras membuat semua orang menoleh kepadanya. Sebagian Ratu yang berdiri di lantai atas terkejut dengan apa yang dilakukan Raja Danzz.

"APA MAKSUD ANDA, RAJA HELIOS!!!"

Sementara itu, Raja Helios hanya menatap datar Raja Danzz. Ia juga menoleh kepada beberapa Raja yang menatapnya tajam dari kursi masing-masing.

Pangeran Hermes yang kesal dengan Raja Danzz berniat untuk mendekati Raja yang meninggikan suaranya pada Ayahnya. Namun Raja White mencegahnya melalui perintah batin.

'Berhenti!' perintah Raja Helios pada Pangeran Hermes dalam batin membuat sang Pangeran Mahkota Kerajaan White itu berhenti sesuai perintahnya.

Pangeran Hermes melirik Raja Helios sekilas sebelum menatap penuh amarah kepada Raja Danzz. 'Dia berani kurang ajar pada Raja, saya sebagai Pangeran anda harus memberikan pelajaran kepada Raja yang tidak tahu tata krama ini!' tangan Pangeran Hermes bersiap untuk mengeluarkan kekuatannya pada Raja Danzz yang sudah berani kurang ajar pada Raja Helios White.

"Tenang Pangeran Hermes. Lihat dan saksikan bagaimana aku membuat mereka menuruti keinginanku.' Raja White mengucapkan itu sambil tersenyum penuh misterius ke arah Raja Danzz. Ia juga melirik sekilas para Raja Vampire di sekitarnya.

Pangeran Hermes yang melirik sekilas senyuman Raja Helios pun tenang kembali. Karena dia merasa dirinya akan menyaksikan Raja Helios membuat mereka semua tunduk pada keinginanya.

Beberapa Raja Vampire curiga melihat senyuman Raja Helios. Raja Regulus yang sejak tadi diam menyimak, kini menatap curiga pada Raja Helios. "Apa yang tengah ia rencanakan?"

Raja Regulus berdecih membuat Pangeran Draco menoleh padanya. "Ada apa, Raja Regulus?" sambil membungkukkan tubuhnya dan mendekatkan telinganya pada Raja Regulus. "Kita telah masuk jebakan khusus Raja Helios, mereka menjebak kita ketika kita memasuki Perbatasan Kerajaan ini." ucap Raja Regulus dengan wajah yang kini mengeras, satu tangannya yang berada di atas meja terkepal kuat. Pangeran Draco yang mendengar itu terkejut karena baru menyadari mereka dijebak oleh Kerajaan White. Ia menatap tajam Pangeran Hermes yang secara kebetulan menatap dirinya.

Sementara itu, Pangeran Hermes yang menyadari kelagat aneh Raja Regulus dan Pangeran Draco pun segera mengamati mereka. Ketika Pangeran Draco menatapnya, dirinya sadar bahwa sepertinya kedua orang itu sudah menyadarinya.

"Kalian harus melakukan itu,"

"Bagaimana jika kami tidak melakukannya?" tanya Raja Rindro dengan tatapan datar.

Raja Helios tersenyum manis. "Maka kalian akan mati." Raja Helios pun menjelaskan dan mengingatkan perjanjian mereka.

"Apakah kalian tidak ingat dengan perjanjian darah yang kalian lakukan sebelum memasuki perbatasan Kerajaan White..." Pangeran Hermes tersenyum melihat kekhawatiran di wajah Para Penguasa Vampire tersebut.

"Jangan anda katakan..."

"Ya! Bila kalian menolak dengan kesepakatan yang aku ajukan ini, maka dapat dipastikan kalian semua akan mati dalam perjanjian ini. Begitupun dengan kami," Raja White tersenyum sinis.

"Itu berarti kalian para Bangsawan White juga akan mati. Bukankah begitu, Raja White?" pernyataan Raja Jack bermaksud menyindir Raja Helios. Mungkin dalam perkiraannya, Raja Helios akan marah atau paling tidak sedikit emosi. Namun, perkiraan Raja White itu salah. Raja Helios justru tersenyum mendengar pernyataan sekaligus pertanyaan dari Raja Jack.

"Itu benar! Kami akan mati, tapi setidaknya yang melanggar perjanjian bukan kami para Bangsawan White. Tapi justru kalian," dan dengan santai Raja Helios mengatakan itu.

Raja Jack terkejut sampai membulatkan matanya. Benar apa yang dikatakan oleh Raja Helios. Perjanjian darah memang dapat membunuh si Penerima Janji dan si Pemberi Janji. Namun, orang yang paling bersalah dalam Perjanjian ini adalah si Penolak Janji bukan si Pemberi Janji.

Hampir semua Raja Vampire menatap sinis Raja Helios. Mereka menduga bahwa Raja Helios sudah merencanakan ini dari awal, dan dari awal juga mereka telah terjebak dalam permainan Raja Helios. Dalam keadaan Bangsa Vampire yang bahaya ini, Raja Helios mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Kalian tidak memiliki pilihan lain selain menyetujui perjanjian ini,"

Raja Helios tetap tenang walaupun ditatap sinis banyak Raja di depannya.

Raja Regulus hanya tersenyum tipis. Ia menatap Raja Helios yang juga menatapnya.

'Anda licik seperti biasa.'

Raja Helios hanya tersenyum mendengar pujian sekaligus hinaan dari sahabat lamanya itu.

Pangeran Draco yang mendengar ucapan Raja Regulus kepada Raja Helios hanya terdiam. Ia tidak mengerti dengan semua yang dia lihat dan dengar tadi. Pangeran Kerajaan Vladkrie itu menoleh pada Raja Regulus. "Raja..."

"Nanti akan kuceritakan." jawab Raja Regulus tanpa bertanya sedikit pun. Pangeran Draco yang mengerti dengan ucapan Raja pun mengangguk.

"Sepertinya...kami memang tidak bisa menolaknya Raja White," ucap Raja Harry dengan tersenyum manis. Namun tidak seperti Raja lainnya yang terlihat tidak setuju dengan ucapan Raja Helios. Raja Harry tampak tidak keberatan dan terlihat santai menanggapinya. Tapi, itu bukan berarti dia menyetujui hal itu.

Ia menatap suasana dalam pertemuan yang semakin memanas dengan senyuman manis terkesan sangat tulus.

Di lantai dua, para Ratu dari Kerajaan-Kerajaan Vampire mulai mempertanyakan maksud dari Raja Helios kepada Ratu Clarissa. Ratu Clarissa dan Kedua Putrinya menatap Para Ratu yang tidak terima dengan keputusan Raja Helios.

"Ratu! Apa maksud Raja Helios ini?"

"Benar, Ratu! Tolong berikan kami penjelasan!!"

"Kami tidak terima hal ini!"

Putri Hermione yang melihat Ratu Clarissa dipojokan pun berniat maju untuk melawan para Ratu tersebut. Namun Putri Hebe yang pada awalnya berdiri di samping kanan Ratu Clarissa pun berpindah ke samping kiri Putri Hermione dan berusaha menenangkan adiknya itu sambil memegangi kedua bahu adiknya.

"Tenanglah, Mione!"

Sementara itu, Ratu Clarissa masih berdiri anggun layaknya Ratu Kerajaan. Kedua tangannya menyatu membentuk kepalan tangan yang berada di depan perutnya. Wajah yang tadinya penuh senyuman dan kehangatan berubah menjadi datar dan dingin. Ia menatap tajam semua Ratu yang terkejut dengan perubahan raut wajahnya.

"Saya tahu kalian terkejut dan tidak terima dengan keputusan ini. Tapi kalian semua juga tidak memiliki pilihan lain..." jelas Ratu Clarissa sambil melirik sekilas Pertemuan Para Raja di lantai bawah.

"...jika kalian tidak menyetujui rencana Raja Helios, maka kalian semua akan mati." beberapa Ratu merinding mendengarkan ucapan Ratu Clarissa.

"Apakah Ratu Clarissa tahu rencana Raja White ini?"

"Saya tahu rencana ini,"

Ratu Elisa yang bertanya tadi terkejut dengan jawaban Ratu White tersebut.

Ratu yang berdiri di sebelahnya mulai menampakkan kemarahan. "Ratu Clarissa menyetujui rencana ini? Bagaimana bisa Ratu menyetujui semua ini dari awal?!"

Ratu Clarissa melirik datar Wanita Bangsawan tersebut. "Saya menyetujui rencana ini apabila Para Raja Vampire tidak ingin menggantikan Kerajaan Cell," jawaban Ratu Clarissa membuat para Ratu yang tadi memojokkannya terdiam.

"Ini semua berawal dari kesalahan Raja-Raja kalian!" seru Ratu Clarissa dengan tegas menatap tajam para Ratu di depannya.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Bersambung.
.
.
.
.
.

® Thank For Reading ®
.
.
.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro