Chapter 48 : Perjalanan Panjang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Story by ©

Δ SitiaraPelmansyah Δ

.
.
.
.
.

Happy Reading!

.
.
.
.
.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

-------------------🆙🆙-------------------

Mereka bertujuh berhenti di tengah Hutan.

Pohon-pohon di dalam Hutan itu tumbuh dengan lebat hingga sanggup menutupi sinar matahari, membuat sebagian area Hutan menjadi gelap.

"Sekarang tujuan pertama kita apa?" tanya Putri Charlotte memecah keheningan.

"Bagaimana jika kita mulai dari batu berlian yang paling dekat dengan tempat ini?" Pangeran Edelweiss mengeluarkan idenya.

"Berlian yang paling dekat dengan tempat ini..." Henry melihat sekitarnya.

"Berlian putih?" celetuk Pangeran Azriel. Tempat berlian putih berada masih di dalam wilayah kekuasaan Kerajaan White. Otomatis berlian putihnya tujuan mereka yang pertama.

"Tepat sekali!" Putri Beverly menyetujui ucapan Azriel.

"Tempat Berlian putih berada di sana!" Putri Hermione menoleh ke arah barat, Putri Raja Helios itu pun tidak lupa menunjuk arah terbenamnya matahari itu.

"Barat adalah tujuan kita sekarang...ayo!" Henry memberi aba-aba untuk mereka berteleportasi.

Di satu sisi, Draco jengkel karena Pangeran Ryder itu seakan menjadi pemimpin mereka. Padahal kelompok mereka ini tidak memiliki pemimpin sama sekali. Ditambah lagi Draco benci diperintah, kecuali diperintah Raja dan Ratu Vladkrie.

Bahkan pemuda Vampire itu berteleportasi paling akhir, dia menunggu rekan-rekannya yang dipimpin oleh Henry Ryder untuk berteleportasi lebih dulu.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Tiba-tiba saja, ketujuh vampire itu berhenti dari perjalanan mereka. Tubuh mereka semua membeku.

Hidung mereka terhendus seperti mencium sesuatu.

"Kalian menciumnya juga, kan?" Pangeran Henry adalah orang yang pertama kali bersuara.

"Saya juga menciumnya!" Putri Hermione mengendus sekitarnya mencari asal bau tersebut.

"Bau darah," gumam Pangeran Draco dengan wajah datar.

"Ini bau darah manusia?" celetuk Putri Charlotte.

"Dari mana bau ini berasal?" Pangeran Azriel tampak gelisah menatap sekitar.

Pangeran Edelweiss yang tahu Pangeran Azriel tengah gelisah segera mendekati pemuda itu.

"Pangeran Azriel! Hei! Tenanglah!" sang ahli pengobatan dalam kelompok itu mencoba menenangkan Pangeran Mahkota dari Kerajaan yang baru dibangun itu.

"Tenanglah!"

Putri Hermione yang juga memperhatikan Sepupunya pun ikut mendekati mereka berdua dan mencoba untuk membantu Pangeran Edelweiss menenangkan Sepupunya tersebut.

"Dari arah sana!" tunjuk Pangeran Draco.

Mereka semua menoleh pada arah telunjuk Pangeran Draco. Telunjuk Pangeran Vladkrie itu tepat mengarah pada sebuah gua yang letaknya sangat jauh bagi manusia. Namun tidak bagi mereka, bahkan dari jarah segitu saja mereka dapat mencium bau darah dari gua tersebut.

"Ayo kita ke sana!" tanpa menunggu pendapat yang lain, Pangeran Henry langsung berteleportasi ke gua itu.

Pangeran Draco yang melihat Pangeran Henry berteleportasi duluan berdecak. "Ck! Kenapa dia selalu seakan menjadi pemimpin dan berteleportasi duluan!" Pangeran Mahkota Vladkrie itu juga melihat Putri Beverly dan Putri Charlotte ikut menyusul Pangeran Henry. Ketiganya pergi meninggal empat rekan mereka dan melupakan tujuan utama mereka.

"Hei! Kalian! Bagaimana dengan misi kita!" seru Putri Hermione ketika melihat keempat rekannya justru pergi mencari bau darah itu.

Pangeran Edelweiss yang berada di belakang Putri Hermione masih berusaha menenangkan Pangeran Azriel yang masih gelisah.

"Sudahlah Putri Hermione. Biarkan saja mereka pergi...bukankah itu memang naluri umum Vampire seperti kita ketika mencium bau darah manusia pertama kalinya," ucap Pangeran Draco yang masih berdiri di samping salah satu putri Raja Helios itu.

Vampire yang sudah lama tidak mencium bau darah manusia akan menjadi agresif untuk mencari sumber bau darah manusia itu. Ya, itu hanya berlaku pada vampire-vampire yang jarang mencium bau darah manusia. Tampaknya Pangeran Draco, Putri Hermione dan Pangeran Edelweiss sering mencium bau darah manusia dibandingkan rekan-rekan mereka

Ya, seperti yang diketahui bahwa wilayah Vampire dan wilayah manusia itu dipisah sejak zaman dahulu. Para manusia memang tinggal di satu sisi wilayah di setiap Kerajaan Vampire, tapi mereka tidak tahu bahwa di dekat mereka itu ada bangsa Vampire dan mereka mempercayai bahwa Vampire hanya ada dalam legenda kuno saja. Bahkan untuk benar-benar memisahkan kedua bangsa ini, Vlad Tefes mengeluarkan kekuatan yang membuat bangsa manusia tidak menyadari keberadaan bangsa vampire. Terkecuali jika bangsa vampire itu mendekat pada mereka, seperti kasus Pangeran Draco dan kelompoknya ketika menemukan seorang gadis manusia yang sedang tersesat dan dikepung oleh beberapa orang. Dan terkadang bangsa manusia tidak menyadari bahwa di depan mereka itu adalah bangsa vampire. Bangsa vampire sendiri tidak diperbolehkan untuk melakukan sesuatu kepada bangsa manusia.

"Tapi bagaimana dengan tujuan utama kita, Pangeran Draco!"

"Kita tunggu saja di sini, mereka nantinya juga pasti akan kembali." Pangeran Draco berucap itu dengan tanpa beban.

Putri Hermione hanya menghela nafas, lalu kembali mendekat pada Sepupunya Azriel yang tampaknya sudah bisa ditenangkan Pangeran Edelweiss.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Putri Hermione pada Pangeran Azriel.

"Aku baik-baik saja. Mione," jawab Sepupu Putri Hermione itu.

Pangeran Draco berjalan mendekat pada mereka sambil melipat tangan. Dia menoleh pada Pangeran Azriel yang duduk di tanah dan sedang mengobrol dengan Putri Hermione. Lalu pemuda Vampire itu menoleh pada Pangeran Edelweiss yang baru saja berdiri.

"Dia kenapa?"

"Oh, tadi? Dia terkena serangan panik setelah mencium darah manusia. Biasanya itu terjadi ketika sudah sangat lama tidak mencium bau darah manusia. Tapi tadi aku sudah memberikannya obat dari tanaman yang dapat menghilangkan penciuman sementara, agar tubuhnya kembali tenang." jelas Pangeran Edelweiss. Putri Hermione dan Pangeran Azriel juga mendengar penjelasan sang ahli obat di Kelompok mereka itu.

"Kita sebaiknya segera pergi dari sini, karena aku juga cukup terganggu dengan baunya. Untung saja, aku sering mencium bau darah manusia,"

"Benarkah? Anda sering mencium bau darah manusia?" tanya Pangeran Azriel.

"Benar! Raja Ashoka selalu memberikan misi untuk mengobati setiap orang yang terluka di beberapa tempat. Entah itu bangsa manusia atau bangsa vampire, jika mereka terluka di hutan maka saya akan mengobati mereka."

"Saya mendapatkan pelatihan untuk menahan hasrat setelah mencium bau darah manusia," ucap Putri Hermione. Gadis itu mendongak dan menatap Pangeran Draco.

"Bagaimana dengan anda, Pangeran Draco?"

"Saya juga lumayan tahan dengan bau darah manusia karena mendapatkan pelatihan. Saya dan beberapa rekan saya selalu melakukan misi berbahaya dan beberapa misi yang kami lakukan ada hubungannya dengan bangsa manusia. Apabila ada di antara manusia-manusia itu terluka, maka kami dapat menahannya. Ya, di kelompok saya juga ada yang menjadi ahli obat seperti anda. Pangeran Edelweiss,"

"Setiap kelompok memang harus punya ahli pengobatan, Pangeran Draco." celetuk Putri Hermione pada Pangeran Mahkota Kerajaan Vladkrie itu.

"Ya. Kau benar Putri."

Pangeran Azriel berdiri dan mengulurkan tangannya pada Putri Hermione secara gantleman untuk membantu Putri Hermione berdiri.

"Tapi ke mana yang lain?"

"Mereka berteleportasi ke gua di sana, di mana bau darah itu berasal." ucap Pangeran Draco dan tidak lupa menunjuk gua di mana Pangeran Henry, Putri Charlotte dan Putri Beverly berada.

"Lalu bagaimana dengan tujuan utama kita?" Pangeran Azriel menatap satu persatu rekannya yang tidak pergi ke gua tersebut.

Putri Hermione mengedipkan bahunya sekali.

Dia menghela nafas. "Ini akan menjadi perjalanan panjang kita ke depannya!"

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Bersambung.
.
.
.
.
.

® Thank For Reading ®
.
.
.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro