Chapter 54 : Wilayah Sang Garuda

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Story by ©

Δ SitiaraPelmansyah Δ

.
.
.
.
.

Happy Reading!

.
.
.
.
.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

-------------------🆙🆙-------------------

Ketujuh Vampire itu berhenti berteleportasi.

Mereka menatap ke depan mereka dan mengetahui bahwa ada lapisan pelindung tidak kasat mata di depan mereka. Ketujuhnya dapat merasakan kekuatan vampire yang sangat kuat dari lapisan pelindung itu.

Tapi mereka tahu bahwa perisai itu berasal dari kekuatan vampire.

Vlad Tefes.

"Kita sudah semakin dekat," ucap Pangeran Henry.

Pangeran Draco berjalan lebih dulu mendekati lapisan dinding pelindung itu.

Putri Hermione dan Pangeran Azriel saling memandang sebelum akhirnya mengikuti langkah kaki Pangeran Draco di belakangnya.

Keempat rekan yang lain pun ikut menyusul di belakang kedua Anggota yang masih memiliki hubungan darah itu.

Mereka mulai memasuki lapisan dinding pelindung dipimpin oleh Pangeran Draco. Ketika mereka mulai melewati dinding pelindung, kulit mereka yang bersentuhan dengan dinding pelindung terasa seperti tersengat listrik.

Putri Beberly berhenti berjalan karena merasakan rasa tersengat listrik ketika berusaha melewati dinding pelapis, tapi Pangeran Edelweiss menawarkan tangannya untuk gadis itu genggam. Sang Putri Kerajaan Borneo menatap uluran tangan Pangeran Kerajaan Health.

Pangeran Edelweiss hanya bermaksud untuk membantu Putri Beverly melewati dinding lapisan. Tidak lebih.

Putri Beverly yang mengerti maksud Pangeran Edelweiss segera menerima uluran tangan itu.

Ketika mereka berusaha melewati dinding, Putri Beverly merasakan sengatan listrik di tubuhnya dan berniat berhenti. Tapi Pangeran Edelweiss tidak membiarkan itu, tangannya yang lain ikut menarik dengan lembut Putri Beverly agar terus berjalan bersamanya.

Dan mereka berhasil melewati dinding pelapis itu.

Keduanya kini berdiri berdampingan bersama Pangeran Henry dan Putri Charlotte. Di depan mereka berdiri Pangeran Draco, di samping kanan dan kirinya adalah Pangeran Azriel dan Putri Hermione.

Kini mereka telah masuk wilayah misi pertama mereka.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Di tempat lain, Sebuah mata yang tengah tertutup tiba-tiba terbuka.

"Ada vampire tidak dikenal memasuki wilayahku!"

Tubuhnya ditutupi oleh bulu berwarna putih, matanya berwarna merah menyala. Mata itu memandang tajam para bawahan yang setia menunggu dan mengikutinya.

"Mengapa kalian tidak menghentikan mereka?!" para bawahannya menundukkan kepala mereka karena takut melihat amarah Tuan mereka.

Salah satu di antara mereka memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan Tuan mereka dengan suara yang terbata-bata.

"Tuanku, salah satu di antara mereka bertujuh adalah Keturunan Tuan besar Vlad Tefes. Kami tidak bisa menghentikan mereka, karena kami merasakan darah keenam Vampire yang terpilih dari generasi sebelumnya dari tubuh mereka. Terlebih lagi, mereka mampu melewati dinding perisai. Tuan besar Vlad Tefes mengatakan bahwa hanya vampire-vampire terpilih yang mampu melewati dinding perisai untuk melakukan misi khusus. Saat kami melihat mereka melewati dinding perisai, tidak ada satu pun di antara mereka yang terbakar."

Sang Tuan Monster itu menatap tajam bawahannya yang menjelaskan informasi padanya tentang para penyusup itu.

"Mereka bertujuh? Salah satu di antara mereka memiliki darah Tuan besar Vlad Tefes? Mereka juga memiliki darah Vampire terpilih dari generasi sebelumnya? Ketujuh anak vampire itu mampu melewati dinding perisai dan tidak terbakar sedikit pun? Bukankah itu berarti mereka sudah menjadi Vampire-vampire terpilih generasi sekarang?"

Sang Garuda duduk di singgasananya dan menaruh kepalanya pada tangan kanannya. Dia mengerti dengan pola dari kebetulan yang berada di depan matanya. Tapi, dia tidak menyangka bahwa salah satu di antara vampire muda itu adalah keturunan murni Tuan besarnya yang sangat dia hormati. Tapi, bukan berarti dia akan tunduk oleh vampire yang hanya memiliki darah dari tuan besarnya itu.

Sambil menghela nafas, dia berucap.

"Astaga! Tampaknya Dunia Vampire sedang kacau sekarang, sehingga mereka membiarkan anak-anak mereka masuk ke Wilayah kita ini.

Namun, tiba-tiba saja senyuman sinis muncul di bibir sang Garuda.

"Tapi, aku ingin menyambut mereka dan melihat seperti apa kekuatan ketujuh Vampire muda itu, apakah mereka memiliki kekuatan yang sama besarnya seperti generasi sebelumnya atau justru kekuatan yang mereka miliki lebih lemah dibandingkan generasi sebelumnya?"

Setelah mengatakan itu, Sang Garuda kemudian berdiri dan merenggangkan tubuhnya.

Kemudian Sang Garuda melebarkan sayapnya yang bulunya berwarna emas terang. Sang Garuda kemudian terbang tinggi menuju tempat Ketujuh Vampire terpilih itu berada. Para bawahannya yang setia segera mengikuti sang Tuan mereka.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Di tengah Hutan yang lebat itu, Hermione menatap setiap sudut Hutan yang beberapa sisinya terdapat salju dan es yang tidak meleleh bahkan oleh sinar Matahari yang sangat terik sekarang ini.

"Ternyata memang benar tentang kebenaran wilayah ini yang kubaca dari Buku Legenda Kerajaan White." ucap Hermione sambil menatap kagum pada apa yang terlihat oleh matanya.

Bukan hanya Hermione, tapi rekan-rekannya yang lain juga tengah memandangi kagum setia sudut Hutan tersebut.

Hanya Pangeran Draco dan Pangeran Henry yang sedang sibuk berdiskusi tentang di mana letaknya Permata yang sedang mereka cari itu.

"Kita masuk dari arah Barat, apa mungkin Permata itu ditempatkan di sebelah Timur?" Pangeran Henry mengeluarkan pendapatnya.

"Bagaimana jika Permata itu ditempatkan di arah Selatan atau Utara?"

Pangeran Draco berpikir keras karena dia sedang mencari di mana tepatnya Permata itu berada. Pangeran Draco sebenarnya, bisa saja menemukan tempat Permata itu. Tapi tidak ada satu pun makhluk hidup yang tinggal di sini dan bisa dia baca pikirannya.

'Apa yang harus aku lakukan?'

Tidak jauh dari tempat Pangeran Draco dan Pangeran Henry berdiri, terlihat Pangeran Beverly dan Pangeran Edelweiss yang sedang sibuk memperhatikan interaksi kedua Pangeran yang sejak awal tidak akur itu.

"Sangat aneh melihat mereka berdua menjadi akur di depan mata saya?" celetuk Putri Beverly. Di sampingnya Pangeran Edelweiss menganggukkan kepalanya.

"Benar. Saya setuju dengan anda, Putri Beverly. Terlebih lagi Pangeran Draco yang tampak tidak menyukai Pangeran Henry yang selalu memberikan perintah, seakan Pangeran Henry-lah pemimpin Kelompok ini." Putri Beverly menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Pangeran Edelweiss.

"Tapi kini mereka berdua berdiri berdampingan dan tampak akur sambil berdiskusi tentang sesuatu?" sambung Pangeran Edelweiss.

"Sepertinya mereka sedang berdiskusi tentang di mana tempat Permata itu disimpan?" celetuk Pangeran Edelweiss.

"Bagaimana anda bisa tahu itu, Pangeran Edelweiss?"

"Bukannya itu tujuan kita ke tempat ini?"

"Lalu kenapa kita tidak membantu menemukan tempat Permata itu di simpan? Malah kita bermain di tempat ini dan tidak membantu sama sekali?"

Pertanyaan Putri Beverly membuat keduanya terdiam.

Di sisi lain, Pangeran Azriel berjalan mendekati Putri Hermione. "Mione!" panggilan itu membuat Sepupunya menoleh. "Ada apa?"

"Apa kamu tahu di mana tempat Permata itu disimpan? Kita tidak harus selalu berada di sini, bukan?" tanya Pangeran Azriel.

"Entahlah, aku dapat merasakan aura permata itu sesuai dengan latihanku dengan Raja Helios. Tapi...aku hanya merasakan aura itu sedikit dan aku takut kita salah tempat jika sesuai arahanku," jelas Putri Hermione dengan wajah gusar.

Sebelum berangkat, masing-masing dari mereka dilatih oleh Raja-raja Vampire yang dulunya pernah menjadi Ketujuh Kesatria Vampire. Khusus Raja Helios, dia melatih Pangeran Edelweiss dan Putri Hermione sekaligus. Tujuan pelatihan ini adalah untuk merasakan aura Permata agar mereka dapat tahu di mana permata yang mereka cari. Lebih lagi, masing-masing Permata itu berada di wilayah yang berdekatan dengan Kerajaan mereka. Oleh karena itu, mereka bertujuh dilatih dengan cara berbeda untuk setiap permata yang akan mereka cari nantinya.

Termasuk dalam kondisi sekarang ini. Tapi Putri Hermione tampaknya takut salah tempat dan merasa panik. Entah apa masalahnya.

'Kenapa aku merasa panik dan gelisah begini?' batin Hermione bertanya-tanya.

Di sela-sela paniknya, Hermione melihat sesosok makhluk yang bersembunyi di balik rumput yang lebat.

Hermione merasa dejavu.

Seperti pertemuan pertamanya dengan Putri Vela.

Tapi kali ini yang dia temui adalah salah satu Monster penghuni wilayah keramat ini.

Dengan cepat Putri Hermione melebarkan kekuatannya hingga sampai pada tubuh Monster itu. Dalam satu tarikan tangannya, Monster itu tertarik keluar dari rumput-rumput di tengah Hutan dan terjatuh menghantam tanah dengan keras.

Kelima rekannya yang lain langsung menoleh ke arah Monster, yang sudah terkulai lemas di atas tanah akibat kekuatan Putri Hermione. Tidak terkecuali Pangeran Azriel yang berdiri di samping sang pelaku penarik Monster itu keluar.

"Apa itu?" tanya Putri Charlotte yang langsung berteleportasi ke samping kanan Putri Hermione.

Putri Hermione yang berdiri di antara Putri Charlotte dan Pangeran Azriel itu menatap tajam Monster itu.

"Kita tampaknya sedang dimata-matai?" ucap Putri Hermione menarik kesimpulan. Bersamaan dengan itu, gadis vampire yang merupakan Putri kedua Raja Helios itu merasakan bahwa perasaan menjadi normal kembali, tidak ada rasa cemas maupun takut seperti beberapa saat yang lalu.

'Apa Monster itu yang menyebabkan perasaan tidak tenangku?' batin Putri Hermione bertanya sambil menatap tubuh Monster yang telah tidak sadarkan diri di atas tanah.

Pangeran Draco segera berteleportasi ke depan Monster yang telah pingsan itu.

"Dia telah memata-matai kita sejak lama? Tapi kenapa saya tidak mendengar satu pun pikirannya? Jika dia bersembunyi dari jarak sedekat ini, seharusnya pikiran sedikit apapun masih dapat saya ketahui?"

Pangeran Draco sangat bingung, mengapa dia tidak bisa sedikit pun mengetahui pikiran Monster itu? Padahal jarak mereka tidak terlalu jauh, terlebih lagi Pangeran Draco adalah seorang Vampire muda yang mampu mendengar suara maupun batin sejauh apapun.

Di tengah kebingungan itu, sebuah bola api tiba-tiba saja muncul dari langit dan membentur tanah di sekitar mereka.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Bersambung.
.
.
.
.
.

® Thank For Reading ®
.
.
.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro