第三集 Episode 3 [You're Impossible]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Now playing: Nǐ De Zhōng Yào by Mǎ Mǎ

"Nona Wang, aku tidak tahu mengapa kau harus kembali ke sini. Apakah tidak ada perusahaan yang mau menerimamu?" Li Cheng duduk sambil menatap Wang Yi lekat-lekat.

"Aku hanya ingin menyingkirkan rasa bersalah yang tidak seharusnya kutanggung," jawab Wang Yi singkat.

Li Cheng menggelengkan kepala sambil memutar bola matanya kesal. "Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan orang yang kata-katanya tidak bisa dipercaya," geram Li Cheng. Ia menahan emosi untuk tidak melayangkan tinju ke meja.

"Kau menggertakku? Aku bahkan baru saja masuk ke sini." Wang Yi menaikkan sebelah alisnya, tak mengerti. "Asal kau tahu, aku tidak pernah membocorkan data apa pun kepada perusahaan Gu Sheng & Co." Wang Yi mengambil setumpuk dokumen di meja Li Cheng, lalu melenggang pergi.

"'Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan orang yang kata-katanya tidak bisa dipercaya.' Omong kosong. Seorang direktur perusahaan fashion jelas-jelas mengutip perkataan Master Kong," gerutu Wang Yi pelan sembari berjalan menuju pintu keluar.

Li Cheng mendengar gerutuan samar-samar itu, tetapi ia hanya diam sambil memelotot sebal. Matanya mengikuti gerak Wang Yi yang keluar dari ruangannya.

Bagi Li Cheng, Wang Yi sudah banyak berubah. Saat berusia dua puluh dua tahun, ketika pertama kali bekerja di BeLook, Wang Yi memiliki aura yang menarik. Ia cerdas, tegar, dan mandiri. Wang Yi yang sekarang menjadi wanita yang dingin, pendiam, dan sarkas. Wang Yi mungkin masih sama cerdasnya—atau bahkan sekarang semakin cerdas—seperti dulu, tetapi auranya jelas sudah berubah.

Tapi, ah ... untuk apa Li Cheng peduli? Li Cheng kembali fokus pada pekerjaannya, lalu menekan tombol-tombol angka di telepon. Ia berniat meminta Yan Shou melakukan sesuatu.

🌿🌿🌿

"Apa?! Hanya menerjemahkan selama proses rapat?" Wang Yi membelalak bingung.

"Ya."

"Tapi deskripsi profesi yang disampaikan kepadaku tidak seperti itu!" bantah Wang Yi. Ia berkacak pinggang. "Lalu siapa yang menerjemahkan dokumen, laporan, dan proposal?"

"Memang ada perubahan rencana. Untuk penerjemah tulisan, aku sudah mencari orang baru," jelas Li Cheng tenang.

"Jadi kau akan memotong gajiku dari yang seharusnya kuterima?"

"Tidak salah."

"Kenapa kau tidak langsung memecatku saja?" tanya Wang Yi sambil memutar bola matanya.

"Paling tidak, aku harus memberimu gaji sebulan karena kau telanjur diterima di sini. Kalau aku memecatmu sekarang, berarti kau hanya masuk kantor selama tiga hari, lalu mendapatkan gaji sebulan. Tidak, itu sangat merugikan. Aku tidak mau melakukannya."

"Dan, satu lagi. Kau tadi serius mengatakannya? Maksudku, pertama kali kau datang, kau berkata bahwa kau ingin menyingkirkan kesalahan yang tidak seharusnya kautanggung. Lalu kau memintaku untuk memecatmu sekarang? Kau tidak bisa dipahami, Nona Wang." Li Cheng mendengus, lalu kembali berkutat pada laporan berbahasa Mandarin.

"Aku hanya ...." Wang Yi kehabisan kata-kata. "Aku juga tak paham. Baiklah. Terserah padamu, Bos Li." Wang Yi meletakkan setumpuk map yang sudah telanjur diterjemahkannya kemarin, lalu melenggang pergi.

🌿🌿🌿

Pada jam istirahat, Wang Yi pergi menuju kantin yang terletak di kantor lantai satu sambil membawa laptop. Ia mengambil satu sachet huacha, lalu menyeduhnya dengan air panas dari dispenser. Setelah selesai, Wang Yi duduk di salah satu bangku tinggi di pinggir.

Wang Yi berniat membuka jasa translating tulisan secara freelance lagi, lantaran gajinya di BeLook yang akan dipotong—ya, bahkan sebelum ia menunjukkan kinerjanya. Wang Yi membuka akun bisnis di Weibo-nya, lalu memposting banner dan keterangan singkat yang menunjukkan bahwa jasa translatingnya kembali dibuka.

"Hai, Wang Yi. Sendirian?"

Wang Yi lantas menoleh ke arah wanita yang tiba-tiba menyapanya. Chen Xin, sekretaris Li Cheng. Wanita itu datang sambil membawa secangkir Cappuccino.

"Hai. Ya," jawab Wang Yi singkat sambil menyunggingkan senyum.

"Apa yang sedang kau kerjakan?" Chen Xin meletakkan cangkirnya di atas meja, lalu duduk menghadap Wang Yi.

Jika sekretaris Li Cheng yang menanyakannya, bagaimana aku harus menjawab? Orang ini bisa menceritakan semua hal pada Li Cheng, kan? Wang Yi menggigit bibir bawahnya, bingung.

"Ehm ... ini ...."

Chen Xin memajukan tubuhnya untuk melihat layar laptop Wang Yi.

Mengapa wanita ini sangat penasaran? gumam Wang Yi dalam hati.

"Kau membuka jasa translating di tempat lain juga?" tanya Chen Xin.

"Ya, begitulah."

"Sepertinya bekerja sebagai penerjemah menyenangkan, ya. Kau bekerja secara terikat di sini, tetapi kau masih bebas melakukan apa yang kau sukai di tempat lain. Dulu, aku sangat ingin bekerja di bidang yang kusukai. Sayang, takdir mengarahkanku menjadi sekretaris," komentar Chen Xin.

"Ya. Sebenarnya, semua akan menjadi menyenangkan jika Anda menikmatinya."

Chen Xin menyesap kopinya sekali, lalu mengangguk. "Oh, ya. Omong-omong, mengapa kau masih membuka jasa translating lagi? Bukankah kau sudah mendapat banyak gaji dari BeLook?"

Ugh ... inilah pertanyaan yang paling tidak menyenangkan. Bagaimana, ya menjawabnya? Wang Yi menggaruk tengkuknya sembari berpikir.

"Ehm ... ya. Tentu saja gaji di BeLook cukup banyak. Tapi tidak sebanyak yang kukira, jadi aku mencoba mencari tambahan di tempat lain." Wang Yi cepat-cepat berkutat pada laptopnya, tidak ingin berkontak mata lebih lama dengan Chen Xin.

"Maksudmu? Oh ... gaji di sini lebih sedikit daripada gajimu di tempat sebelumnya?"

"Tentu saja bukan. Kalau itu, aku sudah tahu dari awal," jawab Wang Yi.

"Lalu?"

"Gajiku dipotong."

Wang Yi sudah mengatakannya. Kepada sekretaris bos. Ini gila. Mengapa ia harus berurusan dengan sekretaris Li Cheng?

"Benarkah? Mengapa?" Chen Xin membelalak tak percaya.

"Ya. Firasat buruk, mungkin," jawab Wang Yi singkat. "Omong-omong, jangan katakana apa pun pada Bos Li. Tentang aku yang membuka jasa translating freelance di tempat lain."

Chen Xin terdiam selama beberapa saat. Bagaimana bisa bos paling ramah yang pernah ditemuinya memotong gaji seorang penerjemah di hari ketiga kerjanya? Padahal, sepengetahuan Chen Xin, Wang Yi tidak melakukan kesalahan apa pun.

"Baiklah. Tentu. Aku hanya ... yah, biasanya Bos Li tidak seperti itu," ujar Chen Xin sambil mengedikkan bahu.

Wang Yi tidak tahu bagaimana harus menanggapi pernyataan itu, jadi ia hanya diam. Wang Yi menutup laptop, lalu menghabiskan huacha-nya.

"Eh ... kau menonton drama ini tidak?" Chen Xin tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. Pandangannya mengarah pada televisi yang menempel di sisi dinding.

Wang Yi pun mengikuti arah pandang Chen Xin. "Tidak. Apa judulnya?"

"Le Coup de Foudre," jawab Chen Xin. Suaranya ketika mengucapkan Bahasa Prancis tidak jelas. Wang Yi tersenyum, tetapi tidak berkomentar.

"Apakah itu berlatar Prancis? Kelihatannya, hanya drama teen-school biasa," tanggap Wang Yi.

"Tidak. Kau benar-benar belum pernah menontonnya? Ini drama yang paling banyak ditonton sepanjang tahun 2019," ucap Chen Xin antusias.

"Belum. Aku tidak terlalu suka drama teen-school. Tapi, drama ini seharusnya pernah masuk dalam laman rekomendasi akun WeTV-ku. Jadi, mungkin aku pernah melihat cuplikannya."

Percakapan Wang Yi dengan Chen Xin masih berlangsung beberapa lama lagi. Sejauh ini, Wang Yi menilai Chen Xin sebagai wanita yang menyenangkan dan ramah. Chen Xin adalah satu dari belasan orang di BeLook yang tidak memandang sebelah mata kepada Wang Yi. Mungkin, karena ia tidak tahu bahwa Wang Yi adalah wanita yang membuat bosnya tidak dapat memercayai siapa pun.

Kenyataannya, dinilai apa adanya sebagai pribadi tanpa berdasarkan cap orang-orang adalah kenyamanan tersendiri.

🌿🌿🌿

Chen Xin meletakkan setumpuk map di meja Li Cheng. "Dari Nona Zhao, penerjemah tulisan yang baru direkrut."

Li Cheng segera mengambil map paling atas, lalu membaca isinya. Kalimat-kalimat pertama ditulis cukup jelas. Kerja Nona Zhao terlihat lumayan memuaskan.

Sementara menunggu bosnya membaca laporan terjemahan, Chen Xin memperhatikan setumpuk map lain di sisi meja Li Cheng. Karena iseng, Chen Xin membuka salah satu map teratas, kemudian membaca-baca laporan tersebut.

"Chen Xin, kau tahu maksud kalimat 'renda bagus yang tidak berwarna emas akan cocok dipadukan di jahitan leherv'?" Li Cheng mengerutkan kening, lalu menunjukkan kalimat yang sedang ia baca. "Apakah 'leherv' ini salah ketik, atau ini istilah khusus?"

"Oh, itu ...," Chen Xin melirik sebentar ke arah laporan yang tadi dibacanya. "Sebenarnya maksud kalimat itu adalah: renda emas tidak akan bagus dipadukan di jahitan leher V."

Li Cheng memandang Chen Xin kagum. "Sejak kapan kau cepat mengartikan kalimat aneh?"

Chen Xin mengangkat kertas laporan yang tadi dibacanya. "Nona Wang sudah menerjemahkannya. Mengapa kau harus pakai terjemahan lain yang lebih rumit?" jawab Chen Xin diplomatis.

Li Cheng terdiam. Ia mengusap wajahnya lelah, lalu memutar bola mata. "Baiklah. Untuk selanjutnya, berikan semua tulisan berbahasa Prancis kepada Nona Wang saja."

"Ya, tentu saja. Kau memang seharusnya mencari penerjemah yang juga memahami istilah-istilah fashion, atau paling tidak sesuatu tentang marketing," ujar Chen Xin yakin.

🌿🌿🌿

F

ootnote:

Master Kong= sebutan untuk Konfusius, salah satu filsuf terbesar China

Huacha= [Bahasa Mandarin] Teh bunga. Biasanya berorientasi pada teh bunga matahari.

Weibo= salah satu sosial media yang paling banyak digunakan di China, sejenis Instagram, Facebook, atau Twitter yang dipakai di internasional.

Le Coup de Foudre= drama web China berdasarkan novel 'I Don't Like This World, I Only Like You' karya Qiao Yi. Film ini tayang di Tencent dan Youku tahun 2019.

WeTV= aplikasi yang memuat konten drama web series China milik Tencent

💎💎💎

Hello, 大家好! 欢迎参加李成和王艺的故事。

(Hello, everyone! Welcome to Li Cheng and Wang Yi's story)

Untuk episode ini, aku masih nyimpen bonus, nih.

VISUALISASI WANG YI 王艺

Tereretterett ....
Gimana?
Gorgeous, of course😍

Oke, deh. Bonus episode ini cuma itu.
Jangan lupa tekan ikon bintang untuk mendukung cerita ini, serta berikan krisarmu supaya cerita ini semakin baik.

Xiè xiè🙏

P.S. Bab 4 nanti mau bonus visual cast siapa, nih?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro