Tooru Taki

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Waktu masih fajar, seorang gadis telah terbangun. Sayup-sayup ia berjalan ke luar kamar. Rumahnya begitu luas, terdiri dari lorong-lorong rumit berlantai dua. Hanya ia sendiri yang menghuni rumah itu.

Gadis tersebut melangkah, melewati pintu, berjalan pada lorong remang-remang. Dilihatnya sesuatu yang janggal di lantai. Dinding pun terasa aneh saat dipandang.

Gadis itu memfokuskan penglihatan mata, kemudian menyadari sesuatu. "Ini bukan rumahku...!" serunya.

Dinding menjadi tembok batu, lantai berganti tanah, lorong-lorong hanya diterangi oleh lampu petromaks yang tergantung di atas. Sudah tidak dapat dipungkiri, rumah dari gadis bernama Taki itu telah menjelma menjadi ruang bawah tanah.

Taki mengerjap-ngerjap. "A-Apa yang terjadi?" Dikuceknya kedua bola mata. "Ini pasti mimpi."

"Bohong." Meski kesadaran Taki telah pulih sepenuhnya, ruangan rumah tak berubah sama sekali. Ia masih berada dalam tempat mirip bawah tanah itu.

Ia melihat ke bawah. Di depan kakinya, berjarak kurang lebih dua meter, terdapat sebuah simbol lingkaran.

"Mustahil." Taki baru menyadari bahwa lingkaran itu sebenarnya adalah lingkaran youkai¹.

"Siapa yang menggambar ini?"

Muncul youkai yang melayang di atas lingkaran itu. Wujudnya seperti kapas putih kecil dan memiliki sepasang mata merah.

Youkai itu menatap Taki. Taki pun balik menatapnya. Muncul garis lengkung horizontal di bawah mata youkai, yang memotong habis mukanya.

Mulut youkai itu terbuka dan berkata, "Aku muncul dari lingkaran ini." Suaranya amat menggelegar sehingga membuat Taki merinding.

"A-Apa maumu!" Taki melindungi kepalanya dengan tangan.

"Aku adalah youkai labirin. Aku hidup di daerah yang berliku-liku, sempit, dan tersembunyi. Entah mengapa, aku bisa tersesat sampai ke sini. Lingkungan sekitarku juga tadi tiba-tiba berubah menjadi seperti ini."

"Apakah itu berarti kau mengubahnya?" tanya Taki.

"Entahlah, yang pasti tempat ini mendukungku untuk hidup."

"Bagaimana caramu untuk pulang? Jika kau kembali, maka rumahku akan kembali menjadi sedia kala, 'kan?" Taki berkata dengan penuh harap.

"Mungkin saja. Tapi, bagaimana?"

Taki meneropong lorong di belakang youkai itu. "Bohong." Pupil Taki menyempit.

Di depan, di persimpangan, terdapat lingkaran youkai lagi. Taki segera berlari menghampirinya. Youkai kapas menyusul Taki, keluar dari lingkaran, sehingga ia pun menghilang.

Taki telah sampai. Ia menoleh ke kanan, di ujung lorong yang ada belokannya, terdapat lingkaran youkai lagi. Ia menoleh ke kiri, juga ada lingkaran youkai di ujung.

"Mengapa...? Mengapa ada banyak sekali lingkaran youkai? Siapa yang menggambarnya?" Taki membenamkan wajahnya pada telapak tangan.

Taki tersentak. Ia melihat sosok yang melintas di ujung lorong. Youkai berbentuk bola hati, berbulu duri, ukurannya sama dengan ukuran domba dewasa.

Youkai yang lewat itu melayang dan berjalan beberapa senti, lalu menghilang karena keluar dari lingkaran. Taki segera menghampiri lingkaran di sana.

"Shoujo²! Shoujo!" Suara youkai kapas menggelegar.

"Ada apa?" Taki menoleh ke belakang, tetapi tidak ada apa-apa.

"Aku di sini. Di depanmu." Youkai kapas tiba-tiba berada di atas lingkaran.

"Seperti itukah...?" Taki memandang lingkaran youkai di depan kakinya. "Hei, kau. Apa kau tahu youkai tadi itu apa?" tanyanya.

"Entahlah, tapi mungkin itu adalah youkai yang dapat membantuku keluar!" jawab youkai kapas.

"Hah? Bagaimana?" Taki menjadi antusias.

"Apa kau tidak pernah mendengarnya? Ah, kupikir tidak. Itu adalah youkai kambing! Dengar, mereka berjumlah 13. Masing-masing dari mereka memiliki warna yang berbeda-beda. Yang harus kau lakukan adalah menangkap mereka semua, dan kemudian membawanya kepadaku."

"Eh? Mau kauapakan?" tanya Taki.

"Sudah, lakukan saja. Ingatlah baik-baik, caramu menangkap mereka adalah dengan menyebut nama warnanya, ingat, warna! Saat nama warna mereka disebut, mereka akan tertarik dan menempel padamu. Lalu kau bisa membawanya dengan mudah kepadaku."

"Aku mengerti." Taki lalu berlari ke kiri menuju ke lingkaran youkai selanjutnya.

Di sana, satu youkai berwarna ungu melintas. "Ungu!" seru Taki.

Youkai itu tiba-tiba tertarik, tak terlihat, lalu terasa menempel pada tubuh Taki. "Ringan sekali. Kalau begini aku tidak akan merasa berat." Taki lalu berlari dan mencari youkai kambing yang lain.

"Kuning!" Taki menemukan satu youkai lain. Kemudian ia berlari lagi menelusuri rumahnya.

"Biru!"

"Merah!"

"Hijau!"

"Oranye!"

***

Sudah enam youkai yang Taki dapat. Ia berlari, memutari isi rumahnya yang telah berubah menjadi labirin ruang bawah tanah.

Napasnya tersengal-sengal. "Aku sudah memutari seisi rumah, tapi mengapa tak ada lagi youkai itu?"

"Taki!" Suara youkai kapas menggelegar, "Di atasmu!"

Taki mendongak ke atas. Di sana, terdapat lubang tanah yang menuju ke lantai atas. "Tidak mungkin!"

Taki dengan susah payah menaiki tembok batu, dan akhirnya berhasil meraih lubang. Kini ia sudah berada di lantai dua.

Satu youkai kambing berwarna merah jambu melintas. "Pink!" seru Taki. Lalu ia merasa ada sesuatu yang menempel pada tubuhnya. "Yosh! Tinggal enam lagi!"

"Cokelat!"

"Krem!"

"Akuamarin!"

"Abu-abu!"

"Hitam!"

"Terakhir!" Taki berlari dengan cepat mengitari seluruh lantai dua.

"Putih!" Akhirnya ia menemukannya. Kini Taki sudah menangkap ketiga belas youkai kambing.

"Hebat sekali! Hebat!" Youkai kapas muncul di lingkaran youkai di dekat Taki.

Taki pun menghampirinya. Youkai itu tampak merapalkan suatu sihir, lalu tiba-tiba para youkai kambing yang telah Taki tangkap terlihat.

"Wah! Apa ini? Mengapa mereka semua terlihat menjijikkan? Hei, kau, mau kau apakan mereka ini? Oi!"

Youkai kapas terdiam. Lalu dalam sekejap mulutnya melebar dan membesar, besar sekali, melahap ketiga belas youkai kambing sekaligus.

"Eh? Hebat sekali." Taki terpana. Namun, youkai kapas itu hanya terdiam.

"Hei, manusia. Bagaimanakah rasa manusia itu?"

"Eh?" Taki tercekat.

Dalam sekejap mata, youkai kapas melahap bulat-bulat tubuh Taki yang besar.

"Hm, tidak sia-sia aku mampir ke tempat ini."

Labirin bawah tanah melenyap, rumah Taki kembali seperti sedia kala. Sepi, tanpa penghuni.

***

Lorong rumah yang gelap. Tak ada penerangan, para lampu tak menyalakan diri mereka.

Seorang gadis berambut pirang sebahu sedang duduk bertimpuh di atas lantai. Tangannya bergerak-gerak menggambar sesuatu.

"Take a key and lock her up, lock her up, lock her up."

Garis-garis yang saling terhubung.

"Take a key and lock her up...."

Lingkaran yang melingkupinya.

"...My Fair Lady."

Gadis itu mendongakkan kepala. Wajah yang ditunjukkan tanpa cahaya, menuju kesadaran nol.

###

¹Lingkaran youkai adalah lingkaran yang hanya diketahui oleh Taki dan leluhurnya. Di atas lingkaran ini, para youkai dapat terlihat oleh orang lain yang tidak bisa melihat mereka. Oleh karena itu, sihir ini sangatlah berbahaya.

²Gadis

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro