02 - Visit

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kamu harus menerima orang lain dalam hidupmu. Itu penting, jika kamu mau diterima."–Kang Taehyun

Taehyun memutar mutar sumpit nya. Diluar restoran ramai orang-orang berlalu lalang, tapi ia sendiri masih diam ditempat yang sama.

Entah kenapa nafsu makannya hilang begitu saja saat terlintas kejadian yang lalu-lalu.

Saat terakhir dengan grupnya, saat semua nya menangis, menangiskan satu orang yang pergi, dan lama kelamaan semua pergi, atas kemauan diri sendiri.

"Hah," Taehyun menghela napas, ia terlihat terlalu banyak beban pikiran. Kepalanya panas, lalu dengan perlahan ia memijat pelipisnya. Menghindari tatapan pada makanan didepan nya.

"Kau tidak makan?" Taehyun tersentak saat melihat penuturan yeoja sepantaran dengan nya, Sekretarisnya, Jeon Somi.

"Ah, aku makan." Jawab Taehyun mengambil sumpit dan mengambil japchae di depan nya, lalu memakan nya enggan.

Sang sekretaris kembali bersuara, "Kau ada masalah?"

"Tidak."

Kang Taehyun, aktor asal Korea Selatan dengan pesona menawan yang bisa membuat kaum hawa terpana pada pandangan pertama.

Kepiawaian nya dalam berakting tidak di ragukan lagi, sebab itu lah, dia dijuluki aktor berbakat korea selatan. Hatinya, baik nan ramah. Selalu hormat pada yang lebih tua, ramah pada fans-fans nya. Dan.. Ah, dia terlalu idaman.

Bayarannya fantastis, kau mungkin bisa membeli berkarung-karung ayam jika ingin.

Walaupun dia berasal dari grup musik, ternyata ia mempunyai bakat ber-akting juga.

"Ah, sudah, aku sudah selesai makan." Ujarnya meletakkan sumpit lalu meraih tas. Pergi mendahului sang pengatur agenda.

"Kita mau kemana?" Somi beranjak dari kursinya, lalu menghampiri Taehyun. Gadget canggih digenggam di sebelah tangannya.

"Ke rumah Kai."

Selama perjalanan Taehyun hanya merenung, bayangan 4 tahun silam masih tertanam dalam hatinya. Diluar, banyak sekali mobil-mobil yang sedang berjalan, terkadang, Taehyun melongok pemandangan yang tersaji dari dalam kaca mobil. Hatinya sepi. Tak ada lagi kehangatan seperti dulu. Taehyun.... Rindu itu.

Menurutnya, ini semua salah dia, mereka menjadi bubar, saling berpencar. Andai saat itu ia tidak egois, andai saat itu ia tidak menjadi sarkas, ini semua tidak akan seperti ini.

Mungkin mereka masih membuat MV, jadwal comeback, dan lain sebagainya, yang sebenarnya melelahkan, tetapi terasa sangat indah kalau bersama-sama.

"Tuan, sudah sampai." Taehyun merenung, sampai tidak sadar bahwa ia telah sampai ditempat tujuan. Taehyun menatap sopirnya yang membukakan pintu lalu turun dari mobil.

Ia berujar terimakasih, lalu mulai berjalan, tidak menunggu balasan dari sang sopir.

Ia melangkahkan kakinya ke pintu rumah.

Ia memakai masker dan topi, serta setelan hitam menutupi tubuhnya. Merasa repot jika dia terlihat oleh wartawan. Nantinya, mereka akan mengungkit-ungkit kejadian yang tidak mau Taehyun dengar.

Tok tok tok

"Kai...."

"Kaiii..."

"Ka–"

"Soobin Hyung!" Seru Taehyun memeluk Soobin erat, saat melihat Soobin membuka pintu. Soobin nampak terkejut, tak bereaksi apapun.

"Aku rindu pada mu," Lalu Taehyun melepas pelukan nya.

"A... ak... u.... ju.. jug...ga..."

Taehyun tersenyum, "Aku boleh masuk, Hyung?"

Soobin mengangguk lalu mempersilahkan Taehyun masuk ke rumah Kai.

"Kai ada?"

"A..da," setelah Soobin mengatakan, tampil-lah Kai dengan baju santainya.

"Ah, ada Taehyun Hyung."

"Kau sudah dewasa, Kai..."  Lirih Taehyun mengulum senyum memperhatikan kepala sampai kaki.

"Ayo, Hyung, duduk.." Taehyun mulai mendudukan dirinya di sofa hitam tersebut. Dia menatap Kai nanar.

"Kai, aku ada lowongan pekerjaan aktor, kau mau?" Ucapan itu langsung meluncur begitu saja dari mulut Taehyun.

"Tidak, Hyung, aku tidak berbakat dalam berakting."

"Kan kau belum mencoba," Bujuk Taehyun pelan, lalu menyesap air putih yang memang disediakan untuknya perlahan.

"Tapi aku tidak mau, Hyung."

"Atau tidak kau jadi penyanyi lagi, suaramu bagus."

"Tidak, Hyung, aku ingin menjadi pekerja paruh waktu saja, aku ingin menjaga Soobin Hyung 24 jam."

"Hah, terserah kau," ujar Taehyun.

"Soobin Hyung, bagaimana keadaan mu? Ucap Taehyung menoleh ke arah Soobin.

"A... ku... b... ba.. ik."

"Aku sekarang tidak akan sering lagi ke rumah kalian, jadwal akting ku sebentar lagi padat, jadi tolong jaga diri kalian satu sama lain." Taehyun sibuk, jika ia berlama lama disini, mungkin dia sudah ditelpon berkali-kali oleh sekretarisnya.

Kai dan Soobin mengangguk.

"Aku pergi dulu,"

"Hyung tidak mau makan dulu?"

"Tidak, Kai."

"Ah iya, ini untuk kalian, ini tidak seberapa tapi aku harap ini cukup untuk kalian." Terus Taehyun, menaruh sebuah amplop berisi uang, memberinya  ke dalam tangan Kai.

"Ah, Hyung, tidak usah, aku bisa sendiri."

"Tidak, Kai, pakailah."

"Hyung...."

Kai merasa mata memanas, buru buru Kai memeluk Taehyun agar Taehyun tidak melihat ia mengeluarkan air mata.

"Sudah tidak apa apa," Respon Taehyun menepuk nepuk punggung Kai pelan.

"Hyung jaga diri di sana."

"Iya, Kai."

"Aku pulang dulu, Kai, Soobin Hyung."

Mereka berdua mengangguk lalu Taehyun berbalik, berjalan ke arah pintu keluar

"Maafkan aku, aku tak bisa membuat kalian seperti dulu lagi," Taehyun berjalan sendu,mengikuti arah gerak kaki nya, yang menyuruh keluar dari apartemen.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#nubargwp