Misunderstand-ing

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

~Happy reading~
ⓦⓘⓜⓐⓘ

Langkah kaki yang terburu-buru menyusuri lorong rumah sakit mengantarkan wanita cantik yang tengah terbaring lemah dengan bibir pucat yang merintih menahan sakit.

Ya, setelah Yugyeom menelpon ambulans, Ji In segera dilarikan ke rumah sakit dan dibawa ke UGD. Dokter Lee yang menangani Ji In berkata, bahwa Ji In harus segera melakukan persalinan, tanpa menunggu Ji In langsung dipindahkan ke kamar bersalin.

Sementara itu, kedua orangtua dan mertua Ji In yang mendapat kabar dari Yugyeom kini sudah berada disana. Menunggu dengan penuh rasa khawatir dan bibir yang terus merapalkan doa agar dua nyawa di dalam sana baik-baik saja.

Namun, seseorang yang seharusnya berada di sisi Ji In sembari menggengam tangan wanita cantik yang tengah berjuang di dalam sana justru tak menampakkan batang hidungnya.

Yugyeom sudah berusaha menghubungi suami dari sahabatnya itu, namun tidak ada jawaban. Akhirnya Yugyeom memberi tahu apa yang terjadi pada Ibu Ji In dan memintanya untuk menghubungi menantunya itu.

Nyonya Park segera berbicara kepada besannya dan tampak begitu jelas Tuan Jeon tengah menahan amarah begitu tahu perbuatan putranya.

Tuan Jeon mencoba menghubungi putranya, namun hasilnya nihil. Akhirnya beliau mengubungi rekan putranya dan berkata bahwa Ji In akan segera melahirkan.

ⓦⓘⓜⓐⓘ

Lima belas menit berlalu, dari kejauhan tampak Seokjin datang bersama istrinya dan Yoongi, tak lama disusul oleh Namjun.

"Apa bayinya sudah lahir?" tanya pria dengan bahu lebar kepada Yugyeom.

"Belom, hyungnim."

"Lalu dimana Jungkook?" tanya Seokjin lagi.

Yugyeom hanya menggeleng sebagai jawaban, kemudian ia kembali menceritakan apa yang tengah terjadi.

"Aish.. anak itu benar-benar! Kenapa dia selalu instan mengambil keputusan?! Harusnya dia mendengar penjelasan dulu." geram Seokjin yang memang sudah tahu watak Jungkook.

Jika Jungkook sudah sangat lelah, maka dia akan mengambil keputusan secara instan.

"Lalu Jungkook sekarang dimana?" kini giliran Yoongi yang bertanya sementara Yugyeom hanya menggeleng.

"Mungkin dia berada di dorm, oppa." sahut Sowon, istri Seokjin yang duduk disebelah Nyonya Jeon

"Ayahnya Jungkook sudah menghubungi Taehyung, Hoseok dan Jimin. Mereka bilang dia tidak disana." ucap eomma Jungkook.

Hening.

Semua orang tampak begitu cemas. Sejenak melupakan Jungkook dan fokus berdoa untuk keselamatan Ji In dan bayinya hingga tiba-tiba ponsel Seokjin berdering, satu panggilan masuk dari Hoseok.

"Yeoboseo~ wae? Apa Jungkook disana?" ujar Jin menjawab telepon dari J-Hope.

"Ne hyung. Jungkook baru saja datang dan dia langsung masuk ke kamar dan menguncinya." sahut Hoseok diseberang sana.

"Kau sudah bilang kalau Ji In akan melahirkan?"

"Sudah, Tapi dia tetap diam saja dan tetap mengunci pintunya."

"Yasudah, aku akan ke dorm dengan Namjun. Kau dan yang lain kesini saja!"

"Ne, hyung."

Seokjin menutup telfon bersamaan dengan suara tangis bayi. Ya, itu suara tangisan bayi Jungkook dan Ji In yang baru saja lahir. Semua orang yang berada disana mengucap syukur.

"Sayang, kau disini saja ya temani Ji In. Oppa akan ke dorm menemui Jungkook dulu." ujar Seokjin pada istrinya, lalu segera menuju dorm bersama Namjun.

ⓦⓘⓜⓐⓘ

Sampainya di dorm, Seokjin dan Namjun melangkahkan kaki mereka ke kamar Yoongi dan Jungkook.

"Jungkook-ah, ini aku Jin hyung. Keluarlah!" ucap Ji In sambil mengetuk pintu kamar.

"Jungkook-ah, keluarlah. Kau tidak ingin melihat bayimu?" Kini Namjun yang berusaha membujuk Jungkook.

Tak ada sahutan.

"Jeon Jungkook, keluar atau aku dobrak pintunya?" Ancam Seokjin yang mulai kesal.

*Ceklek

Binggo! Ancaman Jin Ternyata berhasil, Jungkook sudah membuka pintunya.

"Wae?" Tanya Jungkook malas.

"Kenapa kau seperti ini? Kau seharusnya dengarkan penjelasan mereka dulu!" ucap Jin.

"Oh, kalian sudah mendengarnya? Lalu kesini untuk membela dua orang yang ketahuan selingkuh? Konyol sekali." ucap Jungkook diiringi senyum hambarnya.

"Jaga ucapanmu, kami ini hyung-mu. Dan yang konyol itu kau. Kau seharusnya pergi ke rumah sakit menemani istrimu yang sedang berjuang melahirkan anakmu!" ucap Seokjin dengan nada yang sedikit naik.

"Anakku? Apa benar yang dilahirkan Ji In itu anakku? Bukannya itu anak Yugyeom." jawab Jungkook santai.

*Plak

ⓦⓘⓜⓐⓘ
~to be continue~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro