Ini ceritanya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

(Cerita ini memang terinspirasi dari kisah nyata, tetapi ini sudah berbentuk sebagai cerita fiksi, bila ada kesamaan nama karakter, dsb maka itu suatu kebetulan)

"OMG ganss parahh!!!"
"Fix dia wajib jadi husbu gw!"
"Dih, mending lu ngaca deh!" balas teman gadis itu.

Dua orang gadis remaja sedang berdebat, mengenai siapa yang pantas mendapatkan husbu dari sebuah film anime, ya benar mereka berdua adalah wibu.

"Dil, kok kamu body shaming sihh!!" ujar Gea.
"Lu kira lu pantes emang jadi husbu Daven, badan kurus kerempeng gitu?"

Daven Paul, nama dari si "calon husbu"  di suatu film anime berjudul "Until The Last Moon"

"Heh, lu kira yang lu bilang barusan itu bukan body shaming?" jawab Dila.

Tenang saja wahai pembaca, mereka ini bestie kok, lama kelamaan reda juga kok suasana yang panas kayak di Jakarta ini.

"Oh iya sorry ya Dila"
Gea langsung meminta maaf, Gea tipe orang yang langsung minta maaf saat menyadari bahwa perbuatan ia salah.

"Gw minta maaf juga ya Gea, karena jadi yang mulai ngatain duluan" sahut Dila yang jadi gak enakan sama Gea."

Krik.. Krik.. Krik...
Suasana jadi sunyi ya ges ya
Apakah mereka sedang Mengheningkan Cipta atau Cipta Mengheningkan?

"Umm jadi, siapa yang pantes dapetin Daven?" kata Dila, memecah keheningan.

"Buat lu aja deh si Daven, gw ikhlas kok lahir dan batin."

"Tapi kan elu pengen si Daven jg, org Daven ganteng, cool, baik hati, pintar, masa dilepas? sayang dong..."

"Kita bagi dua aja dia deh" usul Gea.

"Good idea, yaudah kita sharing aja!"

Hahaha, mereka berdua ini suka kayak gitu, awalnya debat urusan husbu, dan akhirnya damai juga dengan solusi ala mereka.

Untung fiksi, kalau nyata mana bisa dibagi dua ya? wkwkkw tapi ya gpplah, punya husbu atau waifu kan sekadar hiburan aja, asal masih sadar bahwa itu fiksi.

#JadiWibuK-popersGamerAtauApapunItuBolehSehinggaGakUsahDipermasalahkan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro