PENJUAL LUDAH

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di Instagram, ramai sekali orang memberikan tips agar tulisan bisa bagus, tips sukses di platform, tips mendapatkan banyak pembaca, dan lain-lain.

Hei, Temans, berhati-hatilah terhadap motivator alias penjual ludah.

Kita banyak menemukan motivator bisnis ternyata nggak punya bisnis. Nggak punya perusahaan riil. Ada sih, tapi perusahaannya jualan seminar. Dia mendapatkan uang dari jualan kelas dan jualan materi motivasi. Omongannya terasa mengawang. Kalau didengarkan kamu akan terpesona tapi hasilnya zonk.

Orang-orang yang masih lugu dan polos bagaikan sekumpulan domba mengikuti serigala. Nggak tahu bahwa serigala itu berniat buruk dan menerkam mereka.

Begitupun motivator dan penjual ludah ini. Awalnya mereka memberikan tips gratis di media sosial. Tips yang seolah manjur banget. Lalu kalian terpesona. Kalian pikir kalau mengikuti tipsnya bakal sukses. Padahal motivator itu bukan orang yang sukses di dunia menulis.

Views nggak ada yang sampai 100K. Cuan sebulan nggak sampai UMR. Tapi mereka sudah berani bikin kelas bimbingan atau yang lebih parah bikin kelas berbayar.

Hati-hati, Temans. Salah-salah kalian tersesat. Sudah mengikuti apa yang mereka bilang malah tulisan kalian nggak ada yang baca. Sudah bayar kelas dan meluangkan waktu malah kalian nggak dapat apa-apa.

So, gimana sih cara agar teman-teman tidak terjerumus mengikuti mentor yang salah?

1. TANYAKAN DI KOLOM KOMENTAR SEBANYAK MUNGKIN MENGENAI ORANG YANG KALIAN ANGGAP JAGO

Kalian harus kritis menanyakan banyak hal misalnya:

✒Kakak sudah menerbitkan tulisan di mana saja?

✒ Kalau kakak menerbitkan novel cetak, sudah terjual berapa?

✒ Di manakah Kakak promosi tulisan?

✒ kalau Kakak menulis di platform, di mana saja?

✒Menurut Kakak apa kelebihan dan kekurangan setiap platform?

✒Kakak sudah punya berapa followers dan views di platform tersebut?

Kalian harus kritis, Temans. Jangan iya-iya aja kalau ada orang yang menyampaikan sesuatu.

2. CEK AKUN DAN CERITANYA DI PLATFORM ATAU PENJUALAN BUKUNYA DI MARKET PLACE

Jangan lupa cek karya calon mentor kalian. Apakah banyak yang baca di platform? Kalau menerbitkan buku cetak apakah ada yang beli?

Kalau cuma sedikit, jangan kalian ikuti. Jangan kalian bayar untuk ikut kelasnya. Jangan mau ikut grupnya.

Kenapa?

Artinya tips yang dia berikan gagal semua. Dia saja nggak berhasil menerapkan untuk diri sendiri. Kok berani mengajarkan ilmu yang nggak berhasil pada orang lain?

3. IKUTILAH PENULIS YANG KARYANYA SUDAH BANYAK, VIEWS NOVELNYA BANYAK, DAN TERBUKTI MENGHASILKAN CUAN DARI MENULIS

Banyak kok penulis semacam itu. Kalau nggak menemukan, coba bergabung dengan grup menulis.

Jangan sampai salah pilih mentor atau guru. Kalian bisa tersesat selamanya dan target kalian tidak tercapai.

Misal gini, kalian punya target pengen naskah dibaca 100K views. Tapi mentor kalian nggak pernah mencapai itu. Artinya dia omdo alias omong doang, nggak bisa menerapkan ilmu.

Misal kalian punya cita-cita novel dipinang penerbit mayor tapi mentor yang kalian pilih nggak pernah menerbitkan novel di penerbit mayor. Lucu nggak?

Biasakan diri kalian untuk berpikir kritis. Jangan langsung kagum pada orang-orang yang mukanya sering muncul di media sosial. Bagi-bagi tips menulis. Terus ujung-ujungnya bikin grup menulis atau kelas berbayar atau malah penerbitan.

Ingat ya, orang terkenal belum tentu pakar di bidangnya. Banyak orang memanfaatkan ketenaran untuk mengeruk uang orang lain.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro