(2/10)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Saat pertama kali bertemu dia....

~~~

Megumi mengetukkan kakinya.

Ia sangat gugup.

Hari ini pun juga hari pertama dia bertemu calon tunangannya.

Dan ini pun berada di penginapan pribadi.

'Lagipula... Kenapa penginapannya mewah gini dah? Aku tidak mengerti lagi sistem cari perjodohan sampai buang-buang duit hanya untuk menyiapkan tempat ini.'

Ya, tempat penginapan pribadi itu memiliki desain luar biasa mewahnya. Kursi sofa yang empuknya bisa dijamin para reader macam kalian rebahan mulu gak pingin pindah dan enaknya tiduran terus, ada juga AC otomatis yang akan menyala sesuai suhu udara dan akan mati sendiri tanpa menggunakan remote, yang terakhir terdapat kolam sauna pribadi diperuntukkan pasangan yang dijodohkan.

"Tuan Fushiguro Megumi?"

Megumi menoleh tatkala ia dipanggil oleh pelayan penginapan pribadi tersebut.

"Nona (Full Name) sudah datang. Beliau akan menyusul ke ruangan ini."

Oke, Megumi seketika tegang sendiri. Entar bagaimana kalau jodohnya itu bukan gadis cantik malah kayak tante-tante muka boros? Gimana kalau ternyata dia bukan 15 tahun, malahan lebih dari itu?

Megumi berusaha menepis pemikiran negatifnya itu, ia harus yakin kalau jodoh dia tidak buruk.

Cklek

Pintu utama terbuka, sosok seorang gadis memakai setelan kimono motif furisode berwarna biru tua dengan corak bunga memasuki ruangan tersebut.

Megumi terpana, ia bahkan tidak meragukan kalau gadis itu sangat... Anggun nan elok.

Maksudnya, lihatlah mata belo dari sang gadis, disertai warna matanya (Eye Colour) membuat kecantikan gadis itu tidak memudar. Make upnya juga tidak berlebihan, aura kecantikan yang terpancar dari wajah sang gadis sudah menjadi daya tarik tersendiri. Tingginya pun standar, cukup lah buat Megumi yang tingginya juga standar walau makin bertambah tinggi lagi ke depannya.

"Nona (Surname), dia Tuan Fushiguro. Dia akan menjadi calon suami anda ke depannya."

Sosok gadis itu tiada lain adalah (Full Name), putri sulung keluarga terpandang yang dijodohkan untuk Megumi. (Name) memandang Megumi yang juga memandangnya.

Awalnya, mereka tidak saling berbicara, sampai akhirnya (Name) tersenyum dan membungkuk menghormati Megumi.

"Suatu kehormatan bertemu dengan anda, Fushiguro Megumi-sama. Saya (Full Name), Putri sulung keluarga (Surname). Saya akan menjadi tunangan anda ke depannya... Senang bertemu dengan anda."

Megumi tersipu sendiri, suara (Name)... Benar-benar halus layaknya sutra. Sifat sopan santunnya yang sudah diajarkan oleh keluarga sungguh luar biasa dan berhasil membuat Megumi terpukau.

"Iya... Senang bertemu dengan anda juga... (Name)-san."

(Name) kelihatan gugup juga, karena ini adalah kali pertamanya ia bertemu Megumi. Hmm... Kenalan pertama kali langsung jadi tunangan, bukankah itu sangat membagongkan?

(Nyatanya, tunangan Gojou, Yuuji, dan Nanami juga termasuk. Tunangan Inumaki dan Ino Takuma sudah saling kenal sejak lama.)

"Maaf membuat anda berdua tidak nyaman...."

Sang pelayan pun melanjutkan pembicaraan.

"Tetapi apakah anda berdua tidak keberatan untuk membuka masing-masing pakaian?" Tanya sang pelayan.

Megumi dan (Name) terkejut, tapi yang paling gak bisa nerima ya si Megumi. Di tempat seperti ini disuruh nunjukin aurat di depan lawan jenis... Jelas-jelas Megumi kan malu!

"A-apa kau bilang?! Jangan kurang ajar kau, pelayan! Ini jelas pelecehan bagi kaum lawan jenis!" Seru Megumi.

"Maafkan saya, tapi ini bertujuan agar saya bisa menilai kesehatan fisik kalian berdua serta menilai ukuran badan agar tidak ada kekeliruan untuk pakaian ke depannya. Jika anda tidak mau, mohon bayar 1 milyar Yen untuk membatalkannya." Jelas sang pelayan.

Lagi? 1 milyar Yen? Megumi lagi-lagi kalah. Apakah sekarang ia harus melihat lekuk tubuh gadis di depannya ini? Bisa-bisa Megumi malu seumur hidup karena matanya sudah tidak suci lagi melihat aurat terbuka sang gadis.

"Daijoubu, Megumi-kun."

Megumi tersadar saat (Name) memanggil namanya.

"Kita kan bertunangan, mungkin... Saat kita sudah menikah nanti kita bisa saling terbuka kok. Aku tahu ini memalukan... Tapi hanya ini yang bisa kita turuti sekarang."

Mendengar ucapan (Name), Megumi akhirnya pasrah. Mereka pun akhirnya membuka masing-masing pakaian.

Kini (Name), tanpa mengenakan kimono selain celana dalam serta bra, terlihat kulit mulusnya yang Megumi yakini pasti gadis itu rutin melakukan perawatan karena ia adalah anak sulung keluarga terpandang. Sudah pasti (Name) berperan penting dalam keluarganya, apalagi soal dijodohkan. Dadanya medium, gak besar gak kecil, yang pasti lekuk tubuh (Name) sangat bagus.

Wajah Megumi seketika memerah, tidak ia sangka untuk pertama kalinya ia melihat tubuh seorang perempuan seindah ini... Dan Megumi merasa ia sangat ingin menjaga (Name).

Di sisi lain, (Name) melihat lekuk tubuh Megumi, gadis itu tersipu, betapa bagusnya otot-otot yang menghiasi tubuh Megumi.

Sudah pasti, latihan yang dijalani Megumi menghasilkan tubuh sebagus ini.

(Author: Hayooooo pada fangirling kan kalian semua? ( ͡° ͜・・ ͡° ) /PLAK)

"Kenapa?" Tanya Megumi kepada (Name).

"Ahー tidak, tidak apa-apa." (Name) tersenyum sewajarnya, mencoba menenangkan diri untuk tidak linglung.

Tapi sungguh, Megumi tidak menyangka. Ini salah mendiang bapaknya sudah seenaknya mendaftarkan dia untuk bertunangan, apa tujuannya coba? Cari harta gitu?

Tapi... Sejujurnya, Megumi tidak menyesal. Buktinya ia kini jatuh cinta kepada tunangan di depannya ini, (Full Name). Gadis ini sempurna, ia cantik, manis, dan ramah.

Fiks, habis ini Megumi mencoba meditasi dahulu untuk menyiapkan mentalnya ke depan.

~ Omake ~

"Oh, saya lupa. Pakaian dalamnya mohon dilepaskan juga." - Pelayan

"DEMI APA?!" - Megumi

"Ehhh?! Σ(・ω・;|||" - (Name)

~~~

... Tidak menyesal aku bertemu dengannya

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro