(1/10)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Semua itu berawal dari sebuah kereta....

~~~

Hari ini, Gojou Satoru berniat mau pulang ke rumahnya atas panggilan dari Gojou Hiroshi, ayahnya. Tidak biasanya ayahnya Satoru itu memanggil di saat-saat begini, karena Hiroshi sering sibuk dengan urusan Eksekutif. Tapi daripada berpikir negatif, mending dia nurut aja.

Kala itu, waktunya jam pulang dari kerja, makanya pas Satoru naik kereta banyak penumpang yang berdesak-desakkan sambil memegang pegangan supaya tidak terjatuh. Ini sudah lumrah di Jepang, mereka yang bekerja keras untuk mendapatkan gaji yang tidak seberapa ingin bersantai di rumah.

Walaupun begitu, tak sedikit pula anak-anak sekolah seperti SMP dan SMA juga pulang jam segini, biasanya mereka ikut ekskul di sekolah dan sering pulang sore atau malam. Meski begitu... Tak sedikit dari mereka mau menaiki kereta jam segini karena....

"Hm?"

Pas Satoru lagi berdiri di tempat, ia tak sengaja melihat seorang gadis terlihat sedang gelisah. Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu gadis itu.

'Dia kenapa ya?' Batin Satoru mengamati secara diam-diam.

Ah, sekarang Satoru tahu. Rupanya ada seorang pria hidung belang melakukan pelecehan seksual kepada gadis tersebut. Chikan, itulah sebutan buat pelaku yang melakukan pelecehan seksual. Walaupun banyak penumpang yang melihat aksi pria tersebut, mereka memutuskan untuk diam dan tidak mau mencampuri urusan.

Satoru tentu tak bisa membiarkan hal itu terjadi, ia dengan cepat menangkap tangan pria bejad tersebut bahkan mencengkeram tangannya dengan kuat.

"Tanganmu itu gak bisa dikontrol ya? Gak kasian napa sama gadis di depan kau ini?"

Karena postur tubuh yang tinggi dan tatapan yang tajam, Satoru berhasil membuat pria tersebut ketakutan. Ketika kereta berhenti, pria itu segera melarikan diri dengan tergesa-gesa.

Pas sekali, kereta berhenti di stasiun tujuan Satoru berada. Pria itu lalu bergegas keluar dari kereta dan akan menuju kediamannya.

"A-ano...."

Langkah Satoru terhenti ketika gadis tadi memanggil dirinya. Ia pun menoleh dan menatap si gadis yang membungkuk berterima kasih kepadanya.

"Sakki no tasukete kurete, arigatou gozaimashita!" (Terima kasih sudah mau menolong aku tadi!) Ucap gadis tersebut merasa berhutang budi akan sikap heroik dari Satoru.

"Ah, enggak. Santai saja... Kau gak apa-apa kan? Aku hanya tidak tega melihat kau dilecehkan seperti itu." Jawab Satoru.

"Iya, aku baik-baik saja kok. Sudah hampir setiap hari aku dilecehkan seperti ini kalau pulang ekskul dari sekolah... Tapi aku bersyukur aku bisa bertemu dengan orang sebaik kamu!"

Satoru syok, hampir setiap hari dia dilecehkan? Itu gak baik-baik namanya! Ya gimana enggak dilecehkan... Lihatlah postur tubuh si gadis yang aduhai bikin nafsu manusiawi pria bergejolak. Dadanya besar, pantatnya semok, bibirnya tipis tapi kenyal, jangan lupakan pinggangnya yang ramping serta paha yang mulus.

Oke sip, Satoru harus kuat iman biar kagak disamakan sama pria tadi.

"Oh iya, kau juga turun disini?" Tanya Satoru mewajarkan dirinya.

"Iya, aku disuruh sama Okaa-sama. Katanya sih ada urusan, tapi aku gak tahu urusan seperti apa...." Jawab si gadis menghela napas.

Oh, berarti sama seperti Satoru, kagak dijelasin urusan apaan. Yah, semoga saja bukan urusan aneh-aneh sih....

Skip ke rumah Klan Gojou....

Sesampainya Satoru di kediaman Klan Gojou, pria itu disambut oleh ayahnya yang kini sedang bersama seorang wanita yang tidak dikenal Satoru sama sekali. Siapa dia? Kok ayahnya gak pernah cerita apapun?

"Oyaji... Dia siapa?" Tanya Satoru.

"Dia adalah Nyonya (Last Name). Dia adalah Miko terhormat di Kuil (Temple Name). Dia akan melakukan kesepakatan perjanjian yang sudah kami buat." Jawab Hiroshi meminum tehnya.

Satoru mendadak berkeringat dingin. Ada apa ini? Kok ayahnya mendadak sudah nyebut kesepakatan? Apa yang terjadi?

"Kesepakatan... Apa?"

Hiroshi menaruh gelas tehnya di meja sambil menghela napas. Kemudian... Ia pun menjawab pertanyaan dari Satoru.

"Kami berdua sepakat kau akan ditunangkan dengan seorang gadis bernama (Full Name)."

DUAAAAARRRRR!

Bagai petir menyambar, Satoru syok mendengarnya. Di usia segini dia ditunangkan? Sama orang yang gak dikenal? Apa salah dia selama di kehidupan?!

(Author: Banyak, om. *Digeplak*)

"T-t-t-tunggu, Oyaji! Masa aku ditunangkan di usia segi--"

"Satoru, usiamu sudah hampir 30 tahun. Padahal seharusnya kau di usia yang sudah matang mencari jodoh, bukannya malah mencari masalah sama murid-muridmu sendiri di sekolah."

Satoru auto terkena panah yang menancap di hatinya. Ya gak salah sih, semestinya Satoru mencari jodoh di usianya yang sudah matang untuk menikah, bukannya malah jadi orang dewasa yang tingkahnya kayak anak SD yang telat bahagia.

Tapi seperti apa sih sosok (Full Name) yang dibicarakan ayahnya tersebut?

Greeeeeeeeeek!

"Gomennasai, osonakatta!"

Tubuh Satoru auto mematung....

Dia kenal suara itu....

Terdengar sangat familiar....

Pas dia menoleh....

"... Lho?"

... Satoru dan orang yang menggeser pintu tatami tadi langsung menunjuk satu sama lain.

"Kau...."

"... Yang tadi di kereta?"

Yap, siapa sangka, ternyata gadis tadi yang diselamatkan oleh Satoru adalah gadis yang akan menjadi tunangannya!

"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Hiroshi.

Satoru dan (Name) tercekat pas mendengar pertanyaan dari Hiroshi. Mereka akhirnya membuang muka karena merasa malu.

"Ara,~ sepertinya Kami-sama mempertemukan kalian secara kebetulan ya." Ibu (Name) tertawa kecil melihat tingkah anak perempuannya yang malu tapi manis.

(Name) tak menyangka... Seumur hidup dia hanya bersekolah di sekolah khusus perempuan, dia tidak pernah punya pengalaman bercinta sama lelaki. Meskipun postur tubuhnya ideal, tetapi (Name) adalah anak yang mudah tidak nyaman akan tingkah laki-laki, terlebih pas mereka melihat postur tubuhnya yang menggoda. Jujur saja, (Name) takut dia akan diapa-apakan. Kenapa pula dia harus ikut genetik dari ibunya?

"Kau... (Full Name) ya? Aku Gojou Satoru... Salam kenal...." Satoru dengan canggung akhirnya memperkenalkan dirinya kepada (Name).

(Name) sebenarnya canggung juga... Kenapa ibunya mendadak harus mentunangkan dia kepada pria yang umurnya 11 tahun lebih tua darinya? Apa mungkin karena gadis itu tidak punya pengalaman cinta? Tapi bukan seperti ini caranya!

"S-salam kenal juga... Gojou-san...."

~~~

... Benar-benar pertemuan yang mencengangkan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro