004

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


behind the
scene




Jungkook terduduk di depan tv plasma segede gabah yang baru Taehyung beli kemarin. Dipangkuannya ada semangkuk kentang goreng yang dilengkapi saus tomat. Memakannya dengan khidmat, sedangkan matanya terfokus kepada drama telenovela picisan yang kebetulan sedang booming karena salah satu pemerannya itu ganteng.

Tubuhnya terbungkus dengan selimut putih dan juga baju oblongnya sudah basah akan keringat. Ia terus saja merasakan dingin yang menusuk. Namun ia abaikan demi melihat sang pemeran tersebut bercekcok tidak jelas.

Ia menegakkan badannya karena rasa pegal. Menaruh mangkuk yang sekarang sudah tandas isinya ke atas meja kopi, mulutnya mengunyah kentang terakhir dengan imut.

"Pagi" suara baritone sang kekasih membuat Jungkook tersenyum kecil. Ketika Taehyung berhasil duduk disamping sofa, ia langsung memeluk buntelan kelinci yang sedang asyik di dunianya sendiri.

"Kok kamu panas?" Taehyung menyibak selimut yang membungkus tubuh sang kekasih dan meletakkan tangannya di dahi Jungkook, setelah itu meringis karena merasakan suhu badan Jungkook yang tidak normal.

Jungkook sedari tadi hanya diam sambil memegang pangkal hidungnya dengan mata terpejam. Ia merasakan pusing yang luar biasa.

Taehyung dengan sigap menggendong tubuh Jungkook ala bridal ke kamar mereka untuk beristirahat. Namun ketika ia sampai dikamar, Jungkook langsung berlari kearah kamar mandi dengan tangan yang menutupi mulut dan perut.

Ia langsung berlutut didepan kloset. Tangannya bergetar sewaktu mencoba memuntahkan isi lambungnya, namun tidak ada yang keluar. Taehyung yang berada di sisinya terus mengusap punggung sempit milik sang kekasih. Sesekali memegangi tubuh Jungkook karena takut ia akan roboh.

"Kamu hamil?" Taehyung bertanya dengan muka watados, dan dibalas decakkan malas dari Jungkook.

"Kan siapatau," ia tersenyum lebar "Semoga ajasih iya hehehehe."

Setelah selesai dengan sesi muntah, Taehyung membiarkan Jungkook untuk sekedar membilas muka dan gosok gigi. Sedangkan ia mengambilkan salah satu kaos croptee santai favorit Jungkook, yang bergambar unicorn dan pelangi.

Jungkook mendudukkan dirinya di kasur sambil mengenakan kaos yang sudah Taehyung ambilkan. Sekaligus melepas jeans yang ia kenakan, menyisakan celana pendek diatas lutut berwarna hitam.

Taehyung kembali masuk ke kamar dengan sebotol air mineral, teh chamomile hangat dan beberapa obat sirup yang biasa Jungkook minum saat sakit.

Jungkook benci sakit. Ia tidak suka merasakan gejolak aneh disekeliling tubuhnya. Ia juga akan menjadi lebih sensitif saat sakit. Seperti merengek dan menanggis jika tidak diberikan apa yang ia inginkan, dan ia akan sedikit berbicara namun rewel. Benar-benar seperti bayi besar.

Setelah Jungkook berhasil meminum cairan pekat bernama obat, ia segera merebahkan tubuh, tidak memperdulikan Taehyung yang mulai menutupi gorden karena matahari mulai bersinar.

"Pelukk~" Jungkook merentangkan tangannya ketika melihat Taehyung ikut merebahkan tubuhnya. Taehyung menyeringai dalam hati. Ia menggeserkan tubuhnya ketepi kasur, menghindari Jungkook yang masih menunggu pelukan darinya.

"Gakmau ah, kamu sakit. Nanti kalo aku ketularan gimana?" Taehyung berakting nyolot didepan si manis. Jungkook yang mendengarnya pun tertunduk, tangannya mengepal dan ia menenggelamkan wajahnya ke bantal.

Taehyung kinap saat mendengar isakkan kecil dari Jungkook. Ia langsung mendekap tubuh mungil sang kasih, melingkarkan tanggannya ke pinggang yang ramping itu sambil mengecup-ngecup wajah Jungkook yang dibanjiri air mata.

"Bercanda sayang" Taehyung kemudian mengeratkan pelukkannya.

Salah satu alasan lagi mengapa ia benci sakit adalah Taehyung sendiri. Lelaki yang lebih tua darinya itu sering sekali menggodai Jungkook ketika sakit, karena ia akan lebih manja padanya.

"Kok kamu bisa sakit sih? hm?" Taehyung bertanya ketika jari telunjuk Jungkook menyentuh rahang tegasnya. Si empu terkekeh kecil karena sentuhkan lembut Jungkook dan mengadahkan kepalanya keatas, memberi akses lebih untuk Jungkook.

"Aku belom bobo" Jungkook menjawab dengan suara yang lumayan bindeng.

Taehyung berjengit kaget atas penuturan si manis. Ia sentil pelan dahi Jungkook yang menatapnya dengan wajah polos.

"Mau jadi anak bandel ya?" Jungkook menyembunyikan wajahnya di dada bidang Taehyung, karena takut dengan nada yang Taehyung keluarkan untuknya. Yang tua tertawa karena tingkah Jungkook yang lucu, ia elus pelan rambut sehitam arang milik Jungkook dengan sayang.

Jarinya mengapit dagu Jungkook, membuatnya terpaksa mendonggak membalas tatapan sang kasih.

"Jungkook," suaranya terdengar tegas dan sedikit serak. "Jangan diulangi."

Jungkook merengek kecil kemudian mengangguk. Ia sadar bahwa belakangan ini ia kurang tidur, dan malah dipaksakan untuk begadang demi menonton drama abal-abalan.

"Sekarang tidur. Nanti siangan aku bangunin lagi buat mamam, oke?" lagi lagi mengeluarkan nada tegas. Jungkook menjawabnya dengan iya yang ia gumaman kecil, saat dia bergerak untuk sekedar mengusel-ngusel di dada bidang Taehyung.

Dikecupnya bibir tipis Jungkook sekali, membuat pipinya yang sudah merah tambah merona lagi. Tak lama kemudian, Jungkook jatuh tertidur. Taehyung tersenyum kecil melihat si manis sudah terlelap. Merasakan kebas di tangannya yang dijadikan Jungkook bantal, namun ia hiraukan.

Baru saja ia ingin ikut bermimpi, ia teringat satu hal.
















Itu tipi masih nyala :v








nyiaolo

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro