Three

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴: 𝗔𝗹𝘂𝗿 𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗻𝘆𝗮𝗺𝗯𝘂𝗻𝗴!

𝗕𝘂𝘁 IchipcrAjax_  𝗶 𝗵𝗼𝗽𝗲 𝘆𝗼𝘂 𝗹𝗶𝗸𝗲 𝗶𝘁!

Kejadian tadi selepas pulang sekolah itu masih terngiang ngiang di kepala milik gadis bersurai hitam itu.

Saat ini ia sedang tiduran di kasur tingkat bagian bawah, iya kasur yang sedang di tiduri oleh sang gadis adalah kasur tingkat, dikarenakan ia harus berbagi kamar dengan adik kembar nya yaitu Lina.

Disisi lain Lina sedang mengerjakan sebuah tugas di meja belajar nya sendiri.

Ting!

Sebuah Notifikasi masuk di handphone milik sang gadis bersurai hitam itu, tanpa basa basi ia pun segera membuka nya, dan isi nya hanyalah sebuah pesan dgn tulisan.

"Halo apa ini no milik Ichiko? "

Alis milik Ichi mengerut karena tidak tau siapa yang mengirimi nya pesan, namun dengan cepat jemari nya mengetik lalu mengirim.

"Iya benar, ngomong ngomong ini siapa?? "

Beberapa detik kemudian balasan pun terkirim.

"Ini Ajax"

Seketika manik mata milik Ichi pun melebar begitu mengetahui jika crush nya yang mengechat dirinya, dirinya menahan Salting sebab inget ada Lina bersama nya.

Tapi ada sesuatu yang janggal, dari mana Childe tau nomer milik nya.

"Etto.. Ajax-Senpai tau nomor handphone milikku dari siapa?? "

Tak perlu beberapa menit, hanya beberapa detik saja balasan nya sudah terkirim.

"Aku mendapatkan nomor mu dari Ai"

Oke sekarang Ichi mengutuk kakak nya yang sembarangan memberikan no nya kepada crush nya, walau dalam hati ia sangat bersyukur.

"Oh iya ngomong ngomong apa besok waktu istirahat kamu sibuk? "

Tiba tiba saja Tartaglia bertanya seperti itu yang membuat si gadis bersurai hitam itu sedikit salting.

"Eh tidak tuh.. Emang nya kenapa?? "

Lagi lagi tidak perlu ber menit menit balasan pun sudah terkirim.

"Bisa temui aku di taman belakang sekolah?,... Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.. "

Lalu tanpa basa basi Ichi pun menjawab.

"Tentu saja"

Balas Ichi lalu ia pun menaruh handphone nya di samping dan mulai teriak teriak nggak jelas, persetan dengan Lina yang melihat nya dengan tatapan gws, tapi ia sangat senang walau tidak banyak berharap.

Keesokkan hari nya.

"Kakak aku pergi dulu ya... " Ucap Ichi setelah menghabiskan makanan nya.

"Are tumben pagi sekali" Ucap seorang gadis yang terlihat lebih tua dibanding mereka semua.

"Ha'i pagi ini aku ada piket kelas"

"Kalau begitu hati hati"

"Ha'i, itterashai"ucap Ichi lalu menutup pintu nya.

" Hari ini Ichi-nee terlihat semangat sekali"ucap Asa.

"Kurasa begitu, dari semalam ia teriak teriak tidak jelas" Ucap Lina.

"Eh apa dia sedang jatuh cinta? " Tanya Haruna.

"Eh tapi kemarin kalau tidak salah Tartaglia-senpai meminta no milik Ichi kepada ku" Sahut Ai.

"Kau serius Tartaglia-senpai yang terkenal tajir itu? " Tanya Hanna.

Ai pun mengangguk, "iya."

"Asik adik ipar gw orang kaya" Ujar Hanna kesenengan.

"Belum tentu adek ipar, asw"

"Oh iya kemarin Ichi-nee juga diantar oleh Ajax-Niisan"ucap Asa tiba tiba.

" EH NIISAN!? "seketika satu ruangan pun syok mendengar Asa memanggil Childe sebagai Niisan.

" Hei sudahlah habiskan makanan kalian sebelum terlambat datang kesekolah"ucapan milik kakak tertua, En membuat semua saudara itu terdiam.

Waktu pun berlalu dengan begitu cepat tanpa di sadari sekarang sudah jam istirahat.

Tanpa basa basi Ichi pun segera ke taman dan ia tidak lupa juga membawa kotak bekal nya.

"Elits... Tunggu dulu jadi kemana gadis ini mau pergi"

Ah barusan saja ia tenang, tapi sekarang tidak karena Hu Tao sepertinya sudah akan menggoda nya.

"Apaan sih... Nggak kemana mana cuma ada janji aja"

"Oya Oya janji sama siapa? "

"Sama.. Ah maaf aku udah telat" Jawab Ichi trus langsung berlari ke taman mengabaikan Hu Tao yang protes.

Sesampai nya di taman, ia melihat Tartaglia yang nampak sedang berdiri sambil memandang langit, surai ginger nya yang di terpa oleh angin itupun membuat wajah rupawan nya semakin terlihat.

Lagi lagi perasaan ragu pun muncul di hati nya, ia tidak secantik Lumine bahkan juga tubuh nya tidak sebagus Ganyu atau Hu Tao.

"Are.. Kamu sudah datang? " Ucap Childe yang menyadari kehadiran sang gadis.

Ichi pun mengangguk lalu menunjukkan bekal yang ia bawa.

"Uhm.. Aku juga membawa bekal lebih, mau makan bersama..? "Tanya Ichi yang tentu saja Ajax menerima tawaran nya dengan senang hati.

Sudah beberapa menit, dan makanan mereka sudah habis, namun belum ada satupun dari mereka yang membuka obrolan, dalam kata lain suasana mereka berdua saat ini sedang canggung.

Ichi melirik Ajax yang duduk di samping nya, hati nya berkata untuk mengungkapkan perasaan nya namun ragu.

" Nyatakan saja perasaan mu"ucapan Hu Tao yang tiba tiba terlintas di kepalanya membuat nya meneguhkan hati nya.

"Ajax/ojou-chan" Ajaib mereka berdua memanggil secara bersamaan.

"Ka-kau duluan saja.. " Ucap Ichi.

"Eh mana ada dimana mana laki laki mengalah dengan perempuan bukan? " Ucap Childe.

Ichi menarik nafas nya dalam dalam berusaha tidak gugup.

"Etto.. Ajax se-sebenarnya aku menyukai dirimu" Tepat setelah mengatakan hal itu Ichi menutup wajahnya menggunakan kedua tangan nya.

Tartaglia yang melihat itupun terkekeh, lalu tangan terangkat untuk menyingkirkan tangan Ichi yang menutup wajahnya, dapat dilihat wajah sang gadis yang kini sudah memerah.

"Kau tau Ojou-chan aku juga merasakan hal yang sama dengan dirimu"

"Eh"

"Sejak saat pertama kali aku melihat mu aku sudah tertarik pada dirimu, tapi aku terlalu ragu untuk mendekati mu" Ungkap Childe yang membuat Ichi terdiam seribu bahasa.

"Kupikir kau menyukai Lumine" Gumam Ichi yang membuat Ajax tertawa terbahak bahak.

"Haha.. Aku dan Lumine hanya teman saja kok" Ucap Ajax yang membuat pipi sang gadis merona tak dapat disangka gumaman nya itu terdengar.

Tartaglia menghentikan tawa nya lalu menatap mata sang gadis dalam.

"Jadi.. Maukah kau menjadi kekasih ku? "

"Kalau itu... Tentu saja.. Hanya saja.. " Balas Ichi ragu ragu.

"Hanya saja...? "

"Aku tak yakin dengan kakak kakak ku" Balas Ichi.

Tartaglia pun terkekeh, "haha.. Tenang saja aku pasti akan membuat kakak kakak mu yakin"

"Lagipula Ai sudah setuju bukan? "

"Memangnya kalau Ai-Neesan setuju kenapa? "

Childe pun mengedipkan sebelah mata nya.

"Jalur dalam"

"........"

























𝔼𝕟𝕕!

🅾🅼🅰🅺🅴:

"Ngomong ngomong ojou-chan, apakah bekal mu tadi itu masakan mu sendiri?? "

"A-ah iya aku memasak nya sendiri..., memang nya kenapa? "

"Ah tidak masakan mu sangat enak, sudah seperti istri idaman saja"

"Ja-jangan menggoda ku"

Disisi lain di sebuah lantai 2 nampak 5 orang gadis sedang memperhatikan kedua sejoli itu.

"Huaa mereka romantis banget" Ujar Gadis bersurai pirang yang tak lain adalah Yoimiya.

"Kiw yang udah mau punya adek ipar" Sambung Amber.

"Mana ada heh" Balas Ai.

"Oh iya Ai kapan nih, kek nya Adik adik mu juga udah nungguin kakak ipar nya tuh" Goda Xiangling.

"HEH"

"Eh, kupikir Ai sedang pdkt ama Kak Xiao" Ucap Hu Tao.

"MANA ADA HEH! "

"Ulala selamat Ai"

"Uwaah kakak ipar" Ucap Hu Tao sambil memeluk Ai.

"Hadeuh gini amat punya temen, by the way" Batin Ai lalu melirik adik nya dengan calon adik ipar nya.

"Calon adik ipar ku pada tajir ya.. Yang pertama Rei, sekarang Ajax... "

𝙴𝚗𝚍.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro