15 ; tear

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Walau sesaat pun dia tidak ingin memandang gadis bernama so jiyeon itu . Berlawanan pula dengan gadis itu yang sejak tadi merenungnya penuh minat

" Jiyeon dapat tau oppa dah berkahwin " ujarnya terselit senyuman sinis

Jimin tidak membalas malah cuma mengetap bibirnya rapat . Ikatan pada lengannya cuba direntap namun apakan daya dia diikat menggunakan rantai besi yang siap dikunci

" jangan sakitkan diri sendiri sweetheart .. It hurts me more "

Jari runcingnya bermain dengan wajah mulus jimin  . Jimin sedaya upaya melarikan dirinya daripada didekati oleh gadis tersebut

" oppa taknak cakap dengan jiyeon ke ? Dari jauh jiyeon datang tau " nada suaranya sengaja di lembutkan berharap jimin tergoda dengannya

" kau nak apa ? " hanya serangkap soalan yang membawa banyak tanda tanya . Jiyeon tersenyum siring

" Yes itu yang jiyeon nak dengar ! Senang je, jiyeon nak oppa bercerai dengan yeoja hodoh tu " selamba dia mengibas rambutnya hingga terkena pada muka jimin

" yeoja gila " ujar jimin keras

" sebab oppa lah tu  "

" kalau aku taknak ? " berani jimin menyoalkan persoalan tersebut . Gadis tersebut berubah emosi dan menjadi lebih serius dan tegas

" jiyeon akan bunuh dia "

Menjegil mata jimin memandangnya . Tidak pernah dia berjumpa dengan seorang ARMY seberani ini

" tapi bukan sekarang tak seronok lah kalau sekarang kan ? Jiyeon akan tunggu sampai kandungan dia mencecah 5 bulan "

dia tertawa sendiri . Tak sabar pula nak tunggu hari itu tiba !


" k-kandungan ? " dahinya berkerut . Sejak bila michan mengandung ? Jantungnya sudah berdegup laju malah kehilangan kata-kata

" oh oppa tak tau ? Jiyeon pun baru tau serentak dengan orang ketiga dalam hubungan kita ni  "

Tentu sekali orang ketiga yang dimaksudkannya ialah michan sedangkan ia seperti menyebut tentang dirinya sendiri

Tapi apa maksud dia serentak ? Dia berjumpa dengan michan ke ?

Chup

Satu ciuman dijatuhkan pada pipi kiri milik jimin . Ingin sahaja dia menampar gadis bernama So jiyeon itu tetapi memikirkan bahawa dia hanyalah seorang gadis dia terpaksa mematikan niatnya

" rindukan jiyeon okey bye ! "

Ujarnya sebelum berlalu pergi bersama puluhan pengawal peribadi di sampingnya

" Jimin-ah gwaenchana ?! " lantas ahli yang lain membantu jimin keluar dari ikatan tersebut

Saat ikatan selesai dileraikan jimin jatuh terjelopok pada lantai . Air matanya jatuh berjujuran

" yah waegurae ?! "

" a-aku takut hiks " air mata yang tidak henti mengalir diendahkan . Puas dia menghamburkan segala yang terbuku di hatinya

Sungguh dia takut . Takut kehilangan gadis yang amat disayanginya . Takut untuk hadapi semua masalah yang akan muncul

" dia cakap dia nak bunuh michan kalau aku tak bercerai tsk .. Hyung macam mana dengan chanie tsk "

Faham dengan emosinya lantas dipeluknya jimin beramai-ramai cuba untuk memberi semangat .

_____

" rowoon sshi , maaf saya tak boleh terima pelawaan awak tu .. Saya ada banyak lagi kerja " jawab michan mendatar

" habis tu sunbae tak nak pergi makan ke ? Sekarang kan waktu makan tengah hari "

rowoon mencebik . Macam mana nak rapat dengan gadis ini jika dia terlalu sibuk dengan kerjayanya ?

" sokey saya tak lapar pun "

" bila kerja awak habis ? Saya boleh tunggu dan kita boleh pergi makan sama-sama "

Jejaka itu tersenyum lebar dengan cadangan bernasnya . Dia tidak akan sesekali mengalah dalam mencuba untuk rapat dengan gadis bergelar Lee Michan ini

" rowoon sshi-- eo ?! "

Michan terkaku apabila seorang namja lengkap berpakaian serba hitam memeluknya secara mengejut

Wangian dari tubuh jejaka tersebut menerpa ke dalam rongga hidungnya . Dia kenal bau ni dan dia pasti ini adalah Park Jimin

" baby kenapa ni ? " michan menolak sedikit bahu jimin bagi bertentang mata dengannya

Jimin tidak membalas . Wajah pucatnya dipandang tak berkelip .

" yah nuguseyo ?! "

tengking rowoon . Michan menjelingnya sekilas . Sibuk je budak ni !

" rowoon sshi macam yang awak nampak saya sibuk jadi awak boleh pergi makan tanpa saya "

Halau michan sopan . Dia lebih risaukan keadaan suaminya berbanding si rowoon yang tak habis habis menganggunya

" khaja .. " dia mengenggam erat pergelangan tangan jimin sebelum dibawanya ke tempat yang lebih privasi

Bilik rehatnya dituju .

" awak nak air ? Kejap saya pergi ambik "

Air kosong dihulurkan padanya . Jimin yang sejak tadi cuma merenungnya mengambil huluran tersebut lambat

" awak okey ? Kenapa datang sini tak bagitau " soal michan lembut

" rindu .. "

Melihatkan wajah pucat lesi suaminya lantas ditekapkan belakang telapak tangannya pada dahi dan leher jimin

" kenapa awak nampak pucat ni ? Dah makan belum ? "

Jimin menggeleng lemah . Kepalanya dijatuhkan pada riba michan yang dilapik dengan skirt yang dipakai olehnya

" penat sikit je .. "

" awak datang dengan siapa ni ? Jangan cakap awak keluar macam tu je "

" bagi lah saya tidur sekejap "

" arraseo arraseo tidur lah "

Jimin melelapkan matanya . Selagi michan berada di sisinya ia sudah mencukupi walau hakikatnya dia merasa bagai nak mati merisaukan keselamatan isterinya

" chim .. Tidur dah ke ? " michan bermain dengan anak rambut jimin  yang berada di atas ribanya

Banyak benda dia ingin berbual dan menanyakan soalan . Sudah seminggu mereka tidak berjumpa

Jimin masih melelapkan matanya . Tentu dia penat  berlatih tanpa henti 

" saya pun rindukan awak .. " bisik michan pelan

Terubat sedikit rindunya apabila dapat berjumpa secara bersemuka sebegini .

Wajah kacak jimin direnungnya tanpa jemu . 15 minit kemudian jimin membuka matanya . Wajah polos isterinya memenuhi ruang mata

" eo awak dah bangun ? "

Jimin tersenyum tipis . Namun disebalik senyuman tersebut michan dapat menangkap bahawa jimin mengalami masalah

" awak ada sesuatu nak bagitahu saya ke ? "

" saya nak tanya awak sesuatu "

michan mengerutkan keningnya . Soalannya tidak dijawab malah disoal pula oleh jimin

" apa ? "

" betul ke awak mengandung ? "

Dalam hatinya tidak henti berharap bahawa apa yang dikatakan yeoja gila itu adalah penipuan semata-mata

" omo ! Macam mana awak tahu ?! "

Melihatkan reaksi michan harapannya jatuh meleset . Walaupun ia berita yang mengembirakan tetapi itu lebih menakutkannya

" bila ? Kenapa tak bagitahu . Awak dah pergi klinik ke belum  ? " bertubi-tubi soalan yang dilemparkan

" saya memang nak bagitahu awak tapi awak sibuk .. "

Lantas tubuh milik michan ditarik ke dalam dakapannya erat . Dagunya direhatkan pada bahunya

" awak tak suka ke ? "

" aniyo .. " Jimin menggeleng . Air matanya mengalir tanpa disedari

" yah kenapa awak menangis ni ? Awak terharu ye ahahahha tak sabar nak bagitahu appa yeayy "

Michan tertawa riang bersama senyuman lebar yang tidak lekang di bibirnya

" c-chanie .. " panggil jimin lembut

" uhm ? "

Seutas rantai berbentuk padlock disarungkan pada leher michan .

" andai kata kita terpisah saya harap awak akan jaga rantai ni macam mana awak sayangkan saya "

" apa awak cakap ni ?! Awak nak tinggalkan saya ke apa "

Jimin menggeleng pelan seraya tersenyum tipis . Rambut michan yang terurai disekanya lembut

"saya cuma nak awak teringatkan saya setiap masa "

Michan mencebik . Rantai tersebut dibeleknya teliti

" cantik kan ? Rekaan ni cuma ada sepasang dalam dunia . Cuma kunci yang ada pada saya boleh buka padlock pada rantai awak tu "

" saya suka .. Cantik sangat ehe "

**🌙️**


Do your thang , do your thang with me now ~ uwuu 💜 ada readers mintak sad ending ayokk author tak tau author on je hekhek

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro