໑. 12. ❪ !#⃞ 𝐇owler & 𝐃isturbance ✶ 𝐂.𝐎.𝐒

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng






❁፧⿴⃟᎒⃟֍۪۪̣̣۪۪۪⏜፞⏜❟❪✶❫❟⏜፞⏜֍۪۪̣̣۪۪۪⃟᎒⃟⿴፧❁
╾╌╌╌╌╌╼╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌╌╌╌╸

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍🐍⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭
꒰ Chapter Twelve - Howler and Disturbance ꒱
▀▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀▀









❪ !#⃞ . 𝐀𝐮𝐭𝐮𝐦𝐧, 𝟏𝟗𝟗𝟐❫






⠀⠀⠀ "Tebak Vixcy, kau menjadi murid Hatstall ditahun ini. Kau Weasley pertama yang mendapatkan gelar itu" ucap Percy sesaat setelah Vixcy mendudukkan dirinya disampingnya

"Benarkah, apa di tahun sebelumnya ada juga ?" tanya gadis itu antusias kepada sang kakak yang membuat Percy mengangguk dengan senyum di wajahnya sembari membenarkan kacamatanya

"Harry, Granger dan Neville" jawab Percy yang membuat Vixcy langsung menghadap kearah samping kirinya dimana Ron duduk dan di samping Ron ada Harry Potter, lalu menatap kearah depan dimana Hermione dan Neville duduk

"Jadi asrama apa yang membuatmu Hatsall ?. Punyaku Ravenclaw dan Gryffindor" pertanyaan serta pernyataan dari Hermione yang kemudian menyuapkan sandwich kemulutnya yang membuat Vixcy yang ingin menyuapkan kue labu ke mulutnya terhenti

"Uhm, sebenarnya Gryffindor, Hufflepuff dan Slytherin. Tapi tampaknya topi itu lebih bingung antara Gryffindor dan Slyther-" suara Vixcy terhenti saat Fred menjentik-jentikkan ibu jari dan jari tengahnya sembari mengeluarkan kata "aha !" yang di tujukan kepada Vixcy

"Aku sudah menebak itu, my sly little sister-" suara Fred terhenti oleh pekikan dari Vixcy "WHAT ?!, AM I SLY ?!" teriakkan gadis itu yang berhasil menarik perhatian beberapa murid dari keempat asrama milik Hogwarts

Percy menyumpal mulut adik bungsunya itu dengan kue labu sebelum sang adik kembali membuka suaranya, setelahnya lelaki itu memelototi sang adik, karena membuat keributan bahkan saat di hari pertamanya di Hogwarts

"Berhenti bertengkar, lanjutkan makan kalian" perintah Percy, yang jelas tak di turuti oleh Fred, sementara Vixcy hanya memberikan Fred juluran lidah dan melanjutkan makannya, gadis itu benar-benar lapar

Setelahnya Vixcy dan Ginny mulai saling berbincang bersama dengan Hermione, membahas hal random seputar Gilderoy Lockhart ataupun berkonsultasi pelajaran

Namun Vixcy mendadak terdiam saat menyadari hal ganjal di sekitarnya, sedikit ada hal yang kurang di sekitarnya, gadis itu kemudian menoleh kearah sang kakak keenam, Ronald Weasley

Ron yang biasanya akan makan dengan lahap, kali ini malah menatap cemberut sembari me-lakban tongkatnya yang patah

"Bilang saja tamat riwayatku" ucap Ron kepada Harry dengan tatapannya yang masih fokus menatap tongkat miliknya "tamat riwayatmu" ucap Harry dengan polosnya yang berhasil membuat Ron mendengus lemah, sementara Vixcy mengulum bibir bawahnya guna menahan kikikan untuk Harry

Gadis itu kembali menatap kearah Ginny dan juga Hermione dan melanjutkan pembahasan mereka

"Hai Harry !" suara seseorang yang berhasil membuat beberapa orang yang berada di sekitar Harry melihat kearahnya

Dia adalah Colin Creevey, si bocah narsis yang biasa membawa kamera Muggle miliknya, setidaknya begitulah pendapat Vixcy tentang Colin. Vixcy yang awalnya ikut menoleh kearah Harry dan Colin, kini menatap kearah sang kakak, Ron dengan tatapan kasihan

"Apa tongkatnya masih berfungsi saat sudah patah?" tanya gadis itu sembari yang membuat Ron menoleh kearah sang adik "mungkin" gumam Ron sembari kembali menatap kearah tongkatnya

"Kau bisa memakai tongkatku jika itu tidak berfungsi" ucap gadis itu sembari memberikan senyuman lebar khasnya, yang dibalas dengan senyuman lebar juga gumaman terimakasih dari Ron

"Itulah kenapa aku lebih menyayangimu ketimbang ginny" ucap Ron yang dibalas dengan lemparan roti oleh Ginny yang membuat hampir semua penghuni Gryffindor tertawa. Sementara Vixcy kini menatap Ron dengan merotasikan matanya malas "ada mau nya saja kau berkata seperti itu" celetuk gadis itu

Ron kemudian menarik sang adik kepelukannya sembari melempari kata-kata lebay, yang mengatakan seberapa ia menyayangi Vixcy yang membuat sang adik berusaha melepaskan pelukannya sembari memekik yang berhasil membuat beberapa orang tertawa melihat tingkah kakak dan adik itu

"Ron, itu errol" suara Dean Thomas yang membuat kedua Weasley bersaudara itu menoleh kearah atas, keduanya kemudian saling melepas pelukan mereka -lebih tepatnya Vixcy yang mendorong Ron sedikit kasar saat Ron tak fokus, yang membuat Ron sedikit terdorong kebelakang dan menabrak Harry yang sebelumnya sedang tersenyum memperhatikan kedekatan antara kedua Weasley itu

kembali kepada Errol, saat ini burung hantu itu baru saja mendarat di meja makan dengan sangat-sangat-sangat-sangat tidak mulus

Para Weasley bisa mendengar tawaan dari meja Slytherin, tatapan gadis itu kemudian bertemu dengan lelaki yang menolongnya itu, Vixcy kemudian memberikan rotasi mata malas sementara Malfoy hanya mengabaikannya dan masih tertawa sembari menatap Vixcy sekilas

"Burung ini memang kacau" ucap Ron yang membuat Vixcy menghela nafas dan mengangguk setuju, Ron lalu mengambil surat yang Errol bawa

"Oh, tidak" suara Ron lagi, kali ini panik yang nembuat sang adik menarik nafas kaget "lihat semuanya. Weasley mendapatkan Howler" suara Seamus yang berhasil membuat semua orang menertawakan Ron karena Howler yang mereka dapatkan

"Bukalah Ron, dulu aku mengabaikan yang diberikan nenekku, itu... Seram" kali ini Neville yang membuka suara, sedikit berdigik ngerih mengingat hari dimana sang nenek memberikannya Howler

"Kau beneran tamat, Ron" kali ini suara Vixcy kepada sang kakak dengan ekspresi ngerih, karena membayangkan semengerihkan apa Howler dari orang tuanya itu

Ron membuka suratnya perlahan dengan tangan bergetar begitu suratnya dibuka teriakan ibu para Weasley terdengar menggelegar di aula besar milik Hogwarts

"RONALD WEASLEY!"

Teriakkan pertama dari Howler yang kemudian terbang ke udara, berubah menjadi bentuk mulut seorang wanita

"HOW DARE YOU STEAL THAT CAR !. I AM ABSOLUTELY DISGUSTED !. AYAHMU SEKARANG SEDANG DIINTROGASI DI TEMPAT KERJA DAN SEPENUHNYA KESALAHANMU! KALAU KAU MELANGGAR ATURAN SEKALI LAGI, KAMI AKAN MEMBAWAMU PULANG !"

Teriakkan penuh amarah dari Molly Weasley, ibu para Weasley berhasil membuat semua orang terdiam dan sedikit terkesiap sangking mengerikannya howler itu

"Oh, Ginny and Vixcy, dear. Selamat telah masuk ke Gryffindor. Ayahmu dan aku sangat bangga"

Suara terakhir dari surat itu yang berhasil membuat kedua gadis Weasley itu tersenyum bangga, surat itu kemudian terbang kembali kearah Ron, memberikan juluran lidah lalu merobek dirinya sendiri

Vixcy yang saat ini duduk di sebelah sang kakak, kemudian kembali menoleh kearah sang kakak yang baru saja terkena amukan ibu mereka. Ron kini menampilkan ekspresi menahan tangis, Vixcy sampai benar-benar ingin menertawakan atau mengasihani kakaknya saat ini

╾╌╌╌╌╌╼❁╾╌╌╌╌╌╸

Sehari telah berlalu setelah kejadian Howler yang di kirim sang ibu kepada putra keenam Weasley itu. Hari ini Vixcy, Ginny dan para tahun pertama akan memulai pembelajaran kedua mereka setelah sebelumnya memulai pelajaran dengan kelas terbang, kelas yang langsung menjadi kelas favorit kedua gadis Weasley itu

Saat ini kedua saudari itu sedang berjalan beriringan menuju kelas Ramuan, yang katanya akan di pimpin oleh Profesor bernama Severus Snape itu, keduanya yang sedang bercengkrama kemudian memberhentikan langkah mereka secara tiba-tiba

"Ada apa, Gin ?" tanya Vixcy kepada saudarinya yang menjadi alasan keduanya menghentikan langkah mereka "astaga aku melupakan buku ramuanku" suara Ginny sembari menepuk keningnya pelan

Vixcy kemudian memberikan dengusan pelan dan mengalungkan tangannya didada sembari menatap kearah Ginny kesal, Ginny yang kemudian bergerak ingin berbalik ke asramanya, kemudian terhenti saat tangan sang adik memegang lengannya

"Biar aku saja, aku baru ingat aku pun melupakan perkamen catatanku" ucap Vixcy dengan cengiran khasnya, kali ini Ginny yang menatap gadis itu kesal sembari merotasikan matanya malas

"Ya sudah, cepat. Jangan lupa bawa BUKU RAMUANKU !" suara Ginny di akhiri teriakkan saat Vixcy sudah berlari meninggalkannya, Vixcy hanya menanggapi ucapan saudarinya itu dengan memberikan Ginny ibu jari

Kembali kepada Vixcy gadis itu terus berlari menuju ruang rekreasi Gryffindor, ia tak ingin sampai terlambat di kelas ramuan pertamanya. Tetapi hal itulah yang menjadi alasan gadis itu saat ini terlempar sedikit kebelakang saat tanpa sengaja menabrak seseorang yang berjalan dari arah lorong didepan gadis itu

"Ouch !" pekik gadis itu saat bokongnya mencium lantai, sementara seseorang yang di tabraknya hanya mundur beberapa langkah dan memegang pundaknya juga sedikit meringis

Lelaki yang di tabrak Vixcy tampak sedikit membulatkan matanyaa kaget, tapi saat menyadari ciri-ciri familiar yang di kenalnya, lelaki itu mulai berjalan mendekat kearah Vixcy, kemudian mengulurkan tangannya kepada gadis Weasley itu

Yang membuat Vixcy mendongakkan kepalanya yang membuat zamrud dan saphire itu saling bertemu, kemudian dengan sedikit ragu gadis itu meraih tangan lelaki berkacamata bundar itu, lalu lelaki itu menarik gadis itu pelan, guna membantunya berdiri

"Maafkan aku Harry, aku terburu-buru. Buku ramuan dan perkamenku tertinggal di asramaku" ucap gadis itu cepat menjelaskan, tak ingin sampai Harry Potter memarahinya

"Oh, ya ?. Kalau begitu cepatlah pergi ambil bukumu. Tapi kau tak apa-apa kan ?" tanya Harry sedikit khawatir saat gadis itu masih sedikit meringis seolah benar-benar separah itu

Tapi kemudian Vixcy membalasnya dengan gelengan kepala cepat, pertanda ia baik-baik saja walaupun memang bokongnya sedikit sakit

"Owh, lihat apa yang aku temukan. Potter dan Weasley, berkencan di lorong menuju asrama mereka"

Suara yang familiar di telinga Vixcy berhasil membuat gadis itu berbalik, gadis itu kemudian memberikan tatapan sinis kepada lelaki berambut platina klimis juga ada kedua minion gendutnya disini

"Malfoy, kenapa kau selalu ada dimana-mana ?" tanya gadis itu dengan nada sinis, yang membuat Malfoy memajukan langkahnya selangkah sembari memberikan gadis itu seringaian khasnya

"Ada apa ?. Hogwarts bukan milikmu dan aku bebas berada dimana-mana, apa aku mengganggu kencan kalian ?" suara Malfoy diakhiri dengan tawa sarkas dari dirinya dan juga kedua minionnya

"Iya. Kau pengganggu, kenapa ?, kau cemburu kepada Harry makanya kau selalu mengganggu moment kami ?" suara gadis itu cepat, bahkan memotong suara yang belum sempat keluar dari mulut Harry

Malfoy mendadak terdiam sebentar, Harry melihat kearah gadis itu tak percaya karena seberapa cepat gadis itu berbicara, sementara gadis itu mati-matian menahan rona di wajahnya karena ia yang baru saja berbohong tentang hal yang mungkin.. Mungkin juga sedikit di harapkannya

"Tidak untuk apa aku cemburu kepada Potter karena ia mendapatkan pengkhianat darah sepertimu. Lagian aku ingin menagih 'ucapan terimakasih mu'" jawab Malfoy dengan tatapan datar dan sinis saat menyebut nama belakang Harry

Kali ini Vixcy yang terdiam, dia tak bisa memungkiri. Ucapan terimakasih sama halnya dengan membalas budi, jadi dirinya hanya memilih menatap Malfoy dengan tatapan bertanya tanpa mengeluarkan suaranya

"Malfoy, jangan ganggu dia" suara Harry sembari melangkah maju guna melindungi Vixcy dibalik badannya "Potter, setelah puas menjadi yang paling depan di Daily Prophet, sekarang sok jadi pahlawan" ucap Malfoy sinis sembari melirik kedua temannya dan kemudian tertawa bersamaan

Harry baru saja ingin menyangkal ucapan Malfoy, tetapi suaranya terhenti saat seseorang berteriak memanggil namanya, dia adalah Seumus Finnigan yang ingin mengajak Harry ke kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Sihir bersama-sama

Harry kemudian menarik tangan Vixcy yang masih terdiam, kemudian membawa gadis itu pergi menuju ruang rekreasi Gryffindor, bahkan mengabaikan teriakkan dan kejaran Malfoy kepada keduanya


╾╌╌╌╌╌╼❁╾╌╌╌╌╌╸

"Kau aman disini, ambil buku mu lalu minta siapapun menemanimu menuju kelas ramuanmu" ucap Harry saat keduanya berada di ruang rekreasi Gryffindor

"Bagaimana denganmu ?" tanya Vixcy khawatir yang membuat Harry memberikannya senyum "tak perlu khawatir, aku punya ini" jawab Harry sambil mengeluarkan sebuah jubah yang membuat Vixcy mengernyitkan dahinya bingung

Tapi kemudian membolakan matanya saat melihat Harry yang perlahan menghilang dibalik jubah itu, hanya menyisahkan kepalanya dan gadis itu langsung tau bahwa itu adalah invisibility cloak peninggalan keluarga Peverell

Harry kemudian melambaikan tangannya dan keduanya mulai berpisah saat Harry keluar dari lukisan tanpa ada yang melihatnya, bahkan Malfoy yang menunggu diluar saja tak melihat keberadaan anak itu

Setelahnya gadis itu mulai berjalan menaikki tangga menuju kamar asramanya guna mengambil buku tugas ia dan saudarinya


❪ !#⃞ . N/A : Hey y'all !!. I guess, aku harus minta maaf sebesar-besarnya ke kalian. Hp aku rusak dan semua cerita yang aku tulis di note jadinya hilang T-T. So, kayanya aku harus memikirkan ulang, semua cerita di buku-buku ku ini

But, Fortunately for me. Filenya ga bakal hilang sih, selama aku balik ke samsung, karna aku simpan di samsung account. But masalahnya, aku gapake Samsung lagi T-T

So, pokoknya mau minta maaf, aku bakal makin jarang updateerrr❫

╾╌╌╌╌╌╼❁╾╌╌╌╌╌╸
𝐓o 𝐁e 𝐂ontinue

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro