•12•

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aoki's POV.

"Hah!? "
Aku terbangun dengan air mata yang berderai...

Entahlah...
Aku teringat pada Kanao...
Kenapa ya?

Ne~...
Aku teringat masa-masa lalu dulu...
Dimana aku bermain dengannya,  nobar anime bareng...

Seandainya kamu ada disini... Aku bakalan seru-seruan sama kamu,  Kanao...

Aku beranjak dari kasur dan mandi,  setidaknya aku ingin menyegarkan diri...

"Aoki— apa kabarmu?
Apa kau mendapatkan teman baru seperti yang kuharapkan?

Apa kau malah melupakanku? "

Kata-kata Kanao dari mimpiku tadi membuatku teringat padanya.

***

Aku pun memutuskan untuk pergi ke makamnya...
Kulihat bunga anyelir yang ada di makamnya kering. Aku menggantinya dengan bunga yang kubeli tadi. Memandangi tulisan pada nisan yang setahun lalu membuatku kehilangan sahabat terbaikku.

Kanao Amori
Lahir: 16-06-2005
Meninggal: xx-xx-20xx

Aku berjongkok dan mengelus nisan itu.

"Ne,  Kanao...

Apa kabarmu juga? Maaf aku baru mengunjungimu.... Kau tau.. Tugas kelas 12 begitu berat kan? ",  kataku dengan senyum yang ku paksakan.

" Kau tau... Aku kesepian tidak ada sahabatku yang selalu meledekku dengan waifu...

Keadaan sekolahku tidak seperti saat masih ada kau,  Kanao...

Aku malah menjadi pendiam,  banyak orang mau berteman denganku. Tapi aku tau mereka tidak tulus untuk berteman denganku. Bahkan teman-temanmu yang dulu membencimu berusaha mendekatiku.

Aku—

Ingin bertemu denganmu. Aku ingin mengeluarkan semua kekesalan ku.

Maafkan aku dulu...
Karena aku,  kau meninggal... Rasa bersalah ini menumpuk, ingin rasanya aku menyusulmu...tapi tou-san, kaa-san dan Takeo selalu menghentikan aku"

Air mataku keluar dan aku benar-benar terisak di pagi yang dingin ini.

Ah iya...
Aku harus mengerjakan tugas...
Aku mengelap air mataku dan berdiri.

"Kanao...

Sepertinya aku harus pulang...
Aku harus mengerjakan tugasku,  sohibku...

Mata ashita,  Kanao"

Aku mengelus nisan itu sekali lagi sebelum aku pergi dari pemakaman. Dan akhirnya pulang ke rumah.

Aoki's POV. off

Meanwhile di isekai...

Kanao's POV.

Hari ini nemik ada misi dan terpaksa aku latihan sendiri.

Yap... Sudah tiba kau harus membuat teknik pernapasan mu sendiri, Kanao Amori.

Tanganku mulai bergerak menciptakan pernapasan baru....

***

Seharian ini aku akhirnya berhasil menciptakan gerakan pertamaku.
Ah... Nama pernapasan ini kunamai Pernapasan Darah...

Dulu aku sedikit trauma karena darah dan sekarang aku malah menciptakan pernapasan darah. Dasar aku....

Ne~... Mami, Mama,  Tante Shirene,  om Alfred....

Aku akan jadi semakin kuat, lihat saja.
(y/n) — Kanao Amori akan menjadi lebih kuat.

Skip skip,  Azu lagi di males ngetik :)

Sudah 4 bulan berlalu dan aku mulai menguasai hampir semua gerakan. Hanya tinggal satu gerakan saja dan aku harus belajar pada Shinobu-san. Aku tertarik menggunakan racun wisteria.

Bukankah menarik bisa memenggal dan melelehkan badan oni dengan racun? Pasti akan seru jika bisa kulakukan.

Oke,  aku terdengar psycho disini. Tapi membayangkan hal ini membuatku ingin segera menyelesaikan ujian seleksi akhir.

Esoknya....
Aku datang ke butterfly estate. Kuharap ada Shinobu-san. Mumpung Kang ngegas lagi misi.

"Mori-chan",  suara nge-bass mengagetkan ku.

" Dare? Ara~... Tokitou-san",  dedek mui toh....

"Hnn... Kau sedang apa? " -Mui

"Aa... Aku mencari Shinobu-san aku mau belajar menggunakan racun wisteria untuk teknik pernapasan ku",  kataku dengan senyum kecil.

Kanao's POV. off

Author POV.

Mui pun terseponahh dengan senyuman Kanao dan menjaga mati-matian agar pride nya tidak hancur didepan Kanao.

'Sial... Kenapa jantungku begini?'  -Mui

" Ooo... Aku juga mau bertemu Kochou-san, aku mau minta ramuan obat. Mau barengan? " -Mui

"Boleh nih? Hontouni arigatou, Tokitou-san! ", Kanao kesenengan ada temennya,  seenggaknya gak gugup amat.

" Mui—" -Mui

"Eh? Maksudnya apa, Tokitou-san? ",  kata Kanao dengan senyumnya.

" Panggil aku Shiva //SLAP!






Panggil aku Mui" -Mui

"Ah ha'i... M-mui-chan ^^" -Kanao

Jantung Mui berdetak cepat saat mendengar Kanao memanggil nama kecil nya dengan sufiks  -chan.

Keduanya pun berjalan menuju ruang Shinobu. Sedikit demi sedikit, akhirnya Kanao berhasil melelehkan es di mulut Mui,  Mui pun mulai celamitan juga sama Kanao.

Sampai di ruangan Shinobu....

"Sumimasen... Shinobu-san? " -Kanao

"Dare? Chotto matte kudasai~" -Shinobu

.
.
.

"Ara~... Kana-chan dan Tokitou-san rupanya... Ada apa? ^^" -Shinobu

"Ano ne~...  Mui-chan ingin ambil obat,  kalau aku— bisa nanti kita mengobrol,  Shinobu-san? "  -Kanao

"Ara-ara~... Sou desu yo~... Baiklah... Tokitou-san.. Tunggu sebentar ya,  aku akan mengambil obat mu dulu" -Shinobu

"Hmm—" -Mui

"Mui-chan... Tak bisakah kau menjawab dengan sopan pada Shinobu-san...?" -Kanao

"Untuk apa? Aku cuman mau menjawab kalau kau yang bertanya,  Mori-chan" -Mui

"Heeee!? Tidak boleh gitu, Mui-chan~... Pokoknya harus,  nanti aku ngambek nih... ",  kata Kanao yang mempoutkan pipinya.

Tak tahan akan gemasnya Kanao, Mui pun mencubit gemas kedua pipi Kanao dan mengunyel nya pelan sampai si empunya mengaduh.

" M-Mui-chan~... Ittai... " -Kanao

"Hihi.... Baiklah,  kalo itu yang Mori-chan mau.... Aku bakal lakuin",  kata Mui dengan gummy smile nya.

Membuat demej di jantung Kanao,  walaupun tidak sebesar demej karena Sanemi, tapi tetap saja demej dari rentetan pesona para Hashira bisa membuat jantung orang doki-doki tidak karuan kan?

Mui pun melepas cubitannya pada pipi Kanao, yang dicubit pun menghela napas lega.

Tanpa mereka sadari,  Shinobu memperhatikan tingkah duo bocah ini.

" Ara-ara~... Tokitou-san, ini obatmu... " -Shinobu

"Hmm... Arigatou,  Kochou-san... " -Mui

"Ha'i~.... Kana-chan? Katanya mau ngobrol? " -Shinobu

"Ah iya.. Mui-chan... Aku permisi" -Kanao

Mui mengangguk dan pergi meninggalkan Butterfly Estate.

Di ruangan Shinobu...

"Ara~.... Kana-chan mau ngobrol apa? Ah iya... Bagaimana latihanmu dengan Shinazugawa-san? " -Shinobu

"Semuanya lancar... Dan inilah yang ingin ku obrolkan denganmu,  Shinobu-san...

Aku ingin menciptakan pernapasan baru, dan sebenarnya aku tertarik untuk menggunakan racun wisteria. Shinobu-san,  tolong Terima aku sebagai murid mu",  kata Kanao dengan mata berbinar.

***

Hiyahh...
Maapkeun...
Harusnya kemaren Azu up juga ya 

Tapi karena ada lomba mendadak dan Azu didaftarin mendadak oleh temen (laknat) sekelas, udah mulai lomba ya begini jadinya....

Jadi
Tungguin kelanjutannya gaisee

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro