•33•

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pertarungan berlanjut sengit, apalagi Aoki melawan Douma, Akaza juga Gyokko dan Kana melawan Kokushibo, Hantengu, Daki dan Gyuutaro.

"Pernapasan Bulan: Bulan Sabit" -Koku

'Mpuss.... Bisa kecabik badan gue', batin Kana sambil melompat dan salto menghindari serangan Kokushibo.

"Ara-ara~.... Belom kena loh, eyangnya Mui-chan.... Napas Darah: Bentuk Pertama : Tebasan Darah" –Kana

Kokushibo tidak memperhitungkan kecepatan Kana karena menganggap ia seorang gadis biasa. Tapi, siapa sangka tebasan tadi memotong jari Kokushibo sehingga pedangnya terlepas.

"Fyuuh~.... Sementara urus dulu si muka banyak" –Kana

Hantengu langsung memakai wujud yang paling kuat.

"Kekkijutsu: Kayu Avicii" -Hantengu

"Uwaaa~..... Sugoii!!!! Napas Darah: Bentuk Kelima : Ledakan Darah", sayatan terjadi dimana-mana menyebabkan naga kayu Hantengu rusak dan jantungnya ikut kena tebas Kana.

"KIIKKKK!! SIALAN!!!" –Hantengu

"Bweee~!", Kana ngomporin sambil menjulurkan lidahnya.

"Beraninya kau, gadis sialan!!!" –Gyuutaro

Gyuutaro mulai melemparkan sabitnya dan Daki ikut menyerang dengan mengeluarkan selendang sulurnya. Masih ada dendam kesumat sama Kana soalnya kepalanya ditebas.

Salah satu sabit Gyuutaro berhasil merobek perut Kana dan menyebabkan Kana oleng.

'Anjrit! Terpaksa gue istirahat sebentar buat nyembuhin', batin Kana kesal.

Tak lama, Kana terjatuh karena dosis racun yang cukup tinggi membuatnya sempat muntah darah dan kakinya putus setelah ditebas nichirin Kokushibo.

Keadaan Aoki....

"Napas Es: Bentuk Kedua : Serpihan Salju" –Aoki

'Si Dombret pake acara ngeluarin kekkijutsu lagi, kan susah mau napas... kampret emang' –Aoki

"Kekkijutsu: Sulur Lili Boddhisatva" –Douma

"Kekkijutsu: Kuncian: Mode Hampa" –Akaza

"Kekkijutsu: Gelembung Air" -Gyokko

//bener gak sih namanya yang ngejebak si Mui ini??//

'Oiya... Kan bisa pake yang itu!' –Aoki

"Pernapasan Konstan: Napas Es: Bentuk Kelima : Kompas Salju" -Aoki

Muncul bentuk seperti kompas es imajiner dari jurus Aoki.

'Di belakang........ Sekarang, sebelah timur..... Lah si akajong kemana!?' –Aoki

DUAGGG!!!!

Tangan Aoki sebelah kanan putus jadi nichirinnya terlontar entah kemana.

'Bjir... Pedang gue! LAH?? KANAO!' –Aoki

"Mau kemana sekarang kalian, bocah?" -Muzan

Tiba-tiba terdengar suara kikikan.

.

.

.

"Khihihihihihihihi..... Kalian pikir aku mati ya?", Kana ternyata cuman pura-pura pingsan supaya fokus mereka terpecah.

Kana mencoba berdiri meskipun kakinya buntung satu dengan bantuan nichirin.

"Kau mau mencoba apa lagi? Kakimu bahkan putus satu...", kata Kokushibo.

"Hee~.... Benarkah? Kalau begitu..... Ayo kita mulai gelut yang sebenarnya", kata Kana dengan senyum miring dan mata yang triggered.

"Aoki.... Tangan lu dah sembuh?" –Kana

"Otw" –Aoki

Perlahan kaki, tangan dan perut yang bolong mulai tumbuh kembali, mengejutkan semua Uppermoon dan Muzan.

"Ka-Kalian... oni?" –Douma

"Ara-ara~............ Tentu saja jawabannya bukan ^^" –Kana

Kecepatan dan kekuatan Kana juga Aoki meningkat drastis sampai yang lain tidak bisa melihat pergerakan mereka.

"Napas Darah: Bentuk Keenam : Darah Panas" –Kana

"Napas Es: Bentuk Keempat : Naga Salju" –Aoki

CRASH! CRASH!

Kepala dan badan Uppermoon sudah tercincang sampai hanya meninggalkan bagian tubuh mereka, itupun sudah terbelah antara bagian dada dan perut. Kana dan Aoki benar-benar membabi buta membalas serangan para Uppermoon.

Ruangan tempat berkumpul tadi sudah menjadi lautan darah. Haori Kana dan Aoki juga sobek, badan mereka juga kena banyak cipratan darah.

"Nee~... Muzan.... Apakah sekarang kami juga harus membunuhmu?", kata Kana masih dengan nada yang tenang.

Muzan hanya bergetar tidak mampu mengeluarkan sepatah kata apapun setelah melihat Uppermoon habis di tangan Kana dan Aoki. 

"A-Aku-", belum selesai Muzan berbicara, mereka berdua sudah mencincang tangan dan kaki Muzan di kursinya. Bahkan Aoki berhasil menebas leher Muzan.

"Hahh... hah... Capek juga ya main-main di markasnya Marjan" –Kana

"Hmmm.... Lumayan, seenggaknya kita tau sekarang segimana kekuatan mereka.... Untung kan gue ikut? Kalo nggak bisa-bisa lu balik tinggal nama ntar..." –Aoki

"Iya sih~.... Arigatou, Aoki" –Kana

"Iye.... Cuman... Gimana cara kita pergi dari sini??? Gue aja gak liat kemana si Nakiem" –Aoki

"Hehehehe... Gue ada cara... Orie-chan~... Orie-chan~~... Kau dimana ^^?" –Kana

"Hee~.... Kanao-san? Aoki-san? Kalian... baru ngehabisin semua Uppermoon!?", Orie kaget karena Infinity Fortress sudah jadi lautan darah.

"Tehe~.... Tenang aja, kami gak ngebunuh mereka beneran... Nanti gak seru dong gak ada pertempuran terakhir?", bisik Kana pada Orie.

"Ttaku... Untung saja... Kalian kenapa memanggilku?" –Orie

"Orie-chan~.... Bisa kami minta tolong,,, teleport ke markas oyakata-sama? Sanemi-sama dan Giyuu-san pasti panik kami pergi terlalu lama" –Kana

"Bisa..... Pegangan denganku" -Orie

"Ha'i....", Aoki dan Kana berpegangan pada tangan Orie dan pergi dari Infinity Fortress.

.

.

.

.

"A-Apa-apaan tadi!? Aku bahkan tidak pernah melihat manusia biasa yang melakukan hal seperti mereka....! Mereka benar-benar mirip.... Dengan orang dengan anting hanafuda itu, begitu menakutkan... KALIAN SEMUA! BANGUN ATAU AKU AKAN MENGHABISI KALIAN!!", teriak Muzan pada Uppermoon yang masih berusaha meregenerasi diri mereka sendiri setelah kalah baku hantam sama dua bobrocc.

***

Kediaman Ubuyashiki....

"Kalian semua pasti ingin menanyakan keadaan Kana dan Aoki, iya kan?" –oyakata-sama

"Hai', oyakata-sama! Kenapa.... Anda membiarkan Kanao pergi?", Sanemi bertanya dengan nada panik. Wajahnya terlihat pucat sejak pagi ia menunggu Kana pulang.

Begitu juga Giyuu yang berusaha tenang, walaupun wajahnya tidak bisa berbohong kalau ia khawatir dengan Aoki.

'Tetaplah selamat... Kalian berdua' –Giyuu

"Karena aku yakin..... mereka akan memberikan informasi baru pada kita" –oyakata-sama

"Tapi kalau mereka mati gimana, oyakata-sama?", kali ini Shinobu nyaut.

"Iie... Aku yakin sekali mereka pulang selamat" –oyakata-sama

Di bagian taman kediaman Ubuyashiki....

Sebuah lubang hitam muncul dan menunjukkan wajah yang menghilang sejak pagi tadi.

"Kalian sudah sampai kan? Aku turunkan disini saja, takutnya yang lain khawatir" -Orie

"Unn... Hontouni arigatou, Orie..." –Aoki

"Ya... Sama-sama, lain kali panggil aku jika butuh bantuan", ucap Orie lalu menghilang lagi bersamaan dengan kepulan asap.

"Aoki.... Ayo kita ngelapor.. Tapi gue pingin ngejutin yang lain" –Kana

"Mau ngapain emangnya?" –Aoki

"Kita hilangin hawa kehadiran kita, terus... kagetin yang lain wkwkwkwk" –Kana

"Sempet-sempetnya lu gitu... Kalo lu pingsan kecapean gimana?" –Aoki

"Justru itu gue mau modus wkwkwkwkwk.... Lu juga ntar kejutin bang cilok, pasti dia kaget lu balik selamat dunia akherat, secara lu kan ukenya UPS!" –Kana

"Kagak njir....Gue masih lurus, ini lagi tahap nyari jodoh njir...." –Aoki

"AOWKWKWKWK... Dah kuy kita jalanin" –Kana

Aoki hanya tersenyum dan akhirnya mereka bener-bener ke tempat rapat hashira sambil ngilangin hawa keberadaan mereka. Oyakata-sama sempet ngeliat, tapi Kana buru-buru ngasih kode pake jari telunjuk biar oyakata-sama gak ngebocorin. Oyakata-sama cuman senyum-senyum.

.

.

.

.

..

"Sanemi-sama~..... Tadaima~", kata Kana sambil meluk Sanemi yang lagi jongkok dari belakang dan senyum.

"Giyuu-san.... Aku masih hidup kok", kata Aoki sambil menepuk pundak Giyuu.

"Ha??? KA-KANAO!?" -Sanemi

"Aoki?????" –Giyuu

"Ha'i~... Kami pulang dari tempat Muzan" –Aoki dan Kana

Sanemi dan Giyuu tidak bisa berkata apapun kecuali memasang tampang kaget dan menangis. Tanpa aba-aba, Sanemi langsung memeluk Kana erat, begitu juga Giyuu yang memeluk Aoki karena khawatir.

"LAIN KALI JANGAN MEMBAHAYAKAN DIRIMU SENDIRI, BAKA ONNA! KAU TAU AKU KHAWATIR?? DASAR BODOHH....", Sanemi memeluk Kana erat-erat sambil menangis dan sumpah serapah. Padahal mah aslinya seneng dan terharu Kana pulang.

"Aoki..... Jangan buat aku khawatir lagi... Hiksss...Srottt... Aku khawatir tau?? Nanti gak ada yang masakin salmon daikon lagi di rumah gimana??", Giyuu nangis gak mikir lagi mereka ditontonin sama yang lain.

"Gomen, Sanemi-sama..... Kanao janji gak gini lagi... Kan habisnya ada yang mau kami cari tau.....", kata Kana sambil membalas pelukan Sanemi dan teriak dalam hati karena kesenengan.

'OMAYGATT!!! AKU DIPELUK SANEMIIIIII!!!' –Kana

"Hapus air matamu, Sanemi-sama... Aku kan udah pulang", kata Kana sambil ngelap air mata Sanemi.

Hashira lain masih mantau... Palagi yang cowok :v

"Nah.. jangan nangis lagi, Sanemi-sama ^^", kata Kana setelah Sanemi ngelepas pelukan erat tadi.

Sanemi masih terisak-isak, lalu wajahnya memerah melihat senyum Kana.

"Y-Ya... Aku nggak nangis lagi" –Sanemi

"Gitu dong...." –Kana

"Kana-san/Mori-chan... Untung kau masih hidup", kata Uzui dan Mui yang memeluk Kana. Uzui dari belakang, Mui dari depan.

"E-Eheheheeh... Aku gak mati kok tenang aja, Uzui-san... Mui-chan ^^", kata Kana sambil tangan kanannya menepuk tangan Uzui yang melingkar di pundaknya , dan tangan kirinya mengusap punggung Mui yang masih menangis karena takut Kana mati.

"O-OI!! LEPASKAN TANGAN KALIAN DARI BADAN KANA, KUSOO!!", teriak Sanemi gak terima Kana dipeluk hashira lain.

"Ara-ara~.... Shinazugawa-san cemburu ya?" –Shinobu

"I-INI BUKAN CEMBURU TAUU!! S-SIAPA COBA YANG GAK KHAWATIR MURIDNYA GAK PULANG DARI MARKAS MUZAN!?" –Sanemi

'Kawaiii~' –Mitsuri

"Oi.... Bahkan ini pertama kalinya aku melihat Shinazugawa dan Tomioka menangis karena dua bocah hashira ini" -Iguro

"Namu-namu.... Sangat bagus kalian bisa selamat" –Gyomei

"Nah.... Sekarang... Kana, Aoki... Bisa kalian ceritakan bagaimana keadaan mereka sekarang di markas Muzan?" –oyakata-sama

Aoki dan Kana pun menceritakan semuanya, mulai dari kekuatan dan kelemahan mereka. Bahkan sampai bagaimana mereka bisa kembali kesini.

"Hee~... Uppermoon dua? Dia.... Yang membunuh onee-san" –Shinobu

"Ya... Itu benar, namanya Douma.... Oni yang menggunakan teknik es" –Aoki

"Dan uppermoon satu, Kokushibo.... Sebenarnya... adalah... leluhur keluarga Tokito" –Kana

Mui langsung membeku, tidak percaya bahwa justru leluhurnya adalah uppermoon satu.

"Etto ne...... Kana-chan, Aoki-kun.... Di leher kalian ada bercak apa?", tanya Mitsuri yang ternyata memperhatikan Kana dan Aoki.

Ya.... Di leher Kana, ada bercak berwarna merah dan berbentuk sulur berwarna merah darah. Sedangkan di leher Aoki muncul bercak berwarna biru muda dengan motif snowflake.

"Hee~?", Aoki dan Kana serentak mengecek leher mereka dan mereka bertatapan.

"Tidak mungkin??? Itu berarti.....................

.

.

.

.

.

.

.

Demon Slayer Mark kita bangkit" –Aoki dan Kana

Oyakata-sama tersentak. Setelah beratus-ratus tahun lamanya. Akhirnya ada yang mengaktifkan Demon Slayer Mark.

"Demon Slayer Mark ya??" –oyakata-sama

"Apa itu, oyakata-sama?" –Uzui

"Demon Slayer Mark diduga muncul pada era generasi pertama kisatsutai..... Tanda itu terlihat seperti milik oni. Dan biasanya menyebabkan perubahan drastis pada kekuatan, kelincahan dan kecepatan bergerak... Itu yang kalian rasakan bukan? Aoki? Kana?" –oyakata-sama

"Ha'i... Aku merasakan tubuhku menjadi ringan saat bergerak... Aku dan Kana bahkan tidak sadar kalau tanda ini ada jika Kanroji-san tidak memberi tau kami" –Aoki

"Sou ka..." –oyakata-sama

"Baiklah... kalian bisa beristirahat dulu... Kita akan membahas hal ini untuk ke depannya, sambil menunggu Kyojuro sembuh" –oyakata-sama

"Ha'i, oyakata-sama!" –all

"Aku permisi", kata oyakata-sama sambil akhirnya masuk ke rumahnya lagi meninggalkan para hashira.

"Kau mau ke Butterfly Estate? Lukamu bahkan cukup parah" –Sanemi

"Tapi aku gak papa, Sanemi-sama..." –Kana

"Gak usah ngeyel deh.... Oi Tomioka, sebaiknya kau membawa Ryuutogawa ke Butterfly Estate juga", kata Sanemi lalu menggendong Kana paksa ala karung beras ke Butterfly Estate untuk diobati.

"SANEMI-SAMAAAAAAAA!!!!! TURUNIN KANAOOOOO!!!", teriak Kana tapi tidak diindahkan oleh Sanemi.

"Shinazugawa-san sepertinya perhatian pada Kana-chan.... Aku penasaran ada apa di antara mereka? Fufu~....", Shinobu terkikik.

"Plis lah, Kochou... Kau membuat kami cemburu" –Uzui

"Hee~... Kalian menyukai Kana-chan??" –Mitsuri

"Tentu saja!" –Uzui dan Mui

Semuanya pun kaget mendengar pengakuan dua orang tadi dan tertawa diatas kemirisan mereka karena Sanemi udah gercep.

Kalo nanya, Giyuu sama Aoki kemana? Aoki udah di piggy back sama Giyuu digotong ke Butterfly Estate.

***

Heyoo....

Azu gak nyangka bab SPIN OFF kemaren vote sama komennya lumayan banyak :")))))

Makasih loh...

Makasih juga yang udah baca nih ff, padahal dulu Azu iseng doang nulis ini >w<

Sekian, ditunggu aja selanjutnya yaw!

~Azu~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro