someone said "he's cute"

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hanaru tertawa kecil setelah membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Kyousuke yang duduk di sebelahnya menatap tanpa menanggalkan senyum manis di wajahnya. "Hanaru-chan, apa ada sesuatu yang lucu terjadi?" tanyanya penasaran.

Hanaru menoleh sembari memasang cengiran jahil. Gadis itu masih belum berhenti terkikik, seolah lengah sedetik saja rahangnya akan terbuka lebar dan mengeluarkan gelak membahana. "Hehe, Kyou-kun tahu kalau aku menggunakan foto Kyou-kun ketika pergi ke game center beberapa waktu lalu, 'kan?"

"Iya, lalu?" Nada suara Kyousuke berganti jadi bingung.

Senyum di wajah Hanaru melebar hingga menutup dua mata mungilnya. "Salah satu temanku bertanya soal siapa yang ada di foto profilku dan memujimu imut! Tentu saja! 'Kan pacarku!" sombong Hanaru.

Kyousuke sendiri menatap dengan tatapan tidak percaya sebelum mengeluarkan kekehan. "Jadi, menurutmu aku imut? Lalu, apa jawabanmu kepadanya?"

"Kyou-kun itu paket lengkap! Imut, lucu, menggemaskan, keren, ganteng, hebat, luar biasa, bisa diandalkan, pintar, berwibawa, err... apa lagi, ya? Oh, hebat, luar biasa!" Kyousuke menepuk pucuk kepala Hanaru lembut. Menahan diri untuk tidak mengacak rambut kekasihnya itu karena terlalu gemas. Hanaru mengeluarkan tawa kecil sebelum melanjutkan, "Aku jawab kalau orang di fotoku itu pacarku, lalu dia bilang  kalau kau imut, lalu aku mengatakan padanya 'tentu saja!' dan mengingatkannya untuk tidak berani bermacam-macam dengan mencoba mengambilmu dariku, hmph!" Racauan panjang tersebut diakhiri dengan sepasang tangan yang menyilang di depan dada.

"Eh, Kyou-kun tidak akan meninggalkanku, 'kan? Meskipun nanti ada yang menembak Kyou-kun atau mengajakmu untuk pergi berkencan?" Hanaru sontak menatap Kyousuke dengan tampang memelas sembari menarik lengan baju Kyousuke. Tampak sedikit kegelisahan dari mata berbinar gadis sakura itu.

Kyousuke memberikan senyum miring. "Tentu saja tidak akan." Sebelah tangannya yang masih di pucuk kepala Hanaru kali ini benar-benar mengacak rambut sang gadis sembari berucap, "Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh. Aku tidak akan pergi ke mana-mana, kok. Hanaru-chan juga tidak akan pergi meninggalkanku, 'kan?"

Anggukan kepala sebagai jawaban Kyousuke dapatkan. "Tidak akan! Aku berencana menghabiskan sisa hidupku bersama Kyou-kun nantinya!"

Terik mentari seolah tidak dirasakan oleh keduanya yang sibuk dalam bayangan rencana masa depan masing-masing. Kyousuke mendekatkan dirinya dengan Hanaru dan mengecup pelan pucuk kepala gadis yang dicintainya itu. "Terima kasih banyak, Hanaru-chan. Akan aku pastikan aku dapat menjadi lelaki yang pantas untuk berada di sisimu hingga kita menua bersama nantinya."

Semburat merah muda perlahan mengambil alih air muka Hanaru. "A-Aku juga akan memantaskan diri supaya tidak ada orang yang meragukan keberadaanku di samping Kyou-kun!"

Tawa renyah menguar dari sosok berkacamata hijau yang kini sibuk menertawakan raut malu-malu pacarnya.

-----

"Sakuraba."

"Apaan?"

"Itu kembaranmu, 'kan?"

Hanae mengangkat sebelah alis heran menatap sosok wakil ketua OSIS yang menunjuk ke luar jendela. Pemuda itu bangkit dan beranjak dari pekerjaannya sejenak. Perasaannya tidak enak apabila sampai wakil ketua OSIS mengisyaratkan padanya untuk melihat apapun itu di luar. Apakah Hanaru terkena masalah lagi?

Dengkusan penuh emosi terdengar tepat setelah matanya menangkap apa yang ditunjuk. Penyesalan seketika menggerayangi dirinya yang lebih memilih untuk menghabiskan satu menitnya yang berharga hanya untuk melihat orang pacaran.

"Kau mengajak berantem atau bagaimana?"

Pemuda yang lebih tua setahun dari Hanae tertawa. "Hei, ayolah. Aku hanya bertanya. Sesekali kau harus beristirahat dari mengerjakan tugas-tugas setan kita yang seperti tidak akan pernah selesai itu. Dan satu lagi, aku kakak kelasmu. Setidaknya panggil aku senpai."

"Ck, baiklah, SENPAI. Terima kasih banyak atas perhatiannya, SENPAI. Dan tugas-tugas kita pasti akan lebih cepat selesai, kalau saja SENPAI mau mulai mengerjakan bagian milik SENPAI."

"Hei, kau meledekku, ya!? Dan tadi kau berdecih, 'kan!?"

"Tidak, kok. Hanya perasaan Senpai, saja."

"Bocah sialan."

"Terima kasih banyak atas kata-katanya."

"Si sialan ini..."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro