๑ :: Zizzy x Pony

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

╭─── @Aya_Offx + Aya ཿ
╰⌲ 𖥻〘Thank you for everything.〙
🎓 𓋰 𖥻 Zizzy × Pony ﹫ Piggy ❞

Tidak terasa, waktu berjalan dengan sangat cepat. Rasanya baru kemarin dua sahabat ini mulai bersekolah, sekarang sudah lulus saja.

Kini mereka berdua sedang berada di taman, menatap cerahnya hari ini.

"Sudah ada bayangan untuk kedepannya, Zizzy?" Tanya lelaki berjaket hijau berkacamata pada sahabatnya yang bernama Zizzy.

"Heum.. Belum terlalu." Jawab Zizzy sambil menggeleng, dia bahkan tak tau bagaimana kelanjutannya. "Kamu sendiri, Pony?" Tanya Zizzy pada Pony --nama lelaki itu--.

"Haha.. Kau tau kan, nilai ku pas pas an." Jawab Pony sambil tertawa canggung serta menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Zizzy teringat dan dia menatap datar rumput yang ada dibawahnya.

"Teman teman yang lain mana, dah! Mentang mentang dah lulus pasti langsung pada turu seharian dirumah!" Keluh Pony untuk merubah topik.

"Telfon saja." Usul Zizzy.

"Aku gak punya pulsa." Jawab Pony dan tertawa canggung, lagi.

"Haha.." Dibalas tawa canggung juga oleh Zizzy.

Hening, sunyi, hanya suara angin disitu.

Tak lama..

"Hoi! Lagi berduaan nih~" Ucap seseorang yang muncul dibelakang Zizzy dan Pony.

"Astaga setan!" Latah Zizzy dan langsung reflek memeluk Pony, setelah melihat siapa, dia lalu melepas pelukannya. "Sialan kamu, Bunny." Ucapnya kesal.

"Hehe, ada kemajuan kah diantara kalian..?" Tanya Bunny diselingi tertawa.

"Maksudnya?"

"Kalo ga ngerti yaudah." Jawab Bunny gak jelas.

"Apa si."

"Btw, ini kamu doang? Yang lain kemana?" Tanya Zizzy mencairkan suasana serta merubah topik.

"Yaaaa, ndak tau." Jawab Bunny menggeleng.

"DUAR!"

"AAAAAAAA-"

...

"AMPUN! Maaf Bunny.." Lelaki yang mengejutkan mereka tadi langsung babak belur karena tabokan Bunny.

"Mau lagi? Doggy?" Tanya Bunny pada Doggy.

"Ga ga ga, maafff."

"Double date." Ucap Pony tiba tiba.

"Oh ya diam kamu." Potong Bunny dengan senyum + aura menyeramkan.

"Jangan marah marah, jika ada orang yang ingin menyalakan api bisa saja mereka menyalakan itu dari api dimatamu." Sahut Zizzy.

"AHAHAHA-"

Oke, muncul lagi 4 beban yang ditunggu.

"Bagos! Muncul juga ya kalian berempat." Ketus Doggy dan berdiri.

Foxy, Penny, Giraffy dan Mimi yang ditunggu.

"Tadi Foxy mandi lama banget sumpah. Aku disuruh nunggu sama emaknya sampe 20 menit tau gak?!" Keluh Penny dan malah seperti stress.

"Masih mending aku." Jawab Foxy percaya diri aka pede.

Tapi ketinggian gak sih.
Yntkts.

"Yaaa, tadi Giraffy kelamaan tidur sih, jadi aku dateng tuh. Terus aku nunggu diruang tamu disuruh dia. Ternyata dia malah tidur lagi." Sahut Mimi menjelaskan.

"Ternyata perlu obat semua." Balas Zizzy dan Pony bersamaan.

"Jadi, mau foto dimana nih?" Tanya Foxy yang sudah menyiapkan kamera.

"Let me see..." Gumam Zizzy menjawab, sambil melihat sekeliling.

"Diantara semak berbunga itu bagus gak sih?" Seru ya sambil menunjuk semak semak berbunga.

"Bunga?" Beo Giraffy.

"Kenapa? Kamu gak suka?" Tanya Zizzy langsung.

"Gak suka? Ini mah pemandangan yang bagus! Bunga nya keren keren!" Jawab Giraffy dengan aura bling bling disekitarnya.

"Giraffy, penyuka tanaman. Oh, pasti benar." Ucap Pony.

"Oh ya? Aku masih mending dari pada kau, penyuka wortel wuwuwh." Balas Giraffy dan memutar bola matanya.

"Heh! Aku merasa tersindir." Potong Bunny tiba tiba.

"Udah woi! Kapan mau fotonya ini.." Keluh Foxy yang sedari tadi sedang menyiapkan kamera.

Malah sekarang dia foto foto bareng sama Doggy, meskipun fotonya gada yang bener.

"Oke oke oke."

"Siapa yang mau fotoin ini?" Tanya Penny.

"Gimana kalau aku taruh di kursi yang lumayan tinggi ini.. Lalu.."

Foxy nampak berpikir, "oke sip pas."

"Bersiap semuanya!" Foxy menekan tombol, timer foto mulai berjalan, dia langsung berlari ke samping Penny yang kosong, untung gada penunggunya.

Foto foto selesai, Zizzy menghampiri Pony yang sedang ngegabut sendiri gajelas.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Zizzy dan duduk disebelah Pony.

"Heum.." Pony tersenyum sambil menatap Zizzy, "masa depan kita." Jawabnya singkat serta dengan percaya diri.

"Ouh.." Zizzy diam sesaat, "WHAT?!" Kagetnya setelah itu.

"Haha, konyol. Aku tak tau bagaimana caranya menyatakan perasaanku yang sudah dipendam lama." Sambung Pony sambil tertawa canggung lagi.

"WOAAAAAAA!"

Ternyata dari tadi ada yang ngawasin sambil foto foto.

"Gas ayo!"

"Ini pemaksaan."

Pony mengajak Zizzy berdiri, lalu ia menatapnya dengan ekspresi yang makin canggung.

Zizzy terdiam dan langsung memeluk Pony, Pony terkejut.

"Aku juga! Aku tidak menyangka." Lanjutnya yang masih memeluk Pony.

"FOTO FOTO! MOMEN LANGKA INI!"

Muncul lagi deh beban hidup..

"Bisa diem gak?! Kalo ga kulempar ini satu satu." Ancam Pony pada Foxy, Doggy dan Giraffy yang berulah.

"Oke banh." Lalu mereka bertiga langsung ngacir ketakutan.jk.

"Jadi, kamu mau?" Tanya Pony setelah itu.

"Tentu saja, kita sudah kenal lama.. Dan yah, tentu saja aku mau." Jawab Zizzy sambil tersenyum senang.

Meanwhile..

"Abis difoto diapain?"

"Sebarin mwehehe, ke kelas sebelah yang dukung mwehhehe."

"Siapa yang ajarin?"

"Kitty yang mint- wait, Pony?!"

"Awas ya kalian!!"

"AMPUN!!"

.

.

"Bagaimana hari ini?" Tanya Zack yang merupakan kakak dari Zizzy.

"Tak ada, dan oh ya. Pony.."

"Pasti dia menembakmu." Kata Zack memotong.

"Huwa!" Zizzy langsung terkejut, "dari mana kau tau?!" Seketika wajah Zizzy memerah karena itu.

"Biasanya, orang kayak dia langsung nembak pas lulus." Jawab Zack sambil memakan snack yang ada ditangan Zizzy.

"Hei! Pasti Pony ngasih tau ya, pasti iya!" Kesal Zizzy dan merebut kembali snacknya.

"Benar."

"Tapi, aku sepertinya harus memberi taumu sesuatu."

.

.

Esoknya, Zizzy dan Pony bertemu kembali di taman.

Pony sedang bermain ponsel sementara menunggunya.

"Pony! Pony!!!!!!" Teriak Zizzy yang membuat Pony sangat amat terkejut.

"Woah, kamu datang akhirnya." Balas Pony dan menyimpan ponselnya.

"Aku harus memberi tau sesua-"

"Nanti aja, ayo kita jalan!" Potong Pony dan menarik Zizzy.

Sementara yang ditarik langsung terkejut, tersenyum setelahnya.

Mereka sekarang sedang membeli eskrim. Lalu mereka duduk di salah satu kursi taman.

"Apa yang ingin kau katakan, jadi..?" Tanya Pony sambil melihat Zizzy.

Zizzy menunduk, "aku tak tau harus mengatakan ini bagaimana.. Tapi.."

Muncul imajiner tanda tanya pada Pony, karena Zizzy menggantung kalimatnya.

"Aku harus pergi keluar kota karena kakak ku dapat tugas.." Jawab Zizzy melanjutkan.

"Ap- apa..?" Pony nampak tak percaya.

"Maaf! Kakakku bahkan baru memberi tau aku kemarin. Maaf, maaf, Pony." Sambung Zizzy.

Pony yang terkejut langsung kembali diam, lalu dia tersenyum kecil.

"Tak apa, Zizzy. Kita masih bisa saling mengabari kan? Jaman sekarang kan sudah ada ponsel." Jawab Pony.

"Kau benar.." Balas Zizzy.

"Kapan kamu pergi?" Tanya Pony.

"Besok."

"LAH?! Jahat banget Zack baru kasih tau semalem terus perginya besok." Ucap Pony berkomentar.

"Haha- emang begitu kakakku."

"Sebelum aku pulang, aku.. Berterimakasih padamu, Pony. Kita yang dulu sampai sekarang.. Aku tak bisa apapun tanpamu, dan, selamat atas kelulusanmu, Pony."

"Selamat atas kelulusanmu juga, Zizzy."

— end

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro