Di Apartement

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Episode terakhir untuk tanggal 26 Juli. Iya terakhir kalau authornya nggak mendadak ada ide lagi. Biasanya kalau book baru suka rajin update /y.

Setelah episode sebelumnya sudah melihat bagaimana beberapa idol berbelanja. Kali ini mari mengintip beberapa idol yang merapikan apartement sementara mereka.

Dimulai dari siapa ya?

Oh iya, mari mulai dengan maknae nya Crazy:B a.k.a Kohaku. Saat ini bersama dengan Rena ia menyusun pakaian di dalam lemari.

Sebagai balita yang turut mandiri, Rena juga ikut bantu, sekedar mengambil pakaian dari koper kemudian memberikannya pada Kohaku. Sepi banget sebenarnya karena Kohaku tidak banyak bicara sedari tadi.

Kohaku juga mandiri kok, nasin anak rantauan itu harus mandiri. Tidak lupa uang yang harus dihemat agar akhir bulan dompet nggak nangis karena temennya hilang /heh.

"Rena-han duduk aja, biar daku yang beresin," ucap Kohaku.

Rena yang dibilang begitu langsung patuh. Ia duduk dengan tenang di dekat Kohaku. Matanya terus memperhatikan ke sekitar.

Untuk ukurannya, apartement ini cukup luas jika hanya ditinggali berdua saja. Harusnya ini bisa ditempati 4-5 orang. Tapi suka-suka perusahaannya sih.

Karena tidak ada kekacauan apapun, membereskan pakaian dan perlengkapan sehari-hari termasuk dapur pun sudah selesai dikerjakan. Rena juga masing diam ditempatnya dan nyaris nggak gerak sama sekali seperti boneka.

"Rena-han?"

Kohaku heran, kenapa anak ini diam banget. Bahkan nggak bergerak sama sekali.

"Loh kok nggak bernafas?!"

Patuh sih patuh, tapi nggak sampai harus dudul diam dengan nafas yang ikutan diam.

"Udah udah Rena-han ayo bernafas!" ucap Kohaku. Khawatir nanti malah mendadak ia muncul di berita utama karena membunuh balita di reality show /ggt.

"Huu... Haa... Huu... Haa..." untungnya Rena masih bisa bernafas dengan baik. Ada-ada saja memang, Kohaku sampai dibuat panik.

"Nii-chan... Ucu..." ucap Rena sembari tangan mungilnya menunjuk box bayi. Sementara netranya menatap netra lavender milih Kohaku.

Translate : nii-chan, susu

"Baik baik," ucap Kohaku. Ia mengangkat tubuh Rena untuk naik ke atas tempat tidur. Kemudian ia beranjak ke dapur untuk membuat susu. Habis jalan-jalan di supermarket pasti lapar.

Rena peluk bonekanya yang memang sudah disusun Kohaku di atas tempat tidur. Menunggu kapan susunya datang yang nggak tau pasti seperti doi yang kapan jadi nyata /heh.

Setelah 10 menit, Kohaku pun kembali dengan susu hangat yang sudah ia tuang ke dalam dot susu. Tapi yang ia lihat di kamar itu hanyalah Rena yang sedang tidur dengan boneka yang masih dipeluk.

Kohaku hanya menghela nafas, kasian juga masih kecil sudah keliling supermarket lama gitu. Akhirnya Kohaku meletakkan botol susunya di nakas. Memperbaiki posisi tidur Rena yang tadinya di tengah dan tanpa bantal, kini Kohaku beri bantal, guling sebagai penmbatas, dan selimut supaya kedinginan.

"Jadi mau dango," gumam Kohaku saat menyentuh pipi buntal Rena yang merona.

Eh bentar? Kok merona? Hayoo mimpi apa tuh?

---

Berpindah ke tetangga sebelahnya, yakni sosok bersurai merah yang sering di sebut du― penyihir, Natsume, dengan balita asuhnya, Naomi.

Lah kok namanya sama kayak MC nya? Ya nggak tau ya, ditakdirkan jadi kembar nama gitu. Tenang saja, Naomi yang menjadi anak asuhnya Natsume ini akan disebut "Nao" saja disini.

Nao yang baru masuk apartement pun diam tercengang. Masuk apartement, semuanya langsung rapi seketika. Memang nggak heran sering disebut du― penyihir. Maaf Natsume nggak suka kalau disebut yang satunya.

"Uda emua?" tanya Nao.

Translate : sudah semua?

"TentU sajA, tidaK perLU repoT lagI," ucap Natsume yang merasa bangga dengan perbuatannya sendiri.

Nao jalan keliling apartement, biasalah balita biasanya suka kepo. Dari ruang tamu sampai bagian dapur di telusuri oleh Nao. Hanya saja saat ia ke kamar yang kebetulan tidak dikunci, ia melihat ada banyak botol aneh di atas meja.

Meja itu cukup tinggi, sehingga tidak mudah bagi Nao untuk menggapainya. Namun tak berapa lama kemudian sebuah tangan menahan aksi Nao.

"KoneKO-chAN jangAN sembarangAN menyenTUH!" ucap Natsume.

"Ntu apa?" tanya Nao.

Translate : itu apa?

"HanyA pekerjaAN," ucap Natsume singkat.

"Iat...."

Translate : liat

"TidAK bolEH,"

"Iat...."

"TidAK bolEH,"

Nao cemberut, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Paling tidak seharusnya Natsume memberinya sesuatu supaya dia duduk diam. Tapi yang dilakukan Natsume malah sibuk dengan botol-botol itu.

Natsume pun keluar dari kamar untuk mengambil sesuatu, hal itu menciptakan kesempatan untuk Nao. Ia meraih botol yang paling pinggir, mendorongnya hingga―

PRANG

BLUB

"ApA yanG―"

"Nya?"

Dipanggil "Koneko-chan", sekarang beneran jadi kucing.

---

Pindah ke apartement penyuka kira-kira ini.

" Uwaaaa Keikei jadi berkilauan!" ucap Subaru bersemangat.

Saat ini Keiko sedang mencoba baju yang modelnya mirip dengan baju Subaru yang bisa menyala. Katanya biar bisa couple-an gitu. Tidak lupa sebuah hiasan bando yang untungnya normal.

"Elang!"

Translate : terang!

"Hum hum! Kira kira bukan?"

Keiko kelihatannya senang. Sepertinya Keiko akan menjadi penerus Subaru yang menyukai semua hal berkialuan. Walau bukan anak kandung sih, tapi anak kecil mudah banget terpengaruh.

Untuk urusan beres-beres juga sudah selesai dari tadi kok, makanya sekarang Subaru bisa dandanin Keiko supaya pakai baju terang seperti miliknya.

"Lihat koin ini juga bersinar!" ucap Subaru sambil menunjukkan koin kembalian dari supermarket tadi.

"Oin.. Elang!"

Translate : koin terang!

Keiko senang banget karena Subaru orangnya asik. Subaru juga senang karena Keiko bisa diajak jadi hunter kira kira bersama.

"Oh iya, aku harus buat susu, tunggu disini Keikei!"

Kalau kalian bertanya apakah Daikichi juga ikut atau nggak, tentu saja Daikichi juga di ajak ikut. Keiko yang melihat Daikichi sedang duduk memperhatikannya pun berjalan mendekati anjing tersebut.

Tidak ada reaksi apapun dari Daikichi. Keiko pun mencoba mengelus tubuh Daikichi dan itu benar-benar sangat lembut.

"Embut..." ucap Keiko dengan mata berbinar-binar. Daikichi yang di elus pun juga ikutan senang.

Translate : lembut

Tak berapa lama kemudian, Subaru pun datang sambil membawa botol berisi susu hangat. Ia menggendong tubuh Keiko sambil mengatakan, "Setelah minum susu, nanti kalian bisa main lagi,"

Subaru meletakkan Keiko di atas tempat tidur dan memberikan susu tersebut pada Keiko. Dengan senang hati Keiko menerimanya dan meminumnya.

BRAK

"OI AKEHOSHI!"

"Huweee!"

"E-eehh?!"

Keiko nangis karena kaget dan Subaru yang kaget bercampur panik karena melihat pintu mendadak di dobrak dan keiko juga mendadak nangis.

"Uwaa Chi-chan-senpai, kamu mengagetakkanku!" ucap Subaru.

"Maaf tentang itu, tapi aku butuh bantuan," ucap Chiaki.

"Tapi Keikei juga nangis sekarang," ucap Subaru.

"Kalau gitu beritahu aku, cara gantiin popok gimana?"

"...."

Ok lupakan saja senpai kouhai ini. Mereka sama-sama kurang berpengalaman ngurus bayi. Ya setidaknya Subaru ada pengalaman ngurus anjing sih.

---

Kelihatannya ketiga apartement diatas tidak ada kerusuhan yang berarti. Kecuali mungkin Natsume harus mengubah wujud Nao dan Chiaki yang membuat kerusuhan dengan mendobrak beberapa apartement untuk meminta bantuan.

Selanjutnya bagaimana? Apakah apartement yang lain bisa mengurus para balita ini?

―――――To be continued―――――

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro