Kejadian Langka

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hai hai! Kembali lagi dengan acara WITH BABY yang sampai sekarang belum berakhir. Mungkin sudah ada yang ingin keluar dari acara lebih dulu?

Sesuai episode sebelumnya. Hari ini mereka semua tengah beristirahat di apartement masing-masing. Tidak terkecuali dengan pasangan kakak balita yang satu ini.

Di apartement bertuliskan "Tsukinaga" ada Hatsu dan Leo yang sama-sama masih tidur di kamar mereka. Jam sudah menunjukkan pukul 09.30, tapi sepertinya tidak ada satupun yang berniat untuk bangun. Mulai curiga mereka berdua ketularan Ritsu /heh.

Setiap apartement ada 2 kamar. Tapi pihak acara menyarankan agar para kakak dan balita tidur di kamar yang sama. Mengurangi resiko jika terjadi sesuatu pada balitanya. Apalagi kalau misalnya balita itu menangis dan tidak terdengar oleh kakak asuhnya, itu akan rumit.

Oh, balik ke Hatsu dan Leo yang masih tidur pulas. Posisi Leo tidur bisa dibilang bar-bar, tapi tidak sebar-bar itu juga sih. Kedua tangannya di rentangkan hingga memakan 3/4 bagian tempat tidur. Sementara Hatsu tidur meringkuk dengan tangan Leo yang jadi bantalannya.

Semalam mereka sama-sama nggak bisa tidur setelah pulang dari rumah Lia dan mengurus urusan di agensi. Padahal badan terasa lelah, terutama Hatsu yang sejak di rumah Lia terus saja tegang. Kalau Leo sih, entahlah. Tidak ada penjelasan detail tentang apa yang terjadi di agensi.

Karena itu lah akhirnya mereka tidur sangat larut. Mungkin sekitar jam setengah 1 malam baru mereka tidur. Itupun mereka masih rebahan, belum benar-benar tidur. Pokoknya semalam sangat susah buat tidur.

"Ngg..."

Hatsu bangun lebih dulu saat merasakan sinar matahari yang kian menusuk dari sela-sela gorden yang masih tertutup. Kedua tangan mungilnya mengepal dan bergerak menggosok matanya.

Mencoba mengumpulkan kesadaran dengan mengubah posisinya menjadi duduk. Terlihat jelas bahwa matanya masih nampak sayu.

Ia mencoba memperhatikan ke seluruh penjuru kamar. Masih sangat berantakkan karena kerusuhan semalam dimana mereka berdua main kejar-kejaran biar lelah dan ngantuk.

"Nii-chan," panggil Hatsu sembari menepuk pelan wajah Leo untuk membangunkannya. Sayangnya tidak ada reaksi apapun dari pemuda itu.

"Nii-chan,"

Balita itu masih belum menyerah untuk membangunkan Leo. Ia terus menepuk wajah Leo dengan tenaga balitanya yang sudah jelas tidak begitu dirasakan oleh orang dewasa.

"Nii―"

"Ngg... Ini masih malam Hatsu," ucap Leo yang masih setengah sadar dan matanya yang masih terpejam.

"Uah agi," ucap Hatsu.

Translate : udah pagi

Lagi-lagi Leo kembali tertidur. Terlalu lelah memang membuat seseorang sulit untuk bangun meski hari sudah semakin siang. Hatsu pun bingung bagaimana harus membangunkan Leo. Perutnya sudah lapar dan ia butuh asupan.

"Nii-chan, uah agi,"

Translate : nii-chan, udah pagi.

Masih belum menyerah, Hatsu kembali membangunkan Leo dengan cara yang sama. Menepuk wajah pemuda itu supaya segera bangun. Bisa-bisa sarapannya nanti berganti menjadi makan siang.

"Baik.. Baik.. Aku bangun," ucap Leo yang langsung menggenggam tangan Hatsu untuk menghentikan aksi balitanya itu.

Sama denga  Hatsu sebelumnya, Leo mengubah posisinya menjadi duduk sembari mengumpulkan nyawa agar segera sadar. Matanya yang menyipit benar-benar menandakan bahwa ia masih mengumpulkan nyawa.

"Oayo!" ucap Hatsu menyapa Leo.

Translate : ohayou!

"Ohayou Hatsu..."

Cup

1

2

3

Sebuah benda lembut mendarat tepat di pipi kanan Hatsu. Membuat balita itu terpaku sesaat dan menatap bingung ke arah pemuda bersurai senja itu. Matanya pun berkedip beberapa kali untuk memastikan apa yang terjadi beberapa detik yang lalu.

Entah karena Leo yang belum sepenuhnya sadar atau bagaimana, yang jelas ini pertama kalinya. Pertama kali dapat sapaan pagi dengan kecupan pagi walau Leo sepertinya tidak sepenuhnya sadar dengan apa yang dilakukannya.

Pemuda itu beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Hatsu pun juga turun dari tempat tidur meski sedikit kesulitan karena kakinya harus menggantung beberapa saat sebelum berhasil menyentuh lantai.

Setelah berhasil turun, ia berjalan menuju gorden yang masih menutupi pintu balkon apartement. Dengan perlahan menarik gorden itu supaya terbuka.

Kalau kalian bertanya apa yang di pikirkan Hatsu sekarang, mungkin saat ini masih dalam proses mencerna. Kalau yang versi aslinya sih nggak tau gimana ya.

Padahal sebelumnya, syukur-syukur nggak ditinggal di belakang hingga harus ditampung idol lain untuk sementara sampai Leo ketemu. Paling tinggi di peluk lah, itu pun karena Leo nya sambil ngerusuh juga.

Sekarang? Dapat kecupan? Di pipi. Ya cuma di pipi lah, memangnya dimana lagi??? Nggak usah mikir ngadi-ngadi kalian para pembaca!

Setelah selesai dengan urusannya di kamar mandi, Leo pun keluar dengan rambut yang sudah diikat dengan model yang seperti biasanya. Pemuda itu terlihat sudah sadar sepenuhnya dan melihat ke arah Hatsu yang tengah berdiri menghadap pintu kaca yang mengarah ke balkon.

"Oi Hatsu! Sedang lihat apa?" tanya Leo sembari menghampiri balita tersebut.

Tidak ada jawaban.

"Hatsu! Hatsu! Hei jangan mengabaikanku dong!" ucap Leo dengan nada pura-pura cemberut.

"Jangan-jangan Hatsu dirasuki uchuujin? OI HATSU SADARLAH!" seru Leo panik sambil mengangkat tubuh balita tersebut.

"Adi...ium?" tanya Hatsu sambil menoleh ke arah Leo.

Translate : tadi... Cium?

Leo sempat mikir dulu. Sepertinya pemuda itu tidak ingat dengan apa yang dilakukannya beberapa menit yang lalu. Gaya mikirnya kayak serius banget, tapi ingetnya lama banget.

"Ohh yang tadi ya?" tanya Leo memastikan. Hatsu pun mengangguk.

"Naru bilang aku harus memberi sebuah kecupan untuk balita sesekali. Tadi aku ingat itu, jadi aku melakukannya. Hatsu tidak suka ya?" ucap Leo.

Beberapa hari yang lalu Leo menanyakan pada Arashi kenapa Hatsu selalu cemberut dengannya. Padahal kalau dengan yang lain Hatsu bisa aja tuh ketawa.

Mendengar hal itu, Arashi menyakan beberapa hal tentang bagaimana Leo mengurus Hatsu. Hingga akhirnya keluarlah saran tersebut.

Balita itu menunduk seperti ingin bereaksi sesuatu, namun tak berapa lama sebuah tawa manis khas balita pun terdengar dari bibir mungil itu. Hatsu tertawa karena senang.

Ya mungkin ini jadi kejadian langka antara Leo dengan Hatsu. Bisa jadi yang pertama dan terakhir, atau mungkin bisa terjadi lagi. Itu tergantung apakah Leo ingat kalimat Arashi atau nggak sih.

---

Sesekali adegan manis dari pasangan kakak dan balita asuh yang nggak ada damai-damainya. Biar seneng sebelum acara berakhir.

Setelah ini akan ada kerusuhan dari anak Theater beserta balita asuhnya. Kira-kira apa yang akan dilakukan mereka?

Nantikan di episode berikutnya!

―――――To be continued―――――

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro