Yuu―

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Masih di hari yang sama, tapi ini sudah di jam yang berbeda. Ya kali jam nya sama terus, berarti kalian bukan di bumi dong? /apasih.

Kali ini kita berpindah lokasi ke sebuah departement store. Tempatnya masih sama dengan departement store yang di episode "Belanja". Tapi bedanya ini hanya kemauan sendiri, bukan karena arahan kru.

Siapa yang lagi belanja? Saat ini yang sedang belanja ada si gamers yang sering dikejar-kejar senpainya. Siapa lagi kalau bukan Yuuki Makoto dengan balita asuhnya Lois.

Sebenarnya bisa saja belanja di konbini. Namun melihat persediaan dapur dan beberapa perlengkapan Lois banyak yang menipis. Jadi lebih enak sekalian di departement store langsung. Lebih lengkap dan lebih sering diskon juga. Tapi kalau ada diskon yang susah itu bagian rebutan dengan ibu-ibu sih.

Seperti saat ini, Makoto yang kebingungan karena mau ambil sembako yang ada di rak diskon tapi rak itu dikerumunin ibu-ibu semua. Mau menerobos tapi rasanya gimana gitu. Antara takut kurang sopan atau mungkin merasa aneh karena dia cowo.

Lois yang liatin kerumunan itu hanya menatap bingung. Bingung karena kenapa bagian itu ramai banget sementara bagian yang lain kebanyakan sepi.

"Apa ame anget?" tanya Lois.

Translate : kenapa rame banget?

"Ibu-ibu itu sangat bersemangat dengan diskon ya," ucap Makoto yang entah itu maksudnya jawaban dari pertanyaan Lois atau dia hanya bicara sendiri.

Namanya juga ibu-ibu pasti paling semangat kalau ada diskon. Bawaannya pengen borong biar bisa sekalian buat stok di rumah. Kalau perlu sampai beli berdus-dus juga bisa aja sih.

"Se-sepertinya kita tidak ada kesempatan untuk kesana, kita coba lihat ke rak yang lain dulu," ucap Makoto yang kemudian mendorong kereta belanjanya dimana masih kosong dengan belanjaan dan hanya ada Lois yang duduk di kursinya.

Makoto membawa Lois ke bagian perlengkapan bayi terlebih dahulu. Kebetulan stok susu dan popok Lois juga sudah habis, jadi harus beli beberapa supaya nggak repot keluar lagi.

Tapi harus dihitung-hitung juga supaya saat di hari terakhir acara nggak banyak berlebih. Kan sayang kalau acara sudah selesai tapi stok barangnya masih banyak banget. Jadi kayak buang-buang uang aja, walaupun dapat uang dari pihak penyelenggara.

"Au ue," ucap Lois yang menarik lengan baju Makoto sembari menunjuk sebuah cemilan bayi.

Translate : mau kue

Makoto menghampiri cemilan yang ditunjuk oleh Lois tadi. Itu terlihat seperti sebuah kerupuk. Tapi memiliki tekstur ringan, mudah digigit untuk ukuran gigi balita, dan tentu saja lumer di mulut. Tidak lupa ada beberapa varian rasanya.

"Lois-chan mau ini?" tanya Makoto untuk memastikan apa yang diambilnya benar atau tidak.

"Huum, aca obeli," ucap Lois sambil menunjuk kotak di sebelahnya karena yang dipegang Makoto itu rasa sayuran.

Translate : huum, rasa strawberry

Makoto mengembalikan yang diambilnya tadi dan menggantinya dengan kotak yang di sebelahnya. Ia mengambil 2 kotak saja supaya bisa dicampur dengan cemilan yang lain. Kalau sama semua lama-lama nggak enak juga jadinya. Apalagi bayi dan balita kadang mudah bosan.

"Au egang!" ucap Lois. Balita itu menoleh ke belakang dengan kedua tangannya yang terulur ke arah Makoto. Maksudnya dia ingin pegang kotak cemilan tersebut.

Translate : mau pegang!

"Baiklah ini punyamu, Lois-chan," ucap Makoto terkekeh. Ia memberikan salah satu kotak cemilan tersebut pada Lois.

Tentu saja balita itu menerimanya dengan senang hati. Seulas senyum lebar pun terukir di wajah manisnya.

Lumayan adem lah pasangan kakak balita asuh ini. Tapi itu selama senpainya Makoto nggak tiba-tiba muncul sih.

"Yuu-kun..."

Tuh kan, barusan dibilangin. Muncul beneran makhluknya. Harusnya tadi nggak usah disebut aja ya.

"E-eh?"

Makoto yang mendengar suara yang begitu familiar― ralat, tapi suara yang sudah sangat dia hafal diluar kepala itu seketika membuatnya merinding. Tubuhnya mematung seketika meski saat ini posisinya sudah pasti membelakangi orang yang tengah memanggilnya itu.

"Nii-tan enapa?" tanya Lois yang tidak paham kenapa Makoto tiba-tiba terdiam dengan keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.

Translate : nii-san kenapa?

"Bu-bukan apa-apa, ayo kita lanjut keliling!" ucap Makoto sambil mendorong kembali kereta belanjanya.

"E-eh Yuu-kun, udah lama sejak terakhir ketemu kenapa ku dicuekin?" ucap Izumi yang langsung menahan tangan Makoto.

"A-anoo Izumi-san, kami masih ada urusan lain, bi-bisa lepaskan tanganku sekarang?" ucap Makoto yang sudah mulai merinding.

Ria yang kebetulan nggak duduk di kereta belanja itu pun berjalan menghampiri Lois yang masih duduk di kereta belanja. Sekedar penasaran aja sih.

"Ia-chan enapa ndak uduk i eleta?" tanya Lois saat melihat Ria menghampirinya.

Translate : Ria-chan kenapa nggak duduk di kereta?

"Nii-chan ndak akai eleta," ucap Ria sambil menunjuk keranjang belanja yang ditinggal Izumi karena sedang kejar-kejaran dengan Makoto.

Translate : nii-chan nggak pakai kereta

Jadi ini ceritanya mereka ditinggal gitu aja ya?

"Sena-senpai mana?"

Kedua balita itu menoleh, mereka melihat sosok salah satu dari si kembar dari unit 2Wink. Ada Yuuta dah balita asuhnya Lyn yang sedang duduk di kursi kereta belanja seperti Lois. Sepertinya mereka juga sedang belanja beberapa kebutuhan yang sudah habis di apartement.

"Nii-chan i ana," ucap Ria sambil menunjuk Makoto yang sedari tadi berusaha menghindari Izumi.

Translate : nii-chan di sana

Yuuta melihat ke arah yang ditunjuk Ria. Pemuda bersurai persis dengan Hinata mengela nafas kasar. Padahal tadi mereka datang ke departement store bersama karena kebetulan ketemu di jalan. Sekarang malah ditinggal dan pemuda itu malah sibuk dengan senpai yang satunya.

"Kalian ikut aja deh," ucap Yuuta yang langsung menurunkan Lyn dan Lois dari kereta belanja. Biar adil sama-sama jalan gitu.

Karena Ria yakin kakak asuhnya juga pasti akan lama berurusan dengan Makoto pun akhirnya mengikuti Yuuta. Lois sih cuma ngikut aja karena tangannya ditarik oleh Ria.

"Nii-tan i inggal?" tanya Lois yang masih menoleh ke belakang.

Translate : nii-san ditinggal?

"Ialin aja," ucap Ria yang nggak jauh beda dengan Yuuta sekarang. Sama-sama cemberut.

Translate : biarin aja

Setelah jarak antara Yuuta dan para balita itu cukup jauh dari Izumi dan Makoto. Barulah Izumi menyadari bahwa ia tadi datang bersama Yuuta. Sekarang masalahnya Makoto juga ikutan panik karena Lois juga sudah nggak ada di tempatnya.

"Lho? Lho? Yuuta-kun kenapa aku ditinggal?"

"I-Izumi-san, aku pergi dulu!" ucap Makoto yang langsung tancap gas mendorong kereta belanjanya menyusul Yuuta untuk mengambil Lois lagi. Mumpung Izumi nya lagi lengah juga.

"Lah kok aku ditinggal? Tadi kan mau belanja bareng!" ucap Izumi yang ikutan nyusul sambil membawa lagi keranjang belanjanya.

Selamat! author sih senyumin aja dengan nasibmu wahai Sena Izumi.

Sementara Naomi yang kebetulan juga lagi di departement store tersebut dan menyaksikan semuanya pun sudah merekamnya dari awal. Lumayan buat tambahan konten atau jadi simpanan dulu. Siapa tahu nanti berguna.

―――――To be continued―――――

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro