32

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Izumi tidak main-main dengan niatnya tadi.

1 jam setelah Izumi ditinggal, (name) akhirnya kembali dengan perasaan bersalah. Namun terlambat, Izumi sudah cemberut duluan.

Beberapa kali (name) meminta maaf pada Izumi dan membujuknya. Namun sepertinya tidak semudah itu untuk membuat Izumi luluh.

"Sena maaf~"

"Sena..."

"Sena.."

Mereka masih berada di tempat pesta itu. Seperti biasa, acara seperti ini tidak akan berakhir meski sudah tengah malam. Ini bukan hal yang langka lagi.

Izumi duduk membelakangi (name). Setiap (name) ingin menyentuhnya, Izumi akan menepisnya.

Salah siapa tinggalin Izumi sendirian.

"Sena, kita pulang dulu aja ya," Ajak (name).

Ini sudah sangat larut, tidak baik bagi balita untuk tidur selarut ini. Seharusnya mereka juga sudah pulang dari tadi. Kalau bukan karena ajakan paksa dari Subaru tentunya.

Izumi tetap tidak bergeming. Pokoknya ia benar-benar marah pada (name) sekarang.

(Name) memilih untuk diam sebentar. Ini pertama kalinya Izumi tidak ingin ia sentuh sama sekali. Bahkan dipanggil pun tetap tidak menoleh.

Alhasil dengan sanga dipaksa, (name) mengangkat tubuh Izumi.

Balita itu refleks memberontak ketika ia digendong oleh (name). Tapi (name) hanya diam walau tangannya berusaha menahan pergerakan Izumi dalam gendongannya.

Kalau tidak hati-hati juga khawatirnya balita itu jatuh.

---

Sesampainya di rumah, (name) menurunkan Izumi di tempat tidur. Membiarkan balita itu melanjutkan aksi cemberutnya.

(Name) akan membiarkan itu untuk sementara waktu.

Gadis itu pergi ke dapur untuk membuat susu. Walau ia tidak yakin apakah Izumi akan meminumnya atau tidak. Pokoknya ia sudah melakukannya.

Setelah selesai ia kembali ke kamar. Izumi masih tidak bergeming dari posisinya. (Name) pun meletakan botol susu Izumi di samping balita itu.

Sekarang (name) kembali bergelud pada laptopnya. Ada beberapa urusan yang harus ia kerjakan. Padahal baru saja selesai pesta.

"Chou uzai, gadis bodoh itu diam saja?!"

Perasaan Izumi semakin dongkol karena (name) tidak lagi membujuknya.

Dengan masih perasaan kesal, ia mengambil susu tersebut dan meminumnya dalam posisi tiduran.

Mungkin malam ini akan dipenuhi aksi diam-diaman oleh kedua orang ini.

---

Paginya Izumi tidak mendapati (name) di kamar. Ia menelusuri kamar dengan netra birunya. Tidak ada sedikit pun tanda batang hidung (name).

Ia pun melihat pintu kamar yang terbuka. Izumi berpikir gadis itu ada di dapur.

Dengan langkah kakinya yang kecil, ia pun berjalan keluar dari kamar untuk mencari (name).

Namun nihil

Tidak ada siapapun disana.

Ia berjalan ke dapur. (Name) tetap tidak ada.

Ia berjalan ke ruang tamu (name) juga tidak ada.

Ia berjalan ke kamar mandi, (name) tidak ada.

"Chou uzai, kemana gadis itu pergi?"

__________

To be continued
Jum'at, 2 April 2021

Naomi / Himari

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro