୧ *·˚ Berkunjung ke rumah mama!┆↰

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

◤03/07◥
Ran Family
Ensemble stars © Happy Elements k.k
◣Story by © Chocofai_◢

Warning!! OOC, Typo dan lain sebagainya.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

"Aku datang!"

Teriak gadis SMP saat masuk ke dalam mansion yang sangat luas.

"...Nai, jangan berisik."

Di belakang nya ada sang kakak kembar yang membawa koper kecil yang berisi baju dan barang lainnya untuk menginap di rumah keluarga ibu mereka.

"Hehe, aku sudah lama tidak kesini, nii-chan!"

"Ara! Keponakan bibi sudah datang! Masuklah kalian."

Seruan terdengar dari arah ruang tamu membuat mereka mengalihkan perhatian pada suara itu.

"Baa-chan!/ ...Konnichiwa, baa-sama."

"Siang juga Ki-kun, Ka-chan. Kalian datang di waktu yang pas, kami sedang menyiapkan makan siang." Ujar bibi dari si kembar dengan riang sambil menarik kedua keponakannya, meninggalkan kedua koper si kembar di depan pintu yang akan diambil oleh pelayan yang ada di mansion.

"Nee-san? Sepertinya kau sedang senang, ada apa?" Tanya seorang pria yang baru saja keluar dari ruang kerjanya.

"Lihat Sei-kun, keponakan kita sudah datang!" Seru bibinya si kembar.

"Keponakan? Ah, Nao dan Nai, ya. Lama tidak berjumpa." Sapa paman mereka yang tadi disebut dengan nama 'Sei-kun'.

"Sei jii-chan!/ ...Konnichiwa, Seijuro jii-sama." Sapa mereka.

"Fufu! Kalau begitu, aku ke dapur dulu, ya~"

Bibi si kembar dengan cepat berjalan kearah dapur yang ada di belakang meninggalkan para keponakan dan paman di ruang tamu.

"Simpan dulu bawaan kalian, kamar kalian sudah di siapkan."

Si kembar mengangguk lalu pergi ke kamar masing-masing untuk menyimpan barang bawaan dan mengganti pakaian mereka.

Selesai dengan urusan pakaian, Naika pergi keluar kamar berniat mengelilingi isi rumah yang super besar itu.

Naika terus berjalan di lorong kosong namun tak terasa kosong sampai ia berhenti di depan pintu besar seperti pintu yang ada di rumah itu dengan nama si pemilik kamar, 'Akashi Wafa' yang tertempel di pintu itu.

"Ini kamar kaa-chan?"

Naika ingin membuka pintunya, namun sebuah suara memanggilnya dan membuat perhatiannya teralihkan.

"Naika? Sedang apa?"

Suara yang berat berasal dari kanan Naika, suara yang familiar di telinga Naika.

"Ah! Kenzo Jii-chan! Aku hanya penasaran dengan kamar milik kaa-chan. Apakah aku boleh memasukinya?" Tanya Naika meminta izin.

"Tunggu sebentar."

Pria yang dipanggil 'Kenzo' itu melangkah mendekat kearah pintu dan mengeluarkan sebuah kunci dari saku celananya. Memasukkan kunci ke dalam lubangnya dan memutarnya guna membuka kuncian di pintu.

Pintu pun berhasil terbuka, Kenzo membukanya dan mempersilahkan Naika untuk masuk. Mata Naika melihat ke sekeliling, tak terlalu berbeda dengan kamar yang dia tempati di rumah itu, namun ada satu yang membedakan dengan kamar-kamar yang lain.

Sebuah lemari besar dengan berisi banyak medali, piala, piagam, dan foto-foto seorang gadis yang seumuran dengannya sedang memegang beberapa medali.

"Jii-chan, ini kaa-chan?" Tanya Naika tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ya, itu ibumu."

Mata Naika menatap kagum pada foto-foto ibunya yang terpajang di lemari kaca besar itu.

"Aku ingin seperti kaa-chan..." Batin Naika yang masih kagum.

Tangan Kenzo menepuk pelan kepala milik Naika yang membuat perhatiannya teralihkan.

"Kamu jangan seperti dirinya." Ucapnya tiba-tiba.

"Eh?"

"Kamu jangan sepertinya yang selalu memaksakan diri, menyimpan semuanya sendiri." Lanjut Kenzo sambil mengusap kepala Naika dengan lembut. "Kalau ada masalah, jangan dipendam. Ceritakan pada seseorang yang kamu percaya, contohnya Naoki.

Aku yakin kamu percaya pada kembaran mu sendiri." Diakhir kalimat, Kenzo menepuk pundak Naika.

"Ayo kembali, sepertinya makan siang sudah siap."

Naika kembali melihat kearah lemari besar yang berisi gambar ibunya sebelum menghampiri sang paman yang sudah berdiri di ambang pintu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro