26: Pengejaran Uchiha

Mร u nแปn
Font chแปฏ
Font size
Chiแปu cao dรฒng

Happy reading guys!

Mungkin part ini akan sedikit panjang dari biasanya, jadi aku harap kalian enjoy ya! Yang masih PAS semangat:>

****

Kabar kematian Orochimaru sudah tersebar keseluruh penjuru dunia Shinobi. Bahkan tidak ada yang menyangka kalau Sasuke Uchiha lah yang membunuh salah satu dari Sanin Legendaris desa Konoha.

Kabar ini pun sudah sampai ke telinga petinggi desa Konoha salah satunya Tsunade. Di dalam ruangannya saat ini, sudah ada dirinya, Sakura, Naruto, (Y/n), Tenji dan Jiraiya. Ada beberapa hal yang ingin ia bicarakan serta diskusikan bersama.

"Orochimaru telah tewas, dan hal itu sangat tidak ku sangka," ujar Tsunade sembari mendudukkan dirinya di atas meja kerjanya.

"Menargetkan anggota Akatsuki agar memiliki kesempatan besar untuk bertemu dengan Sasuke sangat masuk akal." Tsunade berujar. "Itaci Uchiha ... apa yang akan kita lakukan?" sambung Tsunade, menatap satu persatu orang yang ada di dalam ruangannya.

"Bukan hanya Sasuke, jika kita menargetkan Itachi Uchiha, kita juga bisa menangkap Azumi Takashi," imbuh (Y/n).

Azumi pun tidak bisa dilupakan. Gadis berambut putih itu masih ada sangkut pautnya dengan Orochimaru.

"Tetapi, Azumi tidak ada sangkut pautnya dengan Itachi Uchiha." Tenji menyela, pandangan matanya berubah menjadi tidak nyaman. Maksudnya begini, perempuan yang ia suka saat ini tengah dibicarakan.

"Tetapi, Sasuke dan Azumi memiliki sangkut paut. Ku rasa, Azumi akan mengikuti jejak Sasuke setelah kematian Orochimaru," jelas (Y/n).

"Jika kita bisa memasukkan salah satu dari anggota Akatsuki ke dalam penjara, mungkin Ibiki-sensei dan (Y/n) bisa mendapatkan informasi tentang Itachi darinya." Sakura memimbrungngi percakapan.

(Y/n) menoleh, lalu menghela nafas dan beralih memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Itu tidak mudah. Mereka tidak mungkin akan memberitahu kita secara cuma-cuma meski kita sudah bertempur atau menyiksa mereka."

"Aku sudah mengeluarkan perintah kepada seluruh tim untuk menangkap anggota Akatsuki dan membawanya ke sini. Namun selalu gagal." Perkataan Tsunade membuat Naruto tampak berpikir dengan keras.

Akatsuki memang berbahaya. Terlebih dengan tujuan mereka.

"(Y/n) benar."

Semua tampak terkejut dengan kehadiran Kakashi di ambang pintu. Terlihat pria bermasker itu bersidekap dada dan menyandarkan punggungnya pada daun pintu. "Meski kita telah bertempur, kita bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menangkap mereka."

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya Naruto.

"Nah, sampai kita bertemu Itachi dan menangkapnya, kurasa kita hanya perlu bersabar dan mencari," jawab Kakashi.

****

(Y/n) sudah berada di rumahnya. Saat ini ia sedang mempersiapkan diri untuk melakukan misi besok. Besok adalah hari di mana dirinya melakukan misi pengejaran Itachi. Itachi Uchiha ... orang yang sudah membunuh kedua orang tuanya. Bahkan pria itu juga telah membantai klannya sendiri.

Sudahlah, lupakan masalah Itachi Uchiha. Selain mengejar dan menangkap Itachi, misi ini juga bertujuan untuk memancing Sasuke. (Y/n) tidak terlalu dekat dengan Sasuke, bahkan (Y/n) tidak terlalu mengenal pria dingin itu. Yang (Y/n) tahu, Sasuke adalah Uchiha terakhir yang saat ini mengkhianati desa.

Jika misi ini berkaitan dengan Sasuke, kemungkinan untuk bertemu dengan Azumi pun sangat besar. Azumi dan Sasuke berada di tempat yang sama selama bertahun-tahun. Saat ini pun Orochimaru sudah tewas, kemungkinan Azumi memilih untuk mengikuti Sasuke ketimbang berkelana tidak jelas.

"Ah, ini benar-benar rumit." (Y/n) berujar sembari mengusap wajahnya.

Ia menghela nafas, lalu memasukkan beberapa gulungan senjata ke dalam tas ranselnya.

"Nanti, jika aku bertemu dengan Azumi ... akan ku hajar dia hingga babak belur."

Meski waktu sudah berlalu, perkataan kasar Azumi masih terputar jelas di ingatan (Y/n). Beberapa perkataan kasar Azumi yang menghina dirinya tidak bisa (Y/n) lupakan. Tetapi, dibalik amarahnya ini, dirinya sangat ingin membawa Azumi kembali pulang.

Bahkan kedua orang tua Azumi sudah mempercayakan kepulangan Azumi kepada dirinya. Dulu, sehari setelah kepergian Azumi, kedua orang tua Azumi pulang ke Konoha dan mereka tampak kaget dengan keputusan putri kecil mereka itu.

Setelah berhari-hari dilanda kesedihan, kedua orang tua Azumi menemui dirinya. Mereka menitipkan Azumi kepadanya untuk enam tahun kedepan karena mereka berdua akan kembali berkelana. Ada misi yang tidak bisa ditinggalkan.

"Sejauh dan sebenci apapun kau dari desa ini, aku sebagai teman mu akan tetap memikirkan mu dan siap menjadi tempat mu untuk pulang Azumi."

(Y/n) menghela nafasnya. Angin malam berhembus masuk dari jendela kamarnya yang terbuka lebar. Saat ini pun masih pukul delapan dan kemarin, Gaara dan Temari sudah pulang ke Suna. Sepertinya (Y/n) akan kembali disibukkan dengan tugasnya. Ia akan menjadi pengurus ujian Chunin tahun ini

Berbicara tentang Gaara, entah kenapa sejak kejadian kemarin ketika dirinya menindih Gaara dan mereka hampir berciuman benar-benar membekas di memorinya. Terkadang pun jantungnya sering berdetak tidak karuan.

Jika menurut penjelasan dari novel yang ia baca, jika seseorang kepikiran, jantungnya berdetak tidak karuan dan pipinya sering merona saat memikirkan seseorang, itu tandanya dia menyukai orang itu.

Namun, (Y/n) tidak mungkin menyukai Gaara. Gaara bukan tipe (Y/n). Gaara terlihat dingin dan (Y/n) kurang menyukainya pria dingin. Tapi, perasaan tidak ada yang tau kan? Biar waktu yang menjawabnya.

****

Bulan ini sering sekali hujan turun. Bahkan pagi ini pun hujan masih turun membuat dua belas orang yang berdiri di depan gerbang desa Konoha basah.

"Jadi begitu, kau telah memberikan pemikiran yang cukup berat." Tsunade memuji Kakashi.

Ini semua adalah usulan Kakashi untuk terjun langsung mencari Itachi Uchiha. Jika terus menerus menunggu, apa hasilnya akan tiba? Lakukan hal yang pasti saja.

"Bukankah sebaiknya kita membawa lebih banyak orang?" Naruto tampak kurang puas dengan jumlah pasukan yang di kirim.

Pasukan yang dikirim berjumlah sepuluh orang yang terdiri dari Kakashi, Yamato, (Y/n), Tenji, dirinya, Sakura, Sai, Kiba, Shino, dan Hinata.

"Ini bukan hanya masalah jumlah orang. Untuk misi ini ku rasa dua pasukan sudah cukup. Jika sasaran kita hanya berjumlah sedikit yaitu satu atau dua, memiliki pasukan lebih dari tiga akan membuat kita lebih mudah ketahuan ... serta akan menggangu rangkaian perintah dan menghambat pergerakan," jawab Kakashi dengan nada bicaranya yang datar.

"Menghalangi musuh memerlukan lebih banyak tehnik daripada sekedar membunuh musuh. Dalam mengatur pasukan, akan lebih bijak untuk memilih anggota yang telah terbiasa bekerja sama," imbuh Jiraiya yang berdiri di samping Tsunade.

Tsunade mendongak dan menganggukki perkataan Jiraiya. "Nah, ini adalah rencana yang bagus!" Lagi, Tsunade memuji segala ide cemerlang seorang Kakashi Hatake.

"Terimakasih," sahut Kakashi, sedikit menunduk hormat lalu ia menatap langit yang tampak mendung dengan rinai hujan yang masih setia turun. "Padahal kami sudah bersiap tapi cuaca tampak tidak mendukung," ucapnya dengan nada lesuh.

"Baiklah! Ayo berangkat!" (Y/n) berseru dengan serius.

"Baiklah. Aku memberikan kalian misi untuk menemukan dan menahan Itachi Uchiha serta menangkap Sasuke Uchiha dan Azumi Takashi. Berhati-hatilah, pulang lah dengan keadaan hidup!"

****

Tap!

Sepuluh pasang kaki mendarat di atas atap sebuah pagoda. Langit siang mulai terasa terik dan tak jarang membuat keringat bercucuran. (Y/n) menatap ke sekeliling lalu merapikan posisi jubahnya.

"Yosh. Sekarang misi utama kita adalah menemukan Itachi dan menangkapnya." Kakashi bersuara. Menatap sati persatu anggota yang ikut bersamanya.

"Tujuan utama Akatsuki adalah mengumpulkan Bijuu. Sepertinya pun mereka sudah menangkap Sanbi yang tenpo hari gagal kita segel. Bedasarkan dari data yang dikumpulkan Jiraiya-sama, kemungkinan mereka telah menyusup masuk ke negeri Api dan mengincar Naruto. Tiga tahun yang lalu pun Itachi berhasil menyusup ke desa Konoha dan berniat menculik Naruto."

(Y/n) mencerna perkataan Kakashi. Saat insiden tersebut (Y/n) tidak tau apa-apa. Saat insiden itu terjadi, (Y/n) masih larut dalam kesedihannya karena kepergian Hiruzen.

"Jadi, sekarang Itachi Uchiha sedang dalam rute menuju Konoha?" tanya (Y/n) dengan raut wajah seriusnya dan diangguki oleh Kakashi.

"Berarti, jika Itachi sedang menuju ke Konoha ... itu tandanya Sasuke-kun juga akan ke Konoha?" Sakura bertanya dan diangguki oleh Kakashi.

Karena saat ini tujuan Sasuke hanya pada Itachi. Membunuh Itachi lebih tepatnya. Jika Konoha berhasil menangkap Itachi, itu tandanya Sasuke tidak memiliki tujuan apapun dan kemungkinan ada harapan untuk membawa Sasuke kembali. Dan untuk Azumi?

Kepastian untuk menangkap Azumi sekaligus pun masih abu-abu. Tidak ada yang tau jelas apa Azumi bersama Sasuke atau tidak.

****

Di tempat lain, tepatnya di tengah hutan saat ini terdapat dua perempuan dan tiga laki-laki yang berdiri sejajar. Tubuh mereka terbalut jubah berwarna coklat pudar.

"Sekarang pergilah dan cari informasi tentang Itachi sebanyak mungkin." Ini adalah suara Sasuke, pria berwajah datar tanpa ekspresi.

Suigetsu dan Jugoo yang mendengar itu mengangguk dan berpamitan pergi ke arah yang berbeda. Saat ini, Sasuke telah membuat sebuah komplotan yang ia beri nama Taka. Tim Taka ini pun di isi oleh lima orang, yaitu dirinya, Suigetsu, Jugoo, Karin, dan terakhir Azumi.

"Sasuke ... berarti ini tandanya kita memiliki waktu bersama bukan?" Karin menggoda Sasuke dengan cara mendempetkan tubuhnya ke tubuh Sasuke.

Azumi yang berada di samping Sasuke berdecih dan bergumam untuk tingkah laku Karin. "Dasar jalang."

"Kau pergi lah, dan cari Informasi." Perkataan Sasuke berhasil membuat semangat Karin sirna. Dengan lesuh Karin mengangguk dan beranjak pergi.

Kini tersisa Sasuke dan Azumi. Dua ninja borunan yang mengkhianati desa Konoha demi kekuatan semata. Azumi menatap Sasuke dari belakang lalu sedikit menepuk pundak pria itu.

"Ayo kita lanjutkan perjalanan kita," ajak Azumi.

Sasuke dan Azumi pun sudah tumbuh menjadi remaja dengan rupa yang menawan. Kepribadian mereka pun hampir sama. Sasuke semakin dingin dan Azumi pun juga berkepribadian dingin. Sudah tidak ada lagi Azumi yang lemah lembut seperti tiga tahun yang lalu.

Setelah mengetahui dirinya dimanfaatkan Orochimaru, Azumi akhirnya memutuskan untuk ikut bersama Sasuke. Karena ia merasa lebih aman ketika bersama Sasuke.

****

Setelah membagi tim, akhirnya Kakashi dan yang lain berpisah. Saat ini (Y/n) berjalan beriringan bersama Sakura ditengah pasar sebuah desa yang ada di negara Api ditemani oleh dua buah anjing ninja milik Kakashi. Yang satu berbulu putih keabu-abuan dengan mata tajamnya. Dan satu lagi berbulu kuning kecoklatan dengan mata malasnya.

"Kau terlihat tergesa-gesa, Sakura-chan." Anjing berbulu putih itu bersuara,. bermaksud menyindir Sakura yang tampak gelisah.

"Kenapa kalian para wanita tidak mencoba untuk mundur saja?" Anjing berbulu kuning itu pun ikut bersuara dan membuat (Y/n) memutar kedua bola matanya malas.

Maksud perkataan anjing berbulu kuning ini adalah perasaan Sakura kepada Sasuke. Apa segampang itu dia menyuruh seseorang untuk mundur?

"Jika masih bisa maju, kenapa harus mundur?" Celetukan (Y/n) berhasil membuat anjing berbulu kuning itu diam.

"Aku dan Sasuke-kun tidak seperti itu! Aku hanya ingin Sasuke-kun tau bagaimana perasaan ku dan semua orang. Kami selalu menunggunya pulang, begitu juga dengan Azumi," ujar Sakura dengan kepala yang tertunduk.

(Y/n) tersenyum tipis, jika dibandingkan semua temannya, (Y/n) salut dengan Sakura. Sakura tetap menaruh perasaannya kepada pujaan hatinya meski dirinya tahu saat ini pujaan hatinya sudah menjadi seorang kriminal.

Sakura dan Tenji sama. Orang yang mereka cintai sama-sama berkhianat dan (Y/n) salut dengan mereka berdua.

"Perasaan bukanlah hal yang harus dipaksakan," ucap (Y/n) sambil mengusap bahu Sakura.

Anjing berbulu kuning itu menghela nafas lalu mengalihkan pandangannya ke depan. "Aku mengerti. Jadi, jika mundur tidak berhasil. Kenapa kita tidak mencoba mengendus?"

Kemudian anjing berbulu kuning itu mulai mengendus tanah yang akan ia lalui. Setelah mengendus cukup lama, sesuatu hal berhasil membuat ia terkejut.

"Aku mencium bau Sasuke dan Azumi!"

(Y/n) dan Sakura menoleh ke arah anjing berbulu kuning itu. Lalu kedua anjing ninja milik Kakashi terus mengendus dan (Y/n) serta Sakura berjalan beriringan mengikuti arah jejak kedua anjing tersebut.

(Y/n) mengendarkan pandangannya ke seluruh tempat. Sebentar, (Y/n) seperti kenal tempat ini. Ia seperti pernah ke sin-

(Y/n) dengan cepat menutup sebagian wajahnya menggunakan jubahnya. Mengamankan wajahnya dari sekitaran tempat yang ia lalui saat ini adalah hal terpenting.

"Kau kenapa, (Y/n)?" tanya Sakura. Ia bingung dengan gelagat (Y/n).

(Y/n) hanya menggeleng kecil dengan suara kekehannya yang seolah-olah mengatakan ia tidak apa-apa.

Beberapa bulan yang lalu saat dirinya sedang menjalankan suatu misi, (Y/n) pernah singgah ke pasar ini dan saat itu ia kehilangan uang simpanannya untuk perjalanan misi. Akhirnya (Y/n) mengikuti sebuah ajang judi. Untuk mendapatkan uang ia harus menang. Hanya saja (Y/n) tidak memiliki ilmu apapun tentang Judi.

Akhirnya ia berbuat curang dan berhasil menang. Ketika dirinya ketahuan, ia dengan segera pergi meninggalkan pasar ini. Bahkan wajah-wajah warga yang marah dengan tindakannya masih teringat dengan jelas.

Itu adalah pengalaman yang buruk dan tidak akan pernah ia lupakan. Maka dari itu, sepulang dari misi tersebut (Y/n) meminta kepada Tsunade untuk mengajarinya judi namun ditolak mentah-mentah.

"Aromanya semakin dekat!"

Lupakan masalah judi itu. Saat ini anjing berbulu kuning itu memberitahu kalau aroma Sasuke dan Azumi semakin terasa dekat.

(Y/n) kembali menajamkan penglihatannya tetapi ia tidak melihat siapa pun. (Y/n) dan Sakura menatap kesekitaran tetapi tidak juga menemukan sosok Sasuke ataupun Azumi. Padahal kedua anjing ninja milik Kakashi memberitahu kalau aroma Sasuke dan Azumi semakin dekat dan sangat dekat.

Saat mereka berjalan, tanpa sadar mereka berpapasan dengan Karin. Tidak saling tegur sapa atau bertatapan karena mereka tidak saling kenal. Setelah berjalan cukup jauh, Sakura menghentikan langkahnya dan melirik ke belakang. Ia merasakan sesuatu hal.

"Ada apa?" tanya (Y/n).

"Bukan apa-apa."

"Sial! Baunya semakin menjauh!"

Mereka berempat terus melangkah maju untuk mencari bau Sasuke yang mulai menghilang. Ini cukup sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

(Y/n) pun merasa pengap karena sepanjang jalan ia terus menerus menutup wajahnya dengan jubahnya.

"Baru sebentar saja aku sudah pengap, bagaimana dengan Kakashi-sensei yang sampai part ini pun belum ada scene membuka maskernya? Apa dia tidak pengap?"

(Y/n) berbicara di dalam pikirannya. Hal ini cukup membuatnya bingung.

"Apa kau mencium aroma Sasuke dan Azumi?" tanya Sakura.

Anjing berbulu kuning itu kembali mengendus-endus tanah yang akan ia lalui namun hasilnya nihil, justru bau Sasuke dan Azumi semakin memudar.

"Apa kita sudah melewati sesuatu?" gumam (Y/n).

"Itu bisa saja. Bisa saja aroma yang aku endus tadi adalah aroma orang yang bersama Sasuke atau bersama Azumi," sahut anjing berbulu kuning itu membenarkan perkataan (Y/n).

Di tengah-tengah acara mencari, tiba-tiba (Y/n), Sakura, kedua anjing ninja Kakashi serta penduduk yang berlalu-lalang di pasar menaruh perhatiannya pada satu titik.

Kening (Y/n) tampak mengerut, sebuah bendungan putih yang diterka-terka terbuat dari tanah liat menjulang tinggi ke atas langit. (Y/n) mendongak dan menatap bendungan tanah liat yang berposisi jauh dari posisi berdirinya saat ini.

"Apa itu?" tanya Sakura.

"Bisa saja itu Sasuke ataupun Azumi." Entahlah, otak (Y/n) langsung terarah pada dua manusia yang menjadi incarannya saat ini.

"Sebaiknya kita ke sana." Anjing berbulu putih memberikan usul.

Namun, saat hendak melangkah menuju tempat tersebut, secara tiba-tiba bendungan tersebut meledak membuat hembusan angin kencang menerpa (Y/n) dan sekitarnya. Apa ledakan itu sangat besar sehingga bisa menghasilkan hembusan angin sampai ke tempat ia berada saat ini?

"Sebaiknya kita bergegas ke sana!"

Semua menganggukki perkataan (Y/n) dan mereka semua bergegas meninggalkan pasar tersebut. Di tengah-tengah lariannya, akhirnya (Y/n) bisa melepas jubah yang menutupi sebagian wajahnya.

Sakura yang melihat tingkah (Y/n) pun bertanya. "Kenapa kau menutup wajah mu tadi?" tanya Sakura.

"Ceritanya terlalu rumit untuk dijelaskan."

-
-
-

Saat (Y/n), Sakura, dan kedua anjing ninja Kakashi tiba, ternyata yang lain juga sudah ada di sana. Semua tampak berdiri memperhatikan bekas ledakan tersebut.

"Sepertinya hal ini sudah menarik perhatian kita semua," ujar (Y/n) setibanya.

Kemudian (Y/n) berdiri di antara Naruto dan Tenji.

"Sepertinya Sasuke dan Azumi baru saja dari sini." Kiba sudah menganalisa aroma-aroma disekitar sini dan dirinya menemukan tiga aroma tubuh. Dua aroma pria dan satu aroma perempuan.

"Tanah liat ini ... sepertinya aku pernah melihatnya." (Y/n) bermonolog dan membuat Naruto menoleh.

"Apa yang kau ketahui?" tanya Naruto

"Seingat ku, ini sepertinya tanah liat milik Deidara salah satu anggota Akatsuki yang pernah kita hadapi sewaktu penyelamatan Gaara," jawab (Y/n).

"Aku mencium bau Sasuke!"

****

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: Truyen2U.Pro