17. Punishment

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Halo apa kabar, semoga tidak lama menunggu BEFORE THE DAWN. Jangan lupa untuk memberikan bintangnya lebih dahulu sebelum membaca part ini.

⭐⭐⭐⭐

Baik metode lunak ataupun keras, aku mengenyahkan empati demi mengubah vampir segera tunduk. Kesadaran vampir berjalan lambat karena sulit mengklasifikasikan apa yang mereka minum. Beberapa alergi darah donor karena mereka lebih suka darah hewan. Beberapa lagi ada yang langsung cocok. Setelah mengenali tipe minumannya, aku mengumpulkan para vampir sesuai jenis minumannya dan membiarkan mereka bersosialisasi.

Meski begitu, tidak urung ada yang mati dalam perkelahian. Bukan masalah karena yang cepat mati adalah vampir yang bakalan bermasalah di dunia manusia. Vampir itu sangat serakah dan lebih gampang haus darah. Daripada bermasalah, lebih baik diuji ketahanannya di depan vampir lain.

Lepas dari itu, vampir-vampir yang nyaris lulus bakalan dikumpulkan dengan manusia pendonor. Diperkenalkan bagaimana cara memperoleh donor, berikut cara membelinya. Dan karena itu, para vampir harus bekerja. Klan Gyeonghui tidak bermurah hati memberikan segepok uang secara gratis. Vampir harus berusaha sendiri dan mengerti kalau haus harus melakukan apa.

Jika semuanya siap, para vampir bakalan berinteraksi di bawah perlindungan klan. Jika ada yang melanggar, siap-siap saja dibunuh oleh para dewan atau vampir yang ditunjuk sebagai algojo. Sejauh ini aman-aman saja, kecuali yang tertangkap oleh gereja Sowon.

Namun, demi antisipasi kalah jumlah, pelatihan secara masif dan impresif. Ketua Park mengangguk puas karena mendapatkan beberapa pekerja yang bisa diandalkan. Karena itu aku merasa baik-baik saja.

"Dengan adanya pelatihan ini, kuharap siapapun tidak menggigit manusia secara sembarangan. Hanya kalau ada masalah mendesak saja. Kesempatan kedua bagi kita sangat berarti, Woonyoung-ah. Aku prihatin hari ini ada yang mati," pesan Ketua Park saat mendengar ada yang dibakar sampai menjadi abu.

"Sangat disayangkan," aku menyahut pelan. "Namun, vampir-vampir yang sejak awal bermasalah juga tidak seharusnya dapat kesempatan ketiga, bukan?"

"Ya. Namun, tidak ada jaminan dari uji di sini, vampir tetap akan ingat ajaran kerasnya. Bisa jadi dia hilang akal kelak."

"Karena itulah hukum selalu ditegakkan, Ayah. Vampir akan mengenali konsekuensi dari segala tindakannya."

Ketua klan mengangguk puas. Sejauh ini pembangunan ulang istana barat berjalan lancar. Pembebasan tanah dan diikuti kepemilikan beberapa aset tanah. Sebagai vampir yang berinteraksi dan melakukan jual beli dengan manusia, vampir harus melakukan banyak hal untuk memperoleh uang. Pekerjaan yang paling nyaman adalah di bidang investasi pertanahan. Ketua sibuk melakukan jual beli tanah agar mengeruk uang sebanyak mungkin. Dengan begitu bisa membungkam mulut manusia yang banyak bicara dengan kekayaan melimpah.

Kesempatan kedua sebagai makhluk bayangan tidak segampang yang dikira. Namun, vampir tetap akan berusaha untuk sembunyi tanpa harus menyakiti makhluk lain.

"Nona Jang," panggil Leeseo saat aku kembali melamun.

Sudah berjam-jam yang lalu Ketua Park pergi dari PVC. Aku sudah bosan berada di dalam terowongan, mengamati satu per satu proges para vampir.

"Shim Jake lolos sosialisasi dengan para vampir lainnya. Dia juga mengenali manusia dan bertahan untuk tidak menyakitinya. Persahabatan dengan manusia juga mengesankan," lapor Leeseo seraya membaca papan laporan di tangan.

"Oh, ya. Sudah berapa lama sejak aku mengurus tempat ini, Leeseo-ya?"

"Empat bulan, Nona Jang."

Aku semakin termangu. Tidak terasa waktu berlalu semenjak melatih para vampir. Aku tidak kenal istirahat. Bagaimana bisa istirahat jika vampir tidak bisa tidur? Sesekali bagian tubuh ada yang cedera akibat serangan vampir yang memberontak. Aku senang sejauh ini, upayaku membuahkan hasil.

"Kenapa Jake butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri?" Aku mengajukan pertanyaan. Lebih tepatnya monolog. Pandanganku semakin menerawang jauh ke depan.

Leeseo tidak menjawab. Dia tahu aku bakalan mengamuk kalau mendengar jawaban tidak memuaskan.

"Apakah ada masalah dengan genetika dari pendahulu?"

Mungkinkah Ketua Park membutuhkan waktu yang sangat lama saat berproses dari manusia menuju vampir? Barangkali aku juga sama. Aku tidak menyadari bahwa perubahanku tidak hanya satu dua tahun. Ada banyak ingatan yang hilang timbul dan kukira cuma ilusi saja. Ingatan orang lain jauh lebih baik dibandingkan ingatanku sendiri.

Tidak puas dengan sikap tenang Leeseo, aku menutup beberapa dokumen dan memasang sepatu boot selutut. Leeseo mengekor di belakang. Langkahnya terendam di balik langkah kakiku yang berisik, tidak sabaran dan menghentak seperti anak kecil. Aku sengaja melakukannya karena ingin semua orang lain tahu akan kemunculanku.

Pintu keamanan satu persatu terbuka. Aku mengontrol sekumpulan vampir yang bersosialisasi dengan manusia. Bercanda dan bicara satu sama lain. Untungnya para manusia itu betah tinggal dan tidak protes atas layanan sebagus hotel internasional. Sunghoon pandai menyeleksi orang. Ada yang profesinya sebagai chef terkenal di luar negeri. Sehingga 10 manusia ini enggan keluar dari terowongan. Bagaimana tidak kalau makanannya sangat enak? Aku jadi penasaran apa jadinya bila pasokan makanan berhenti dikirim. Manusia itu akan menggila selayaknya para vampir yang haus darah. Rasa lapar ataupun haus bagi semua makhluk sangat menyakitkan.

Sebuah meja sepanjang 2 m itu dikerumuni oleh sekumpulan orang sebagian ada yang wajahnya memerah akibat mabuk wiski. Sementara itu, vampir meneguk gelas anggur berisi darah dengan tenang.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?" Aku berteriak kencang.

Bisa-bisanya semua orang di dalam ruangan itu mabuk akan suasana khususnya para manusia yang meminum alkohol. Sebagai pendonor, titik seharusnya mereka mengkonsumsi apapun di luar kesepakatan termasuk minum alkohol. Alkohol sangat dilarang masuk ke dalam pusat pelatihan, Kecuali alasan medis.

Beberapa orang tersentak akan teriakanku. Jang Woonyoung yang gemar menggerutu dan bersikap dingin ini, habis kesabaran. Aku benci bukan main dengan para pelanggar aturan.

Aku memencet tombol di arloji. Tombol itu dibuat khusus untuk memanggil petugas bersenjata. Derap kaki berirama terdengar beberapa detik kemudian. Pistol teracung ke arah target.

"Kalian, akan dihukum. Tidak ada makanan untuk tiga hari ke depan. Setetes air minum pun tidak." Aku melempar tatapan sedingin mungkin.

"Kalian bisa apa? Mana bisa hidup tanpa darahku, ha!" Salah satu komentar dari manusia itu mengganggu ketenanganku.

"Kurung dia!"

Andai ada aturan boleh membunuh manusia, tentunya akan kulemparkan dia ke vampir paling gila di sel terbawah sekalipun.

"Para vampir ini, bawa ke ruangan 000!"

Baik Leeseo maupun petugas bersenjata sama-sama tercengang akan keputusanku. Ruangan itu sangat terkenal dengan hukuman paling sadis untuk mengubah vampir agar segera tunduk kepada aturan. Kalaupun tidak berhasil, maut akan menjemputnya melalui besi berujung lancip ukuran diameter 1 m. Pasak itu akan dihujamkan sedikitnya 10 kali hingga jantung vampir hancur tidak terbentuk. Vampir muda akan bernasib jauh mengerikan dibandingkan manusia.

Sudah kubilang, tidak ada kesempatan kedua.

Manusia bisa berharga, tetapi tidak dengan para vampir yang lebih kuat dan sinting dibandingkan makhluk lainnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Btw baca judul work ini nggak asing kan, sama sebuah lagu yang adiktif di kuping. Tariannya sempat bikin heboh pada masanya karena gerakan dance yang sulit ditiru. Kalo kamu bisa menyebut penyanyinya dengan tepat, sesegera mungkin aku update dalam satu atau dua jam, tergantung seberapa rame yang menjawab.

Kabar baiknya, merek dagang grup ini udah diambil alih sama leader kesayangan, di mana aku pernah tumbuh menghabiskan separuh usia 20anku dengan menyukai sepenuh hati ada grup itu.

Grup apakah itu?

Iyaaaaa TMI

Alasan aku mengambil lagu ini karena kalo lihat video klipnya, ada instrumental terakhir yang gloomy, misterius dan horor banget. Dari situ aku memutar berulang kali buat menambah kesan cerita ini bisa gelap. Kalo di work Choose or Chosen kan, aku cuma memutar lagu teaser WALK THE LINE. Kalo before the dawn, enggak. Karena emang sesuka itu dan kebetulan bangettttttttt sebelum kenal Enhypen, my Muse for writing is 7 Romeo. But at least, so sadly, my most ultimate bias leaving form the grup who I am love. Gapapa. Kabar satu ini kalo akhirnya merek dagangnya diambil Babang Sunggyu, udah sebahagia itu karena lima tahun penantian ditinggal hiatus, ambyaaaaar.

HAPPY WAITING! 08 MEI 2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro