Ʀ/14

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hayi mengeratkan coat maroonnya, lalu dengan malas masuk ke dalam mobil bersama Seunghoon dan Seulgi. Ini acara kencan mereka kenapa Hayi yang jadi obat nyamuk?

Setelah beberapa kali terkena macet, mereka akhirnya sampai. Orangtua Hayi dan Seunghoon kebetulan sedang di Jinhae, mengunjungi nenek mereka. Jadi Hayi dititipkan pada Seunghoon.

Tapi bukan jadi obat nyamuk kayak begini. Mending bagi Hayi duduk makan pizza di rumah.

"Merengut melulu, Dek," alih-alih menggandeng Seunghoon setelah turun dari mobil, Seulgi langsung merangkul pundak Hayi.

"Males gue tuh jadi obat nyamuknya kalian. Suka gabut di tempat gue mah," tukas Hayi kesel. Banget.

"Iya sorry deh, yuk masuk. Di luar dingin," Seulgi menyeret Hayi masuk, meninggalkan Seunghoon yang berjingkrak-jingkrak di samping mobil karena kesal.

∆¶∆

Seulgi tetap menggandeng lengan Hayi sambil menggenggam tangan Seunghoon di sisi yang lain. Ia memang pandai merebut hati siapa saja di sekitarnya.

"Kita makan di sini aja ya, ini restoran langganan Kakak, Hay. Biasanya..."

Seulgi menghentikan omongannya karena Hayi tak mendengarkannya. Hayi sedang memandang lurus sosok cowok di depannya yang lagi ketawa bareng cewek bermata lebar di depan mereka.

Kala itu, Seunghoon mengikuti arah tatapan Hayi. Lalu merasa menyesal bertemu dengan Hanbin dan teman kencannya di saat yang tidak tepat seperti ini.

"Hanbin? Udah lama nggak ketemu," Seunghoon menghampiri meja Hanbin dan menyalaminya.

Andai aja, Hayi bisa menyapa Hanbin yang di hadapannya kini sehangat kakaknya. Sayangnya enggak. Untuk sekedar menghampiri meja Hanbin saja kaki Hayi rasanya ngilu dan kaku.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro