"Galau mulu, padahal udah selesai UTS. Gue nggak mau ya pipi bakpao lo sampe tirus, Hay, gegara lo galau masalah cinta doangan," Seunghoon yang bercelana pendek, berkaus putih duduk di kasur Hayi sambil nyemil.

Hayi duduk di kursi belajarnya, ia nggak banyak menanggapi ucapan sang kakak. Hanya menghela napas panjang setelah teringat masa lalu yang sedemikian rupa ribetnya.

"Jaewon ngajak balikan, Bang," Hayi ngomong kayak gitu sambil sedih, seolah terbebani.

"Bagus dong. Impian Papa buat dapet mantu anak konglomerat bisnis properti bakalan tercapai."

"Baaaanggg, gue serius ih!"

"Beneran, Hay. Maka itu kenapa Papa sayang banget sama Seulgi, soalnya dia jurusan akuntansi. Otaknya pasti berhubungan sama duit, calon mantu inceran Papa banget dah. Kalau gue sih milih Seulgi karena sayang, jelas."

Hayi diem, memutar otak. Kayaknya kasus percintaan abangnya nggak terlalu jauh berbeda dengannya. Bisa aja, walau agak sengklek otaknya gitu Seunghoon bisa kasih nasihat.

Jadi Hayi memberanikan diri untuk bertanya.

"Bang, kalau Kak Yubi ngajak balikan, lo mau nggak? Milih sama Kak Yubi atau mempertahankan hubungan sama Kak Seulgi?"

Seunghoon tidak jadi melahap kripik singkong yang sudah siap masuk ke dalam mulutnya. Wajah Seunghoon berubah cemberut, tak menyangka jika adiknya akan menanyakan hal semacam ini.

"Emmm, nggak ada pertanyaan lain gitu?" Hayi menggeleng cepat.

Seunghoon menghela napas panjang sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Hayi.

"Kalau diajak balikan mantan pacar kayak Yubi, siapa yang nolak? Dia cinta pertama gue, Hay, cewek idaman gue waktu SMA walau baru dapet pas kuliah," Seunghoon menjeda. "Tapi karena gue lebih sayang ke Seulgi, jadi gue bakalan milih lanjut sama Seulgi aja."

"Sialan! Terus kesimpulannya?"

"Seulgi aja. Lagian kalau emang sayang, gue nggak bakalan putus sama Yubi, kan?"

Lalu Seunghoon pergi dari kamar Hayi. Meninggalkan Hayi dengan kebingungannya. Masalah mereka agak sama sih, tapi kan dirinya dulu putus dengan Jaewon bukan karena udah nggak sayang lagi. Tapi karena Jaewon mau dijodohkan. Terus kalau udah kayak gini, gimana dong?