∆31/¶

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Karena udah selesai urusan di rumah Hanbin, udah makan malam juga, akhirnya Hayi pulang. Awalnya memang ada niatan pulang dijemput abangnya, tapi karena abang Hayi jahatnya kadang suka kambuh, jadi Seunghoon ogah jemput Hayi. Malah menyuruh Hayi minta diantar sama Hanbin.

Lagipula mama Hanbin udah yang heboh sendiri minta Hanbin mengantar Hayi. Kasihan anak perawan pulang sendiri malam-malam. Padahal nggak tau aja si mama kalau Hayi udah rapat pulangnya malah sampe jam berapa.

"Ayo naik," Hanbin kasih Hayi helm sambil nyuruh naik. Hayinya nurut.

Hanbin nggak nyuruh Hayi pegangan kayak waktu kemarin. Sebagai gantinya, Hanbin bawa motornya pelan banget. Mana jalanan udah mulai sepi. Jadi angin malam makin berasa semilir.

Kalau nggak cepet sampe rumah agak bahaya, harusnya. Bukannya takut dibegal, tapi Hayi bisa ketiduran di motor saking lamanya.

"Bin," Hayi memberanikan diri mengutarakan isi kepalanya. Jantung Hayi udah nggak karuan, mau lompat-lompat saking gugupnya. "Hanbin denger gue nggak?"

"Gue dengerin, Hay. Lo ngomong aja," balas Hanbin.

"Anu, gue... mau minta maaf."

Seketika itu Hanbin langsung mengerem motornya dan berhenti di sisi jalan. Dari kaca spion ia melihat wajah Hayi yang terlihat amat bersalah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro