∆37/¶

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kemarin di anter Hanbin ya?" Bobby membawakan Hayi secangkir teh setelah mereka makan malam bersama anak-anak panitia lain.

"Iya," Hayi menjawab sambil menerima tehnya, lalu mengernyit heran. "Kok lo bisa kenal? Dikasih tau sama temen lo yang sekampus sama dia?"

"Jawaban lo bener, tapi lebih bener lagi gue sama dia pernah ngopi bareng di Mbak Dara."

BYUURRR

Hayi menyemprotkan teh hangatnya ke sepatu Bobby. Dirinya kaget.

"Woy! Kampret!" Bobby mengumpat sambil kebingungan mencari kain untuk mengelap sepatunya yang basah.

"Kok bisa ngopi bareng?" Hayi memekik. Penasaran.

"Jinhwan kan kakak tingkat dia, sedangkan gue temen sekelasnnya Jinhwan waktu SMA, nggak ada yang nggak mungkin dong. Wah sialan lo Hay, kena celana gue nih!"

Ini kesempatan bagus bagi Hayi, setidaknya kalau mau tanya apa-apa soal Hanbin nanti, udah ada sumber informannya. Hayi pikir, ada guna juga mengenal Bobby selama ini.

"Gimana anaknya, Kak?" Hayi tanya di sela kegiatan Bobby mengelap sepatu bekas semburan teh dari Hayi.

"Baik sih, asik diajak ngobrol dan wawasannya luas sebagai anak yang nggak ikut organisasi. Kalo kata Jinhwan sih, Hanbin lebih suka jalan ketimbang bergumul sama rapat, dan dia salah satu cowok most wanted di kampus karena selama ini pasti menang kalau ada event rapper. Dia waktu itu nongkrong sama gue pas elo sama mantan lo lagi di depan restonya Mbak Dara, kalau nggak salah inget ya, Ndut."

Hayi memejamkan matanya, merasa masalah dunia percintaannya semakin runyam saja. Kenapa Hanbin harus melihat mereka berdua di sana coba?
















sorry ya kemarin lupa update huhu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro