∆46/¶

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Futsal lo?" Hayi iseng bertanya ke Seunghoon yang mengemasi sepatu, air isotonic, dan hapenya ke dalam tas.

Seunghoon hanya melirik Hayi sekilas sebelum berdiri dari kursi. Membuat Hayi ikut berdiri karena abangnya belum menjawab pertanyaannya.

"Apa sih kepo banget lo tumbenan, Ndut," Seunghoon ngedumel.

"Jawab kali, penasaran gue!"

"Udah tau gue nyiapin sepatu futsal, masa iya gue mau balet?"

"Kok bisa janjian? Hanbin gue hubungin nggak bisa melulu padahal. Jawab! Jan main rahasiaan sama gue ya, Bang!"

"Hapenya Bang Hanbin rusak, Kak," sahut Hanbyul tanpa mengalihkan pandangan dari buku gambarnya.

"Udah noh wawancara adik ipar lo ae, anak kecil kaga mungkin bohong. Apalagi soal perasaannya sendiri, nggak kayak elo!"

∆¶∆

Jadi sejak kepergian Seunghoon, aslinya Hayi pengen banget tanya soal mantan gebetannya itu. Tapi Hayi mah nggak mau ganggu Hanbyul, plus kegedean gengsi.

"Byul," Hayi nyolek Hanbyul, yang dicolek noleh. "Bang Hanbin beneran rusak hapenya?"

Hanbyul mengangguk. Lalu mainan buku gambar lagi. Duh, anak organisasi, ketua divisi, bahkan vocalist band loh, tanya kabar mantan gebetan aja grogi cuy.

"Abang hapenya rusak itu lumayan lama, Kak. Abis Abang bego sih, hape dibawa masuk ke toilet, ya kecemplung lah."

Untuk beberapa saat, Hayi merasa ingin tertawa. Tapi ia tahan, biarlah Hanbyul menistakan abangnya.

"Terus kan abang nabung buat beli hape soalnya mama lagi pengeretan buat sekolahku. Lagian kan itu salah Abang sendiri, yaudah dia kerja part time buat nyicil. Galau mulu Abang mah karena nggak bisa ngabarin Kakak."

"Kan ada hape Mama?"

"Mama nggak mau pinjemin. Abis Abang tuh boros kuota."

"Sekarang udah bisa beli hapenya?"

"Beloman. Miskin sih, hehe. Engga bisa nabung dia. Mana lebih sering duitnya diporotin Mama buat jajannya aku lagi. Makin kangen Abang karena nggak bisa ngehubungi Kakak."

Begini saja Hayi serasa melambung, padahal bukan Hanbin yang bilang kangen secara langsung. Tiba-tiba Hanbyul noleh ke Hayi sambil bilang.

"Ambyar ya?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro