Ʀ/7

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Han..." suara Hayi seperti helaan napas. Tak mengeluarkan bunyi, dan hanya berembus sepi.

Tapi mata Hayi tak melepas sosok jakung yang tersenyum padanya kini. Ia tumbuh sehat rupanya, setidaknya itu yang dipikirkan Hayi. Ada sebagian dari diri Hayi yang bahagia, melihat Hanbin berdiri tegap di hadapannya. Namun sebagian lagi merasakan lara karena mengingat betapa dulu Hanbin menghilang begitu saja dari hidupnya tanpa ada kabar hingga Tuhan mempertemukan mereka hari ini.

Hanbin hanya menyapa demikian, selanjutnya ia kembali sibuk menjadi koordinator lapangan lagi. Mengarahkan bintang tamu menuju ruangan mereka. Sama sekali Hanbin tak mencuri kesempatan untuk berbicara atau sekedar memandang Hayi.

Apa Hanbin udah berubah? -Hayi

∆¶∆

"

Uh baby, is only you, you. You make me, run to you, run to you, baby," Hayi menyanyi di panggung, menikmati alunan musik dari teman-temannya.

Sambil matanya mencari sesosok cowok yang menjungkirbalikkan hidupnya. Menepis segala trauma akan sakit hatinya dulu.

Ah, Hayi gelisah. Padahal orang yang meninggalkannya kemarin kini dekat dengannya, tapi orang yang menyembuhkan lukanya malah harus jauh darinya.

Mata Hayi menangkap sosok Hanbin yang berdiri di depan panggung. Posisinya benar paling ujung, tapi Hayi bisa memastikan kalau itu Hanbin. Ia di sana, memperhatikan Hayi dengan seksama juga.

"I'm, wanna be yours," pandangan Hayi tidak bisa lepas dari tatapan mata Hanbin saat dirinya kembali mendapat bagian bernyanyi. "Don't know why, why we waiting so long. My heart, my soul, my body. I wanna be official."

Dan setelahnya, Hanbin pergi karena seseorang memanggilnya. Mata Hayi mengekori mata Hanbin, hingga sosok itu hilang di ujung belokan.

Hanbin, aku harus apa? Ada rindu yang belum selesai, Hayi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro