END OF THE WAR

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

!!! VOMMEN VOMMEN !!!

Hari ini adalah hari yang sangat indah bagi Hermione Granger. Senyuman tak henti merekah indah di wajahnya. Semua bayangan tentang Hogwarts dan teman-temannya memenuhi angannya. Terlebih sekarang pikirannya sedang tertuju pada satu orang yang selalu membuatnya bahagia setelah perang berakhir.

Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Ronald Bilius Weasley. Iya, sejak perang berakhir mereka berpacaran dan selama Hogwarts diliburkan untuk renovasi, mereka menghabiskan waktu dengan berkencan dan tidak lupa berkumpul di the Burrow bersama keluarganya dan Harry.

Alasan mengapa dia sangat senang dengan hari ini adalah karena hari ini dia akan kembali ke Hogwarts dan menjadi siswa tahun ke-7. Bersama dengan teman-teman dan pacarnya, Hermione sangat yakin 100 persen hari-harinya akan sangat menyenangkan.

Dia pun akhirnya bergegas menyiapkan barang-barangnya dan turun ke bawah untuk sarapan bersama orangtuanya. Mengingat saat Hermione meng-Obliviate mereka, Kingsley akhirnya memiliki cara untuk mengembalikan ingatan mereka dan ya... Disinilah mereka saat ini. Duduk bertiga dan menikmati sarapan pagi yang hangat dan lezat buatan ibunya.

"Jadi, kau yakin akan pergi sendiri ke Hogwarts? Tanpa kami temani?". Tanya Richard yang masih fokus pada kopi dan koran Muggle nya.

Hermione yang baru saja menelan roti lapis tuna kesukaannya tersenyum dan menggeleng. "Dad, ayolah. Aku bukan anak berusia 11 tahun lagi yang harus ditemani untuk membeli perlengkapan di Diagon Alley. Lagipula Ron akan menjemputku kesini, tenang saja". Lalu gadis itu melanjutkan melahap pancake saus madu miliknya.

"Aahhh... Benar, Ron Weasley. Bagaimana hubunganmu dengannya nak? Apa semua baik-baik saja?". Tanya Elena, ibu dari gadis cantik bernama Hermione.

"Kami baik mom. Ron selalu tau cara untuk membuatku tertawa saat sedih. Oh... Dia sangat manis". Pikiran Hermione kini terbang mengingat wajah kekasihnya itu. Dia tidak sadar kalau bel pintu berbunyi sampai Helena menepuk pundaknya.

"Hey sayang, apa yang membuatmu melamun? Tolong bukakan pintu".

Hermione akhirnya beranjak dari kursinya dan menuju ke pintu. Saat pintu itu dibuka, mata coklat gadis itu berbinar sempurna. Dihadapannya berdiri seorang pria jangkung dengan freckles di wajahnya dan rambut merahnya.

"Ron!". Gadis itu langsung menghambur ke dalam pelukan pria itu.

"Hi Mione. Siap untuk pergi?". Tanya Ron sambil membalas pelukan Hermione. Tidak lama, gadis itu melepaskan pelukannya. "Oh Ron, kenapa terburu-buru. Ayolah masuk dan ikut sarapan dulu".

Namun Ron menggeleng pelan. "Nope. Aku sudah sarapan pagi tadi, dan jika kau tidak keberatan nona manis, segera bersiap dan kita akan segera pergi". Ujar Ron menggoda. Mendengar Ron memanggilnya manis, wajahnya terasa terbakar. Dia sangat yakin wajahnya sudah menyamai warna kepiting rebus saat ini. Lalu ketika Hermione berbalik, tangannya ditarik oleh Ron. Bibir mereka menempel dengan sempurna.  Tapi itu tidak terjadi terlalu lama karena Hermione segera masuk dengan pikiran yang buyar.

Setelah Ron menunggu di ruang tamu sekitar setengah jam, Hermione akhirnya turun dari lantai atas dengan membawa koper besar yang berisi semua barang-barangnya.

"Kau sudah siap?". Tanya Ron. Gadis itu mengangguk.

"Baiklah. Mr. Granger, Mrs. Granger, aku pamit untuk membawa putrimu".

Helena tertawa mendengar ucapan Ron barusan. "Wah, kau punya selera humor yang bagus nak. Sering-seringlah datang".

Setelah berpamitan, mereka akhirnya pergi ke halaman depan depan dan menggenggam tangan satu sama lain lalu pergi ber-apparate menuju ke stasiun King Cross.

To be Continued...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro