26. The Maze Of Zombie (Hadijah)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Nama: Hadijah
Jurusan:
1. Fanfic
2. THAM

❤❤❤

Pagi ini, terlihat anak anak sma lily di Seoul Korea selatan, tengah menggadakan pameran seni, semua kelas antusias untuk merayakannya, ada berbagai macam aneka makanan dan hiburan yang di adakan oleh siswa siswi sma lily, salah satunya adalah 'labirin zombie', aturan mainnya adalah kau harus mencari makanan yang di sembunyikan di dalam labirin, dan membawanya keluar bersamamu, kalau tidak, kau akan di anggap gagal, dan harus menerima hukuman, akan ada seseorang yang berpura pura menjadi zombie di dalam labirin sebagai tantangannya

Permainan labirin zombie ini hasil kolaborasi antara dua kelas, yaitu kelas XII.1 dan XII. 2. Terlihat siswa dan siswi sangat antusia untuk bermain 'labirin zombie' ini.

Di tengah tengah permainan, dan antrian para pengunjung yang panjang, terlihat salah satu siswi yang sedari tadi _celingak celinguk_ seperti sedang mencari sesuatu, dan tanpa ia sadari, dirinya sudah berada dalam barisan pengunjung yang akan memasuki 'labirin zombie'.

Dan tibalah saatnya untuk memasuki labirin, namun saat itu juga matanya menemukan sosok yang di cari carinya sedari tadi, ia pun keluar dari barisan, dan membuat orang dibelakangnya merasa beruntung dan memasuki labirin itu lebih cepat dari dugaannya.

Anak perempuan yang bernama eunha itu berlari lari kecil menuju seseorang yang dicarinya sedari tadi

"Juhyun!"
Panggilnya dan berhambur kepelukan wanita yang lebih tinggi dari dirinya itu

"Sudah berapa kali aku bilang?, pangil aku ibu guru juhyun!"
Tegas wanita itu

"Tidak, kita seumuran, dan aku akan selalu memanggilmu *juhyun*"
Katanya sambil menekankan kata juhyun

"Eunha, kalau aku setahun lebih tua dari mu, apakah kau akan memangilku ibu guru juhyun?"

"Aku akan memangilmu kakak"

"Dasar"
Gumam wanita itu.

Eunha akhirnya melepaskan pelukannya pada juhyun setelah melihat yuna berdiri di belakang juhyun.

"Yunaaaa"
Eunha kembali berhambur ke pelukan yuna, teman sekelasnya itu.

"Iyah iyah"
Yuna membalas pelukan eunha sambil menetap juhyun

"Juhyun onnie, ada yang ingin ku bicarakan"
Kata yuna

"Hmmm, tidak dengan ku?"
Tanya eunha sambil memanyunkan bibirnya.

Yuna menggeleng pelan sambil tersenyum, dan melepaskan pelukannya.

"Sudah berapa kali aku bilang?, panggil aku ibu guru juhyun"

Yuna dan juhyun berjalan meninggalkan eunha sendirian.

Dan sampailah yuna dan juhyun disebuah bangku taman, dan keduanya duduk di atasnya.

"Baiklah, apakah topik kita sekarang masih tentang pria yang kau sukai itu?"
Tanya juhyun pada yuna

"Iya, hehe, dialah alasan ku mengikuti ekstrakulikuler olahraga berlari"

"Kenapa lagi dengan dia"
Tanya juhyun _to the point_

"Hmm, dia memasuki labirin zombie dengan  teman perempuannya. sekarang itu sudah bukan labirin zombie, tapi labirin cinta"
Keluh yuna

"Oh ya?, kenapa bisa begitu"
Tanya juhyun setengah tertawa

"Karena mereka pasti akan berpegangan tangan karena takut, dan saling melindungi, dan dan dan"
Yuna sudah tidak tau mau berkata apa lagi.

"Dan mereka berpelukan"
Sambung juhyun dengan nada mengejek

"Juhyun!"

Yuna bangkit dari duduknya dan berlari menuju labirin itu, sambil berkata

"Terimakasih sudah mau mendengarkan ku!"
Teriaknya sambil berlari.

Juhyun tersenyum dan bangkit dari duduknya, dan ia pun terkejut karena ada seaeorang yang sudah berdiri di belakangnya

"YA TUHAN!"
Teriaknya kaget

Gadis yang membuatnya kaget itu tersenyum pernuh arti, sambil memegang teko air untuk menyiram tanaman di tangannya.

"Bantu aku menyiram tanaman,juhyun"
Lirihnya

"Seojung, kenapa kau selalu saja membuat orang kaget?"
Tanyanya sambil menggambil alih teko air itu.

"Kau saja yang tidak sadar"

Keduanya pun berjalan menuju atap sekolah, tempat dimana sayuran dan buah buahan di tanam.

Selama perjalanan, hanya di iringi oleh keheningan, berjalan menuju atap itu sangat melelahkan apalagi menggunakan tangga, karena sekolah ini ada 4 lantai, dan terhitung salah satu sekolah elit di korea.

Dan sampailah keduanya di atap sekolah, dari atas situ, mereka bisa melihat seluruh bagian dari sekolah dari atas, dan bahkan mereka bisa melihat para pemain 'labirin zombie' yang ada di dalam sana

"Oh dia terkena jebakan"
Gumam juhyun saat melihat seseorang di dalam labirin yang di gigit oleh siswi yang berpura pura menjadi zombie.

Namun, seojung sadar, bahwa gigitan itu bukan main main, terlihat siswi yang menjadi zombie itu benar benar menancapkan kedua gigi taringnya ke tangan pengunjung.

"Zombie?"
Lirih seojung

Keduanya saling bertatapan, tak lama kemudian seseorang masuk dari pintu atap, itu adalah eunha

"Oh kau menakuti ku!"
Telihat seojung yang wajahnya berubah pucat

"aku menakutkan?, kau jahat!"

"Sudah sudah"
Juhyun menengahi

Eunha memeluk juhyun, dan seketika terdengar teriakan teriakan keras dari bawah lapangan. dan kehancuran yang terjadi pada labirin, membuat semua orang makin  berteriak histeris.

"Juhyun mereka kenapa?, apakah zombienya terlalu menakutkan?"
Tanya eunha dengan suara bergetar.

"Mereka sedang bersenang senang sayang"
Jawab juhyun dengan tubuh dan suara yang bergetar.

Seojung menelan salivanya kasar, manik coklatnya bergetar hebat, ia melihat orang orang mulai berlarian menuju dalam gedung sekolah.

Ia menatap pintu masuk menuju atap itu, memikirkan apa yang harus ia lakukan agar pintu itu ter tutup rapat, dan matanya menangkap sebuah sekop besi untuk menggali tanah, ia segera menggambilnya dan bergegas menutup pintu.

Namun saat ia hendak menutup pintunya, terlihat 2 orang siswi berlari naik menuju dirinya berdiri

"JANGAN TUTUP DULU PINTUNYA!"
Teriak salah satu dari keduanya

Seojungpun menunggu dua anak itu, dan segera menutup pintunya.

"Kalian tidak di gigitkan"
Tanya seojung panik pada sahabatnya itu

"Tidak, kami baik baik saja"
Jawab yerin

"Apa yang harus kita lakukan onnie?"
Tanya salah satu darinya, yewon, sambil terengah engah

"Untuk sementara kita berdiam diri dulu disini, dan...."
Seojung menatap eunha yang sudah menangis dalam diam di pelukan juhyun

"...dan kita harus belajar bertahan hidup mulai sekarang"
Lanjutnya tegas.

Keempatnya terduduk menghadap ke bawah, di mana semuanya yang ada di bawah sama mulai hancur, kepulan asap akibat kecelakaan terlihat dimana mana.

Ada banyak heli kopter yang berterbangan di udara, dan mereka menjatuhkan mayat hidup yang di sebut zombie.

Tiba tiba seseorang menggedor gedor pintu masuk yang sudah di tahan dengan sekop itu

Ia berteriak memohon agar di bukakan pintunya, namun tak ada yang inggin mendengarkannya, sampai juhyun sendiri yang bangun dan bertekad untuk membuka pintu itu, walau sempat di halang oleh seojung.

"Tolong buka!, pria ini membutuhkan pertolongan!"
Teriak anak itu, yang ternyata yuna

Yuna akhirnya di persilahkan masuk oleh juhyun. Yena pun masuk sambil membawa seorang pria yang dia sukai itu.

Namun saat pintu baru saja di tutup oleh juhyun, pria itu mulai berdiri tegak, dan menerkam yuna.

Eunha berteriak karena ketakutan dan kaget akibat pria itu yang tiba tiba mendorong yuna ke pinggir atap, membuat yuna hampir saja jatuh.

Pria yang sudah berubah menjadi zombie itupun berniat untuk menggigit yuna, namun untungnya di sebelah yuna terdapat sekop dari besi.

Yuna pun menendang pria itu, dan menghantamkan sekop besi ke atas kepala sang pria, membuat darah mencuat ke seragam sekolah yuna dan yang lain, di sekitarnya.

Yuna pun melempar pria itu ke bawah, dengan wajah sedih.

"Semuanya, kita akan membentuk klup tinggal di sekolah, berarti tidak ada yang boleh keluar dari sekolah, mulai sekarang, dan guru pembimbing klub ini adalah ibu guru juhyun"
Jelas seojung tegas.

Mulai detik itu, ke limanya mulai bertahan hidup, dan melewati hari hari seperti biasanya, untuk eunha.

Karena bagi eunha, ini semua tak pernah terjadi, bahkan ia masih mengikuti pelajaran, dan berbicara selayaknya ia sedang berbicara dengan orang lain.

Dan bahkan ia percaya bahwa juhyun, seojung, yerin, dan yewon masih hidup, walaupun kenyataannya hanya tersisa dia dan yuna.

Saat mereka mulai keluar dari atap dan mencari tempat yang layak untuk hidup di sekolah ini, saat itu juga yang lain menjadi korban, agar eunha tetap hidup.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro