Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cinta itu tak kenal kapan dia datang dan kapan dia pergi.

Tepat pada saat aku memandang wajahmu pertama kali sungguh penasaran dengan siapa dirimu sebenarnya.

_azie_

Kota bogor dengan surganya keindahan alam yang sangat indah dipandang oleh mata, sejuknya udara setiap pagi tidak membuat seorang wanita berdiam diri di dalam rumahnya. Dengan balutan gamis dan hijab yang senada dengan gamisnya dia berjalan mengelilingi komplek rumahnya.

Saat wanita berhijab itu sedang beristirahat di taman yasmin bersama sahabatnya Indri seorang pria menghampirinya dengan membawa dua botol air mineral lalu memberikannya kepada mereka berdua.

"heh, lama banget sih kamu Zie, perasaan kita janjian untuk lari pagi dari semalam loh. Eeh taunya di tungguin dari tadi abis subuh buat langsung berangkat malah engga ada kabar jangankan massenger atau telpon. BBM aja engga aktif kebiasaan deh engga tepatin janji." Dengan nada yang sedikit emosi sambil menatap Azie sinis

"yaelah maaf Ndri, perasaan kan saya telat dikit ini juga karena si Rudi nih udah tau kita kan janjian jam setengah 6 udah di yasmin ini malah belum bangun tidur otomatis disamper dulu deh. udah gitu tidurnya tuh anak kaya kebo lagi." Azie tertawa saat melihat rahang wajah sahabatnya itu yang mengeras.

"bodo amat emang saya pikirin, udah sekarang sebagai hukuman buat kalian berdua harus teraktir kita berdua sepuasnya." Indri dengan mata puppy eyes meminta kedua sahabatnya itu mentraktir sarapan pagi ini.

Rudi yang merasa bersalah pun mentraktir mereka berdua, terik matahari pun semakin meninggi dan jam sudah menunjukkan pukul sepuluh siang mereka berdua masih di salah satu tempat makan di daerah Yasmin sambil bercanda gurau.

Azie selalu menatap kearah wanita berhijab itu dengan tatapan penuh tanya siapakah gadis cantik jelita itu yang tengah duduk tepat dihadapannya, kenapa dia selalu bersama Indri dan sepertinya sudah sangat akrab sekali. Beberapa pertanyaan terlintas dalam benak Azie.

"biasa aja kali Zie, natapin si Indri kaya begitu, tenang aja engga bakalan ada yang tikung kok kalau kamu suka sama dia," ucapan Rudi dengan polos itu tak menghindari hadiah cubitan dari Indri.

"sembarangan kalau ngomong, udah tau kita bertiga ini pas SD sekelas masih inget deh kejadian-kejadian pas masa-masa sekolah SD. Dimana salah kalian berdua masih pada lucu dan culun parah." Indri mulai membayangkan masa-masa kecilnya.

"Ndri udah yuk, saatnya kita kembali pulang engga enak loh besok kan harus ke sekolah SMK Kosgoro buat nyerahin biodata kita disana," Dila menjeda ucapannya sambil mengambil tas Selempang nya lalu berdiri untuk merapihkan pakaiannya.

"makasih atas traktirannya hari ini, dan semoga kita bisa bertemu kembali. Assalammu'alaikum." Dila dan Indri melangkahkan kakinya keluar dari tempat makan itu sedangkan Azie masih saja menatap kearah dimana kedua punggung wanita itu menghilang.

"mulai deh si sipit melamunin Indri, udah lah engga udah berbohong sama perasaan kamu Zie. Yaelah ini orang engga mendengar ucapan gue, awas aja lebih baik di jahilin aja kali yah!" Rudi mengambil kentang goreng yang tadi dia pesan dan memasukannya pada mulut Azie.

"Astagfirullah Rud, dari dulu engga pernah berubah yah jahilnya awas aja kalau saya balas." Azie mengambil jaket dan topinya lalu berjalan menuju parkiran.

Sesampainya dikediaman mereka berdua, Indri mengajak Dila kerumahnya untuk merapihkan berkas apa saja yang akan di bawa mereka besok daftar ulang di SMK Kosgoro. Setelah selesai menyiapkan berkas-berkas untuk besok di relung hati Dila merasa penasaran dengan pria yang sipit tadi, entah sejak kapan rasa penasaran dan rasa tidak ingin kehilangan itu hadir pada dirinya tetapi dengan cepat Dila membuang jauh-jauh pemikiran itu.

Di tempat lain Mugni Azie Nugraha yang kerap di panggil dengan nama Azie dia mempersiapkan barang-barangnya untuk besok menuju sekolah barunya, yah setelah lulus dari SMP orang tua Azie mendaftarkan putra mereka di SMA swasta di daerah Bogor. Eka memasuki kamar Azie dan melihat saudaranya melamun di tempat duduknya.

"Zie, kata ibu disuruh makan dulu sekarang dan besok kita menyerahkan berkas pendaftaran ke SMA Kosgoro yang sudah ibu dan kakak kita pilihkan," Ucap sang saudara pada Azie, sontak pria itu menatap bola mata saudaranya.

"serius ibu memasukkan kita ke sekolah Kosgoro, elu engga bohong kan,Ka. Awas aja kalau elu bohong gue bikin perhitungan." Lelaki itu menatap sinis saudaranya.

"bener kali, kalau engga percaya liat tuh di atas meja belajar lu ada formulir pendaftaran di SMA Kosgoro, cepet isi dan lampirkan semua persyaratan yang di butuhkan." Eka meyakinkan saudaranya, sontak dengan bahagianya Azie langsung memeluk Eka saudaranya. Dibuatnya penasaran atas sikap Azie hari ini pada dirinya membuat Eka geleng-geleng kepala.

"mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama." Batin Azie

Malam pun tiba dimana Dila tengah mempersiapkan barang-barang keperluan untuk besok MOS (Masa Orientasi Siswa) baru di sekolahnya, setelah selesai merapihkan semua atribut yang akan besok dia pakai dari hijab sampai kaos kaki sudah lengkap semuanya. Dia menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu sebelum tidur lalu berdoa untuk menuju alam mimpi. Pikiran wanita itu selalu dipenuhi dengan banyak pertanyaan, dari siapa nama pria yang akrab dengan Indri sampai ke hal yang lain. Malam semakin larut akhirnya Dila pun tidur.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro