12. Chap Nggak Penting

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Udh dibilang chap nda penting masi aja di baca :"v
Ya sudahlah jgn salain ane ya = ̄ω ̄= ( ̄∀ ̄)
.
.
.
Deva dan cowok itu duduk bersebelahan di Padang rumput itu. Deva pun mulai menceritakan apa yang ia alami.

"Oh jadi kau masih sakit kepala dan akhrinya pingsan saat dipukul?" Kata cowok itu.

"Iya, dan begitu bangun... disinilah aku! Aku sendiri tak tau apa yang terjadi...." kata Deva frustasi.

"Tetapi kalau kau sakit seharusnya kau tak memaksakan dirimu." Kata cowok itu panik.

"Tetapi kalau aku tak bertarung semua temanku dalam bahaya!" Seru Deva frustasi.

Cowok itu terdiam sejenak lalu menghembuskan nafas pelan. "Kau terlalu frustasi." Kata cowok itu santai.

"Maaf..."

"Tak apa, itu biasa." Kata cowok itu sambil melihat ke atas langit.

"Akihiko, kenapa kau lama sekali?" Tanya seorang cowok berambut coklat gelap mendekati cowok yang di sebelah Deva.

"Ups maaf Satoshi." Kata cowok yang dipanggil Akihiko itu sambil berdiri.

"Memangnya apa yang kau lakukan? Siapa cewek itu?" Tanya cowok berambut coklat yang di panggil Satoshi itu.

"Aku Deva." Kata Deva sambil berusaha berdiri.

"Deva?" Tanya Akihiko dan Satoru sedikit kaget lalu mereka saling bertatapan.

"Ada apa?" Tanya Deva yang sudah bisa berdiri.
.
.
.
.
Deva akhirnya mengikuti kedua cowok itu dari belakang. Lalu terlihatlah rumah yang bisa dikatakan lumayan luas yang bergaya sederhana itu. Deva tiba-tiba berhenti dengan sendirinya.

"Ada apa?" Tanya Akihiko yang sadar kalau Deva tak mengikutinya.

"Itu... rumah siapa?" Tanya Deva.

"Kau akan tau nanti." Kata Akihiko sambil tersenyum lalu berjalan lagi diikuti Satoru yang dari tadi berwajah datar.

Dengan penuh tanda tanya, Deva akhirnya mengikuti Satoru dan Akihiko dengan pasrah. Sesampainya di rumah, Satorulah yang pertama kali masuk ke dalam rumah dengan cuek dan berjalan kearah kanan.

"Bo.." kata Satoshi terdengar datar.

"SATOSHI!!! KAU MENGAGETKANKU DESU!!" Teriak seseorang dari dalam.

"Kalau begitu jangan diam di tengah jalan." Kata Satoshi yang terdengar datar.

"Desu..."

"Kau mengerti artinya bukan?" Tanya Akihiko ke Deva.

"Yah... kira-kira." Kata Deva ragu.

"AH!"

"WAAA!" (Deva).

"Kau pasti Deva desu!" Kata seorang cewek dengan ceria.

"Dan... kau...?"

"Ah, kita belum pernah bertemu desu o ne...." kata cewek itu lemas.

"Aku rasa... belum..."

"Yuko desu!! Sebelumnya namaku adalah Yuko12 desu!" Kata Yuko ceria.

"Ah kau!" Seru Deva.

"Aku ingat aku desuka?" Tanya Yuko semangat.

"Rasanya kita belum pernah bertemu... ahahaha..." kata Deva sambil tertawa garing.

Yuko memasang wajah WTV "VILNERIAAAA AKU PINJAM TONGKATMU!!" Teriak Yuko.

"Hei Yuko...-"

"Untuk apa?" Teriak seorang dari dalam.

"SINI AKU PINJAM!" Teriak Yuko marah.

"Yuko....-"

"Untuk apa sih?" Tanya seorang cewek yang membawa tongkat dan rambutnya di potong cowok tetapi di depannya dipotong seperti cewek rambut pendek dan gayanya yang tomboy.

"Untuk mentingin dia!" Kata Yuko datar.

"Aku hanya bercanda... jangan marah..." kata Deva sedikit takut.

"Hm? Ah! Kau Deva? Yang digambar author tapi selalu nggak pas biat dia?" Tanya cewek yang sebenarnya dipanggil Vilneria itu.

"Malah buka aib..." kata Akihiko sambil tertawa garing.

"Iya aku memang Deva." Kata Deva polos.

Tiba-tiba pintu keluar terbuka dan tampaklah seorang laki-laki dengan muka datar yang sedang memakai headset.

"Sedang apa di pintu luar?" Tanya cowok itu.
.
.
Akhirnya mereka semua pindah posisi ke ruang tamu. Semuanya duduk di sofa dengan cewek dan cowok duduknya berhadapan. Satoshi dan cowok itu juga ada. Tetapi Satoshi sedang memakan kue dan cowok tadi sedang asik dengan laptopnya.

"Jadi... ada yang bisa mengatakan kenapa aku ada di sini?" Tabya Deva yang memecah keheningan.

"Seharusnya itu pertanyaan kami." Kata Yuko sambil mengambil biskuit di atas meja yang menjadi pemisah antara sofa satu dengan sofa yang didepannya.

Tiba-tiba cowok tadi memutar laptopnya dan tampaklah seorang di dalamnya.

"Trice!" Seru Deva.

Trice tampak senang sejenak, tetapi ia akhirnya marah-marah dan menunjuk cowok itu.

"Oh maaf." Kata cowok itu sambil mencabut kabel headsetnya.

"Dasar Yoshito... DEVAAAA AKU KANGEN DENGANMU! Senang kau masih mengingatku!" Seru Trice ceria.

"Aku juga senang melihatmu! Ngomong-ngomong apa kau tau kenapa aku di sini?" Tanya Deva bingung.

"Tunggu saja, sebentar lagi authornya datang kok." Kata Trice ceria.

Deva POV.

Benar yang dikatakan Trice, tak lama terdengar suara pintu terbuka dan tertutup. Lalu di susul derap langkah kaki kecil menuju kemari.

"Astoge.... vanasnya...." kata seseorang, entahlah apa dia orang? Yang pendek dengan kacamata.

"Ekskius mi Deva, ane orang. Manusia. Cewek. Cuman setengah jadi-jadian." Katanya.

Dia tau?!

"Taulah... secara... ane kan author ente. Eh cowo-cowo. Ntuh ambil blanjaan di luar." Kata authornya.

"Ada kue?" Tanya Satoshi datar.

"Ada."

"Ada berapa?"

"5." Jawab author singkat sambil menarik kursi.

Satoshi langsung berdiri, begitu juga para cowok.

Harus di suap kue ternyata...

"Iyak. Susah amat pake wujut cibi..." kata author yang sudah bisa duduk di atas kursi.

"Author apa kau tau mengapa aku bisa sampai di sini?" Tanya Deva.

"Hm? Wah... kenavah yach... ane tak tau tuch..." kata authornya memasang wajah = ̄ω ̄=.

"Vilneria, pentung authornya sekarang juga." Kataku dan Yuko bersamaan dengan muka datar.

"Baik." Kata Vilneria yang mulai mengangkat tongkatnya.

"Setoooop!! Demi dewa neptunushhh!! Ampun deh punya oc gini banget ma creatornya." Kata authir sambil memasang muka mewek.

"Kau sendiri yang mulai..." kata Trice sambil tertawa garing.

"Okelah oke, jus kilengkeng (kiding). Sebenarnya tak ada alasan khusus sih memanggilmu ke sini." Kata authornya santai.

"Vilneria, pukul dia." Kata Trice datar.

"Weits! Kenavah Trice ikutan jahat sih?" Tanya authornya melas.

"Kau menyebalkan." Kata Vilneria datar.

Aku dan Yuko mengangguk mantap.

"Huft ya sudahlah. Ah ya, sebelum aku memulangkanmu ada yang ingin aku beritahu." Kata author.

"Apa?" Tanyaku masih datar.

"Kau harus siap-siap ya." Kata authornya lalu diam.

"Tentu saja. Aku memilih ikut dan aku sudah siap." Kataku yakin.

"Ya... bukan hanya itu sih..." kata authornya sambil menggaruk-garuk pipinya.

"Lalu?" Tanyaku bingung.

"Yah siap-siap saja! Nikmati petualanganmu yang terakhir ini." Kata authornya sambil tersenyum.

Wah... dia bisa tersenyum.

"Jahat! Tentu saja ane bisa senyum! Hmph!" Seru authornya gambek.

"Ah maaf-maaf..."

"Ya sudahlah... saatnya aku mengembalikanmu. Teman-temanmu juga pada kawatir karena kau memaksakan diri." Kata authornya sambil turun dari kursi dan menjadi manusia.

"AKU ITU MANUSIA!!"

"Ups..."

"Astoge.... demi dewa toge..." kata authronya sambil menunduk.

"Maaf..."

"Sudahlah, tanpa basa basi... kembalilah, berpetualanglah dan bersenang-senanglah." Kata authornya dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celana pendeknya.

Pandangan pun mulai memutih.

"Semangat!" Seru Yuko ceria.

"Hati-hati, ingat kekuatan dirimu." Kata Vilneria sambil menopang tongkatnya.

"Wah sudah mau pergi?" Tanya Akihiko.

"Hati-hati." Kata cowok yang dipanggil Yoshito sambil tersenyum kecil.

Apa?!

"Selalu jaga kesehatan." Kata Akihiko.

"Bersenang-senanglah." Kata Satoshi dengan tangan membawa sepotong kue.

Semuanya langsung menatap Satoshi heran kecuali authornya. Aku hanya terkekeh kecil.

"Terimakasih." Kataku sambil tersenyum.
.
.
.
.
Aku terbangun berada di suatu ruangan dan dengan dahi terkena kain basah yang dingin.

Deja vu?

"Deva! Akhirnya kau sadar..."

Aku menoleh ke samping. Ternyata Hayate di dekat pintu yang sedang membawa baskom. Aku pun mulai tertawa.

"Deja vu banget." Kataku lalu tertawa lagi.

Hayate POV

Aku senang melihat tawamu lagi Deva. Dari sekian jam kau tertidur dan tak tau kapan akan terbangun.

"Ada yang kau inginkan?" Tanyaku sambil mendekati Deva.

"Hm... apa ya? Kurasa tidak." Kata Deva sambil tersenyum lebar.

Aku tak akan pernah bosan melihat senyumnya.

"Baiklah, akan kuganti kompresnya sekarang."
.
.
.

Fuaaaah!! Jurus sehari langsung on pas ada yg comment:

"update dong thor" (sejenis itu).

Nggak penting toh? Aku hanya menambahkan bumbu-bumbu Cinta saat di Hayate pov. Sebenernya nggak terbayang sebelumnya. Tapi... kenapa tidak coba?

Ohya, tokoh-tokoh itu semuanya adalah ocku. Nyahahaha... dan aib :v. Yg tau gimana ocku adalah orang yang biasanya tak tunjukan oc2-ku dan kayaknya yang baca nggak ada yang tau deh XDD

Yang paling susah ntuh deskripsiin di Vilneria. Rambutnya itu kayak... yang bagian depan itu pendek (sebahu pendekin lagi dikit) dan makin ke belakang makin pendek. Ngerti? Nggak dah :3

Thanks yang udh baca semuanya ampe author note yang kebanyakan ngemeng ini :v.

Don't forget to voment guys.

-(29/06/2016)-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro