19. Powder Snow

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Winter, 2016.
Hokkaido, Japan.

Hari ini salju turun dari langit. Aku mengangkat kedua telapak tanganku ke atas. Butiran salju menyentuh telapak tanganku. Aku tersenyum kecut.

Hey, di mana kau? Apa yang sedang kau lihat? Aku sedang melihat tempatmu berdiri kala itu. Apa kau mengingat apa yang kita lihat di langit waktu itu?

Untukmu, seseorang yang berjalan di atas salju dengan perasaan gembira.
Ketika itu, aku benar-benar melihatmu, Sayang.

Sampai saat ini, aku masih mengingat putihnya salju kala itu.

Aku tak akan pernah melupakan bagaimana hangatnya bibirmu saat pertama kali aku menciumnya.

Aku ... masih mencintaimu.

Butiran salju jatuh mengenai tubuhku, dari tahun ke tahun.

Ini mengingatkanku tentang kehangatan yang pernah kau berikan padaku. Dan itu membuat hatiku merindukanmu.

Hingga saat ini, apa kau bermimpi tentang putihnya kota yang kita lihat waktu itu?

Aku tidak pernah lupa bagaimana dinginnya jemarimu saat aku sentuh waktu itu.

Aku ... masih mencintaimu.

Aku menengadahkan kepalaku menatap langit. Namun, usahaku sia-sia. Air mata ini jatuh untuk ke sekian kalinya. Menangisimu.

Lagi. Aku menangis karena mengingat semua kejadian yang pernah kita lalui di musim dingin waktu itu. Kenapa harus sesakit ini?

Kau tahu? Hingga detik ini, aku tidak bisa melupakannya. Melupakan semua kenangan bersamamu.

Aku ... masih mencintaimu. Benar-benar masih mencintaimu.

Kumohon, kembalilah ... Choi Hyun Ae.

“Cho ... Kyu—hyun?”

'The powder snow is like you. Flawless and beautiful. I want to be like that too, so I wish on the snow.' []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro