4. Pesona Aidan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aidan menghubungi Kana pada malam hari dan bilang ingin menjemput Kana besoknya. Tetapi saat Kana sudah menunggunya, Aidan tidak datang. Hingga pukul 06.50 Aidan belum datang juga. Kana sudah menelepon Aidan dan Aidan tidak menjawab teleponnya.

"Sialan," umpat gadis itu kesal.

Kana pun akhirnya keluar dari rumah untuk mencari taksi. Keberuntungan berpihak padanya, taksi kosong melintas di depannya dan Kana pun pergi ke sekolah.

"Telat kan," gumam Kana.

Ini hari pertama Kana akan mengikuti pembelajaran. MPLS memang hanya satu hari karena peraturan sudah berubah. Jadinya sekarang murid SMA Galaksi akan mulai melakukan kegiatan pembelajaran. Tapi mungkin belum efektif.

"Kana kok telat?" tanya guru piket yang sedang berjaga.

"Iya, Bu. Tadi sakitnya kumat," ucap Kana berbohong. Padahal semua ini gara-gara Aidan.

"Sekarang masih sakit? Kalau masih, Kana pulang aja," ucap guru itu perhatian. Penyakit Kana memang sudah diketahui oleh guru-guru karena ayahnya yang memberi tahu. Tujuan ayah Kana memberi tahu guru-guru adalah agar Kana bebas dari pelajaran olahraga.

"Enggak papa kok, Bu," ucap Kana sambil tersenyum.

"Ya udah, masuk kelas sekarang ya," ucap guru itu dan Kana pun mengangguk, lalu pergi ke kelasnya.

"Aidan!" panggil Kana saat melihat Aidan sedang berjalan di koridor.

"Kenapa?" tanya Aidan seolah-olah tidak terjadi sesuatu.

"Kok lo gak jadi jemput gue?" tanya Kana.

"Maaf, ya. Tadi ada urusan jadi gak bisa jemput," ucap Aidan.
"Gak marah kan?" tanya Aidan sambil menggenggam tangan Kana dan menatap Kana. Kana seperti terhipnotis. Harusnya Kana marah. Harusnya Kana menceramahi Aidan karena tidak bilang kalau tidak bisa menjemput. Tapi Kana hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Ayo ke kelas!" ajak Aidan sambil menarik tangan Kana. Mereka pun sampai di kelas. Mereka mendapat tempat duduk paling belakang karena hanya itu yang tersisa. Mereka duduk satu bangku dan banyak yang memperhatikan mereka karena hanya mereka yang terlambat dan juga karena Aidan. Aidan memang sudah terkenal sejak kemarin karena pesonanya.

"Aidan," panggil Kana. Aidan menoleh dan menghadap Kana.

"Lo suka sama gue gak sih?" tanya Kana.

"Kenapa nanya gitu?"

"Lo aneh, Dan. Kita baru kenal kemarin dan lo langsung minta gue jadi pacar lo. Maksa lagi," ucap Kana.

"Kalau gue pingin dapet sesuatu, gue harus dapet," ucap Aidan. Jawaban yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan Kana. Kana pun masih bingung. Tetapi tidak bisa ia pungkiri kalau Kana juga senang Aidan menjadi pacarnya dan juga Kana akui kalau ia terpesona dengan Aidan.

Update tanggal 22 Desember 2019 pukul 09.28 AM

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro