Gagal Nonton

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Setelah beberapa part sebelumnya gak mengikutsertakan Adlan. Dipart ini Adlan kembali hadir. Kira-kira siapa nih yang kangen sama Adlan ??..

"mau kemana Bun ?". Tanya Yesa saat melihat Bunda Mera sudah rapi.

"Bunda ada reuni temen Smp". Jawab Bunda Mera sambil membenarkan anting sebelah kiri. "Bunda cuma sebentar kok, kamu dirumah sendiri gapapa kan ?". Tanya Bunda Nera kemudian.

Yesa tersenyum penuh arti setelah mendengar ucapan Bunda Mera. "gapapa kok Bun, Yesa janji gak bakal berantakin rumah". Jawab Yesa girang sambil mengangkat tangan nya membentuk jari V.

Bunda Mera tersenyum sambil mengucek rambut Yesa gemas. "yaudah Bunda pergi dulu ya, hati-hati dirumah". Pamit Bunda Mera sambil mencium kedua pipi Yesa yang kemudian dibalas kecupan pipi juga dari Yesa.

"hati-hati juga Bunda". Kata Yesa sambil melambaikan tangan nya. Tampak Bunda Mera juga melambaikan tangan pada Yesa sebelum masuk ke mobil merah kesayangannya. Tak lama kemudian, mobil Bunda Mera pergi meninggalkan halaman rumah sederhana namun terlihat mewah itu.

"yeesssss gue bebas". Kata Yesa sambil menutup pintu rumah. "uhuy yee yee yee la la la la". Lanjutnya girang sambil joget ala-ala k-pop.

Saat Yesa duduk disofa ruang tengah, terdengar handphone nya berdering. Tak menunggu lama untuk Yesa mengangkat telvon itu. Sebelum memencet tombol hijau, dia melihat nama yang tertera dilayar handphone nya. Ternyata dia adalah Adlan, kekasih nya.

"hallo iya Lan". Jawab Yesa setelah memencet tombol hijau.

"kamu sibuk ?". Tanya Adlan dari seberang telvon.

"enggak kok, aku cuma duduk-duduk aja sambil nonton tv. Lagian bingung juga mau ngapain soalnya lagi sendirian dirumah". Jawab Yesa panjang lebar.

"kamu sendirian dirumah ? Emang ortu kamu kemana ?". Tanya Adlan lagi dari seberang telephon.

"Bunda lagi ada acara reuni sama temen Smp nya, kalau Ayah lagi keluar kota". Jawab Yesa lagi sambil mematikan televisi. Dia lebih memilih telvonan dengan Adlan tanpa ada gangguan suara dari eletronik tipis itu.

"kita keluar yuk, nonton. Anggep aja sebagai ganti acara kencan kita yang gagal kemarin". Kata Adlan tiba-tiba.

Yesa diam sejenak. Bingung akan menjawab apa. Sebenarnya dia juga ingin keluar dengan Adlan namun dia takut Bundanya akan melarangnya.

"gimana ?". Tanya Adlan memastikan.

"ya udah aku ijin dulu ya sama Bunda". Jawab Yesa akhirnya setelah berfikir.

"eh gak usah izin, nanti malah gak dibolehin. Kalaupun dibolehin pasti Bunda kamu ngikut lagi". Kata Adlan melarang Yesa untuk pamitan pada Bundanya. Adlan seperti trauma jika Bunda Mera ikut pasti acara kencannya gagal lagi.

"emmm.. Tapi..". Kata Yesa sengaja menggantungkan kalimatnya. Dia begitu bingung akan menjawab apa. Apa yang dikatakan Adlan benar juga, jika Bunda tau Bunda pasti ikut. Tapi jika dia nggak pamit Bundanya dia pasti akan merasa nggak enak hati.

"ayolah Yes.. Kapan lagi kita bisa pergi berdua". Bujuk Adlan nggak patah semangat. Sedangkan cewek yang lagi dibujuk sedang berfikir keras.

Selama 2 menit tak ada yang membukan suara ataupun mengucapkan kata. Antara Yesa dan Adlan sama-sama diam. Adlan diam menunggu jawaban dari Yesa, Yesa diam karena berfikir pergi dengan Adlan dengan izin atau tanpa izin.

"emm yaudah deh kita pergi. Tapi aku siap-siap dulu ya". Jawab Yesa akhirnya. Yesa memutuskan untuk menerima ajakan Adlan.

Setelah Yesa mengucapkan kata itu, terdengar sorakan senang dari Adlan. Kemudian Yesa minta izin untuk mematikan telvon karena dia harus bersiap-siap untuk kencan dengan Adlan. Sedangkan Adlan hanya mengambil kaget dan kunci motornya kemudian langsung pergi ke garasi untuk mengambil motor dan tancap gas menjemput sang pujaan hati.

Dalam perjalanan tak henti-hentinya Adlan mengumbar senyum. Kadang diiringi dengan nyanyian kecil. Menandakan bahwa dia begitu bahagia karena akan kencan bersua saja dengan Yesa tanpa ada gangguan Bunda Mera.

Tak butuh waktu lama untuk Adlan sampai dirumah kekasihnya itu. Hanya butuh waktu 15 menit perjalanan dia sudah sampai dirumah Yesa. Adlan membunyikan klakson motornya, dan segera muncullah Yesa dari dalam rumah dengan dandanan yang sederhana namun tetap menunjukkan aura cantiknya. Dengan memakai celana jins gelap dipadukan dengan atasan putih berlengan sesikut, ditambah tas slempang dan rambut yang dikuncir kuda membuat dia tampak begitu ayu. Rasanya jika pakaian yang dikenakan olehnya terlihat sangat pas dan indah.

"udah siap ?". Tanya Adlan begitu Yesa sampai disamping motornya.

Yesa menganggukkan kepalanya semangat sambil tersenyum. Adlan gemas melihat tingkah Yesa itu membuat ia tak bisa mengurungkan niatnya untuk mengacak rambut Yesa.

"rese banget sih, rusak nih poni aku". Kata Yesa dengan raut muka yang dibuat merajuk. Mendengar dan melihat tingkah Yesa yang seperti itu membuat Adlan tambah gemas dan Adlan menambah gerakan acakannya dengan keras. Yesa menepis tangan Adlan pelan. "jadi jalan nggak ?". Tanya Yesa akhirnya.

"jadi dong. Tapi maaf ya aku bawa motor soalnya aku pengen dipeluk kamu dari belakang". Kata Adlan pelan sambil matanya tak pernah berpaling dari Yesa.

Tiba-tiba saja pipi Yesa memerah setelah mendengar ucapan dari Adlan. Dia segera menundukkan wajahnya untuk menghindari tatapan mata Adlan dan supaya Adlan tak melihat kalau dia blushing. "iya gapapa". Jawabnya pelan.

Adlan tersenyum mendengar jawaban Yesa yang malu-malu itu. "yaudah ayog naik, jangan lupa peluk ya". Katanya kemudian.

Yesa tak menanggapi dengan ucapan. Dia langsung menuruti ucapan Adlan dan langsung naik ke jok motor. Setelah dia nyaman dengan duduknya, dia segera melingkarkan tangannya kepinggang Adlan. Adlan sedikit kaget dengan apa yang dilakukan Yesa. Awalnya dia hanya bercanda tapi Yesa benar-benar memeluknya. Dia tersenyum dan langsung menjalankan motornya pergi dari rumah Yesa.

***

"kamu nau nonton film apa ?". Tanya Adlan setelah mereka sampai dibioskop salah satu mall di Jakarta.

"apa aja yang penting jangan horor". Jawab Yesa santai.

"yaudah aku beli tiket dan snack dulu, kamu tunggu disana". Jawab Adlan sambil menunjuk salah satu bangku yang memang disediakan untuk menunggu.

Yesa menganggukkan kepala sambil berjalan menuju bangku yang tadi ditunjuk oleh Adlan. Adlan segera melangkahkan kakinya ke loket.

Setelah 10 menit Yesa menunggu Adlan mengantri tiket dan snack, akhirnya Adlan menghampiri nya dan duduk dibangku kosong sampingnya.

"film dimulai 10 menit lagi. Kita masuk sekarang atau nunggu disini dulu ?". Tanya Adlan memberi tawaran pada Yesa.

"disini aja dulu". Jawab Yesa singkat.

Sambil menunggu pemutaran film yang mereka pilih, mereka larut dalam obrolan dan candaan. Orang yang melihat mereka pasti iri. Tanpa mereka sadari jika pasangan yang membuat mereka iri itu penuh perjuangan untuk pergi kencan.

Selalu gagal kencan dan pergi berdua tak membuat Adlan nyerah untuk terus membuat rencana pergi bersama. Larangan dari Bunda Mera tak membuat Yesa memutuskan hubungannya dengan Adlan. Bukan karena dia tak menurut orang tua, tapi karna dia merasa jika Adlan pantas untuk diperjuangkan. Lagi pula Yesa tak berjuang sendirian, Adlan juga ikut berjuang hanya saja tak terlalu terlihat.

Yesa tau jika Adlan begitu menyayanginya. Itu yang membuat dia semakin semangat untuk memperjuangkan hubungannya dengan Adlan supaya Bundanya tak terus-terusan berfikir negatif tentang Adlan. Baginya, Bundanya berfikir seperti itu karena dia belum kenal baik dengan Adlan. Jika Bundanya sudah mengenal Adlan pasti Bundanya akan bersikap ramah dan tak terus-terusan berfikir negatif. Atau justru malah tak lagi mengganggu setiap moment kebersamaannya dengan sang kekasih.

Sudah 10 menit mereka menunggu sampai film diputar. Tapi menunggu kali ini tak membuat mereka merasa bosan ataupun jenuh. Karena diselingi dengan obrolan dan candaan bahkan diselingi rayuan gombal pula dari Adlan.

Saat ini mereka sudah berada didalam bioskop. Bioskop tidak terlalu ramai, masih ada beberapa kursi yang kosong. Memang ini bukan Weekend jadi tidak akan seramai biasanya. Bahkan film yang mereka pilih bukan film yang pertama kali tayang, jadi tak heran jika masih ada beberapa bangku yang kosong.

Semua larut dalam menghayati film yang sedang diputar. Sesekali suara riuh tawa keluar dari mulut para penonton. Film bergenre romance yang tetap dibubuhkan humor sukses membuat penonton larut dalam cerita. Sutradara dalam ini sukses mengajak para penonton ikut dalam film yang digarap nya.

Namanya film romance, pasti banyak sekali adegan romantis dan sweet. Tak sedikit pula beberapa pasangan kekasih ikut larut bahkan melakukan hal sama seperti yang mereka tonton. Seperti saat ini saat film menampilkan seorang cowok yang sedang menggenggam tangan kekasihnya sambil membisikkan kata romantis ditelinga ceweknya. Hal itu membuat Adlan mendekatkan tubuhnya lebih dekat pada Yesa. Yesa nampak tak menghiraukan apa yang dilakukan Adlan, dia fokus pada apa yang ditampilkan dilayar. Pelan namun pasti, tangan Adlan semakin dekat dengan tangan Yesa. Saat beberapa senti lagi tangannya dapat menggenggam tangan Yesa, tiba-tiba beberapa popcorn dari arah belakang sudah nangkring diatas kepalanya. Hal itu membuat Adlan jengkel dan membuatnya mengurungkan niat untuk menggenggam tangan Yesa. Dia kembali menormalkan duduknya seperti awal.

Sedangkan orang yang berada dibelakang mereka tampak mengulum senyum bangga karena bisa mengganggu Adlan dan membuat Adlan tak melanjutkan tujuannya.

Film masih terus berputar dan semakin mendekati ending semakin banyak adegan romantis yang tersaji. Beberapa kali pun tampak Adlan mulai ingin mendekati Yesa lagi, tapi lagi-lagi hal itu kembali gagal karena orang yang duduk dibelakang mereka. Suasana tak nyaman yang dirasakan Adlan akhirnya membuat Yesa menyadari jika ada orang yang mengganggu mereka. Yesa memandang Adlan yang juga memandangnya. Mereka tatap-tatapan seperti sedang berkomunikasi lewat tatapan mata. Akhirnya mereka kembali fokus ke arah layar yang sedang menampilkan film romance itu.

Beberapa menit lagi film akan berakhir. Tampak pemain utama sedang berciuman. Hal itu membuat Adlan batuk-batuk dan membuat Yesa salah tingkah. Mereka bingung dengan situasi saat ini. Namun secepat mungkin Adlan dapat menguasai kegugupannya. Yesa juga kembali duduk tenang seperti semula.

"Yes". Panggil Adlan pelan.

Yesa yang merasa namanya dipanggil segera menengokkan kepalanya ke Adlan. "ya ?". Tanya Yesa bingung.

Adlan diam tak menjawab, namun dia terus memandang Yesa. Matanya terus mengarah ke mata Yesa. Yesa pun melakukan hal yang sama seperti yang Adlan lakukan. Tak ada pembicaraan yang keluar dari mulut mereka, hanya pandangan mata. Adlan semakin memajukan wajahnya mendekati wajah Yesa. Yesa hanya diam saja sambil meremas jari-jarinya sendiri. Pelan namun pasti, kini wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. Adlan memalingkan wajahnya saat akan mengecup bibir Yesa. Namun tiba-tiba sebuah orange jus tumpah di pundak Adlan. Hal itu membuat Adlan dan Yesa kaget dan langsung menjauhkan diri mereka satu sama lain.

Setelah Yesa dan Adlan sudah diposisi normal. Mereka dengan kompak menengok ke belakang untuk melihat siapa orang yang dari tadi mengganggu mereka. Namun orang di belakang mereka memakai topi dan masker membuat mereka tak mengenali.

"maaf anda siapa ?". Tanya Adlan tegas. Tercetak jelas diraut wajahnya jika ia memendam rasa kesal yang sangat tinggi.

Orang yang ditanya hanya diam saja. Tak menjawab namun segera melepaskan masker dan topi yang menutupi kepala dan wajahnya.

-------------------------------------------------------------
Bojonegoro, 29 oktober 2019



Siapa ya kira-kira orang yang sudah mengganggu momen sweet mereka. Apakah Bunda Mera lagi ?.
Siapa nih menurut kalian ? Bisa jawab dikolom komentar ya...
Jangan lupa vote dan komentar kalian ku tunggu😊

Style Yesa saat pergi nonton


Style Adlan saat pergi nonton

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro