X

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Nayla'POV

Sekarang sudah menunjukkan pukul 03.30 P.M, kami sedang berada di halte bus. Saat ini yang membeli tiket bus Rinne dan Tha, kami kecuali Tha tidak tau akan kemana sore ini. Saat kami bertanya padanya kemana kita akan pergi, dia malah menjawab rahasia. Huh, semoga saja tempat yang kita tuju. Kami menunggu bus datang, 10 menit kemudian bus pun tiba. Kami naik bus, duduk manis dan menunggu kemana Tha membawa kami pergi dengan tidak sabar.

Bus yang kami tumpangi melaju di atas rata-rata, membuat para penumpang merasa mabuk, begitupun dengan kami. "Pak!! Et dah! Jangan ngebut ey! Bisa mati kita!" teriak Zohra sambil memegang kepalanya yang terasa pening. Ku lihat Ayu yang berada di sampingku, memegang kursi yang di depannya sambip menutup mulutnya. Begitupun yang lain, mereka tampak memegang kepala dan menutup mulut agar tidak muntah. Sepertinya si supir bus ini lagi tidak waras.

18 menit kemudian, para penumpang turun dari bus dalam keadaan pusing. Mereka berjalan seperti orang yang sedang mabuk berat. Ayu, Putri, Nna, Cel, Rinne dan Nazu pun mulai muntah. Yang dikeluarkan pun begitu banyak sekali. Tha, Zohra, aku dan Nida memandang mereka penuh kasihan. Nida membeli minuman di toko terdekat lalu kembali dan memberikan minuman itu ke mereka yang muntah. Tha membiarkan kami untuk istirahat sejenak, meredakan rasa pusing yang masih menyerang.

"Aku trauma naik bus," ujar Nna sambil memijat keningnya. Kami mengangguk membenarkan apa yang dikatakan Nna, mungkin nanti pulang kami akan naik taksi. Setelah 10 menit, kami mulai berjalan ke suatu tempat. Saat sudah sampai, kami memandang hamparan bunga yang indah. Kami berlarian kecil ke tengah-tengah hamparan bunga yang sangat indah. "Kalian tau tidak tempat ini?" tanya Tha sembari berlari kecil. Kami hanya menggeleng pelan pertanda tidak tau. "Kita sekarang berada di Farm Tomita! Lihat bunganya! Indah bukan?!" ujar Tha sembari teriak dan membuat kami hanya ber oh ria.

Berbagai bunga menghiasi kebun itu, aku dan yang lainnya ingin memetik satu per satu bunga itu dan merangkainya menjadi mahkota bunga. Tapi... sepertinya tidak bisa deh, pasti akan dimarahi nanti. Kami berpisah karena atas saran dari Nna dan kami mengangguk setuju. Kami berpisah di persimpangan kebun, berjalan-jalan santai sambil menyentuh bunga yang cantik itu.

"Bunganya indah, harum wanginya. Aku suka tempat ini," gumam Ayu sambil tersenyum kecil. Dikarenakan aku yang paling dekat dengan Ayu, aku mengangguk saja. Memang benar kok, aroma bunganya sangat memabukkan kami. Saat aku dan Ayu sedang menikmati aroma bunga, terdengar suara yang membuat kami terkejut.

Bruk!!

"Aduh!!"



TBC

Selamat siang, sore dan malam bagi yang membaca ini

Bagaimana kabar kalian? Pasti sehat kan

Menurut kalian, pemandangan di atas indah gak?

Maaf kalo hari-hari kemarin aku gak update, sibuk akan tugas soalnya.

Sampai jumpa di chap selanjutnya~


Salam dingin
Natha❄

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro