7. Feel Special

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku merasa istimewa karenamu

Tidak peduli bagaimana dunia menjatuhkanku, bahkan ketika kata-kata menyakitkan menusukku.

***

Sebulan setelah kepulangannya dari Hamburg dan sempat mengunjungi kota Munchen sebagai salah satu tempat yang sangat ingin ia kunjungi. Kini Keiko sudah berada kembali di kota tersibuk di negara tempat ia mengadu nasib. Meeting dengan petinggi agensi terkait rumor bahwa ia berkencan dengan salah satu pengusaha sukses Jepang bernama Kenzo, membuat ia jengah. Gosip paling berbahaya justru datang karena ia akan debut menjadi solois setelah berhasil menjajal debut terselubung di soundcloud.

"Kenapa aku harus terkena skandal menjijikan dengan kakakku sendiri sih?!" gerutu Keiko saat memasuki ruangan Himeka.

Yang memiliki ruangan hanya tertawa, ia sendiri tidak habis pikir. Bagaimana bisa gosip murahan itu jatuh ke tangan media, bahkan kakaknya - Ryuga terbahak saat membaca header hot news di salah satu laman pencarian.

"Kau, Keiko Minatozaki. Ku beritahukan ya, kakakku sendiri pernah kena skandal denganku. Katanya aku calon istri dari Kim Ryuga. Sinting, memiliki kakak sepertinya saja sudah membuat kepalaku sakit, apalagi memiliki pasangan sepertinya." sahut Himeka.

"Tetapi kan namamu bersih. Hish, rasanya aku ingin refund kehidupan saja." oceh Keiko.

Dengan sabar, Himeka mengulurkan tangan untuk memeluk Keiko. Ia paham, skandal seperti ini membuat namanya yang bersinar terang akan membuatnya perlahan meredup. Keiko tidak mau itu, karena karir cemerlang adalah jalan satu-satunya yang ia miliki untuk membuktikan bahwa ia masih sanggup hidup sekalipun ia sekarang sebatang kara.

"Tenang saja, aku akan membereskan itu semua. Kau lupa JH adalah milikku juga, jadi kau tenang saja." hibur Himeka.

Keiko memaksa senyumnya, setidaknya itu lebih baik. Daripada harus mengadakan konferensi pers yang menurutnya untuk apa juga? Toh, yang mereka beritakan adalah kakaknya sendiri. Bukan sekarang, ia ingin dunia tahu bahwa Kenzo adalah kakak yang sangat ia sayangi sekalipun pernah meninggalkannya pergi sendiri.

"Jangan melamun. Lekas bersiap, ikut meeting dengan management. Tampilkan sisi dimana kau juga korban, kakakmu sudah melakukan konferensi pers satu jam yang lalu." ujar Ryuga yang entah sejak kapan ada di ruangan Himeka.

Keiko terdiam, bingung dengan situasinya.

"Astaga, Himeka adikku. Jadi aku bebas keluar masuk ruangan ini." jelas Ryuga menjawab pertanyaan tak kasat mata Keiko.

.

.

Sore ini, jadwal Keiko dikosongkan. Setelah meeting dengan beberapa petinggi yang mempunyai andil dalam karirnya, Keiko diliburkan selama 1 minggu sebelum konferensi pers akan di langsungkan. Ia merasa beban hidupnya bukannya berkurang, malah semakin menggunung.

"Caramel Macchiato..."

Seseorang yang menyodorkan minuman kesukaannya, ada tatapan ragu disana. Tangannya enggan menggambil, seakan sedang menimbang kenapa sosok ini ada disini?

"Aku yang membuatnya langsung Kei, dan tentu saja gratis. Tenang saja." ujar Key sembari menyodorkan minuman tersebut.

"Terima kasih." gumam Keiko lalu menyesap minumannya.

"Apapun hasilnya, apapun orang ucapkan padamu. Jangan di hiraukan, kau boleh abai jika itu menyakitimu. Tetapi ingat, kau memiliki kami.

Aku sedang menjadi Key, bukan V. Aku sedang menjadi pemilik cafe Serendipity, bukan partner kerjamu."

Keiko mengangguk, angin sore diatas rooftop gedung agensi sangat menyegarkan pikirannya yang tengah buntu.

"Terima kasih Caramel Macchiatonya, dan yaaa suaramu bagus Key. Kenapa tidak mencoba menjadi penyanyi?" tanya Keiko.

"Nanti, aku akan bernyanyi untuknya. Dan sekarang, nikmati waktumu disini. Semua akan baik-baik saja, aku memiliki kejutan untukmu." ujar Key.

Dengan mata memicing, Keiko menatap Key yang sedang menatap teduh dirinya. Ia sesungguhnya merindukan sosok sahabat lamanya itu, tetapi takdir sepertinya sedang ingin menguji hidupnya sekali lagi.

"Jangan ke klub lagi, dunia malam tidak cocok untuk gadis manis sepertimu. Aku pamit ya." ujar Key mengusak puncak kepala Keiko lalu beranjak.

.

.

Keiko termenung diatas ayunan rotan yang sengaja ia letakkan di dekat pintu balkon. Angin malam menelusup kedalam, baju rumahannya tidak akan mampu menangkal dinginnya malam. Lampu utama sengaja ia matikan, ia sangat butuh memanggil dirinya yang sebenarnya.

"Aku telah memiliki semuanya, tetapi kenapa justru yang ku kira akan kembali saat memiliki semuanya tidak kembali?"

Masih terdiam dalam sunyi, ponselnya sengaja tidak diaktifkan. Bahkan ia pulang dengan mengendarai taksi, hal yang biasa ia lakukan jia ia ingin melakukan ghosting akibat muak dengan tekanan hidup.

"Aku rindu pulang, tetapi tidak ada tempat pulang yang bisa ku datangi."

Air matanya menetes tanpa ia sadari, bergelung dengan hidup yang sudah sangat chaos baginya bukan hal baru. Besar di keluarga broken home terkadang membuat Keiko bertanya dalam setiap do'a, untuk apa ia dilahirkan ke dunia sebenarnya?

"Key... Aku takut... Aku sendirian disini..." bisik Keiko sebelum menuju tidurnya.

"Keiko, jangan menangis... Appa dan eomma akan kembali nanti, Key akan menemani Keiko. Kau percaya kan?

Keiko, ayo kita pergi ke atap. Kata kakak, pemandangannya jauh lebih bagus dari atas sana.

Keiko-chan... Apapun yang terjadi nanti. You must believe, i always on your side. Bahkan sekalipun dunia menyudutkanmu, omongan mereka menyakitimu, sesering itu keluargamu mengabaikanmu. Ingat, kau masih memiliki aku, kak Nael, Himeka dan Ryuga. Kau itu berharga bagi kami Keiko-chan."

"Key..." gumam Keiko di tengah tidurnya.





***

Sebenarnya ada banyak yang pingin di tulis, tetapi ini lebih kepada bahwa Keiko masih memiliki orang yang tulus untuknya.

Okay, akhir kata.. Bye

-MagicShop Muster @Chiba, Japan 24112019

+Bianne205

Another note :
*Gimana yang sudah melihat Art Film dari Black Swan? Apakah kalian merasakan ada bunyi dari Fake Love?
Gotcha, kita sama.. Jangan lupa tetap streaming yaa di jalur resmi, pokoknya Borahae 💜 (17120)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro